Miris, Pemuda Mantan Guru Ngaji Bacok Polisi, Gabung Geng Motor Jadi Sering Mabuk dan Brutal
Balada pemuda mantan guru ngaji berani bacok polisi, akibat gabung geng motor jadi sering mabuk-mabukan dan beraksi brutal.
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Alga Wibisono | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Seorang pemuda mantan guru ngaji salah pergaulan jadi pemabuk dan brutal setelah gabung geng motor.
Bahkan, sang pemuda mantan guru ngaji tersebut sampai berani membacok polisi sambil naik motor.
Kini, si pemuda bekas guru ngaji mengaku menyesal telah membacok polisi.
Baca juga: Bareng Kakak, Pacar Jadi Muncikari Jajakan Gadis Bandung Tewas di Hotel Lotus, Video Tik Tok Disorot
Si pemuda telah diringkus polisi seusai membacok polisi di Menteng, Jakarta Pusat.
Pelaku berinisial R tersebut membacok polisi dengan modal sepeda motor kawannya.
Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng, Kompol Gozali Luhulima mengatakan, pihaknya langsung memeriksa CCTV seusai mendapat laporan adanya pembacokan anggota polisi.
Saat itu, Aiptu Dwi Handoko bersama kelima anggota polisi lainnya sedang patroli cipta kondisi.
Hal itu untuk antisipasi tawuran di wilayah Polsek Metro Menteng dan menyisir kawasan rawan tawuran.
Setiba di Jalan Tambak, Menteng, Jakarta Pusat, ada 30 orang anggota geng motor yang kemudian dibubarkan oleh polisi.
Baca juga: Tekor Pemuda Pembunuh Gadis Bandung di Hotel Lotus, Tak Bisa Bayar Rp700 Ribu, dari Rumah Bawa Pisau
Aksi kejar-kejaran tidak terhindarkan lagi dan Aiptu Dwi menabrakkan sepeda motor pembawa senjata tajam.
Namun, Aiptu Dwi malah dihadiahi sabetan senjata tajam hingga alami luka di beberapa bagian tubuhnya.
"Dari hasil penyelidikan kami tangkap dua orang. Tapi yang terbukti satu orang. Sekarang sedang diproses."
"Satu orang lagi itu yang mengendarai sepeda motor," ujar Gozali, dikonfirmasi Warta Kota (grup TribunJatim.com), Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Janda Syok Lihat Suami Perkosa Anak Gadisnya, AM Tergoda Tubuh Molek & Ketagihan, Imingi 1 Benda ini
Pelaku ditangkap berkat rekaman CCTV di sekitar lokasi.
Dari rekaman CCTV, polisi berhasil identifikasi kendaraan yang digunakan pelaku saat aksi pembacokan dilakukan.
Saat diidentifikasi, ternyata kendaraan yang dipakai R merupakan hasil pinjaman kepada temannya.
Kemudian polisi mengejar orang yang meminjam sepeda motor tersebut.
"Pemilik bilang sepeda motornya dipinjam. Terus kami kejar yang pinjam."
"Akhirnya kami menemukan tersangka pembacokan," tegas dia.
R pun mengakui semua perbuatannya telah membacok anggota Polisi Aiptu Dwi Handowo gunakan senjata tajam jenis celurit.
"Dia mengaku yang melukai. Kami konfortir sama anggota bahwa dia orangnya, melukai anggota," jelasnya.
Baca juga: Tragis Anak Kecil Ditelan Buaya Bulat-bulat, Jasad Utuh di Perut, Ajakan Mancing Ayah Berakhir Duka
Mirisnya, pelaku geng motor yang membacok polisi di Menteng, Jakarta Pusat, berinisial R (22) adalah lulusan sebuah pesantren.
Ia juga pernah mengajar mengaji.
Informasi ini dibenarkan oleh Kapolsek Metro Menteng, AKBP Iver Son Manossoh, Kamis (4/3/2021).
"Dulu, masih remaja. Masa remaja dia lulusan pesantren, kira-kira tujuh tahun yang lalu. Sekarang dia berumur 22 tahun, berarti saat usia 15 tahun," ungkap Iver.
Baca juga: Nissa Sabyan Ditahan Klarifikasi, 1 Sosok Muncul Benarkan Nikah Siri, Denny Darko: Seandainya Berani
Iver mengatakan bahwa R kemudian bergabung dengan geng motor yang beranggotakan 35 sampai 40 orang.
Geng motor tersebut bermarkas di Gudang Tua di Muara Baru, Jakarta Utara.
Geng tersebut memang terbiasa melakukan aksi kekerasan di jalanan.
Mereka biasa menantang geng motor lain dengan berduel memakai kekerasan.
Hal itu dilakukan agar geng tersebut mendapat pengakuan sebagai geng motor terhebat.
Sebelum beraksi, para anggota geng tersebut terbiasa meminum-minuman keras sehingga muncul keberanian saat berduel dengan lawan.
"Bahkan sangking niatnya berduel, kelompok ini membeli senjata tajam di pengrajin di Senen dengan harga Rp350 ribu," terang Iver.
Senjata tersebut yang kemudian akhirnya dijadikan alat untuk membacok salah satu anggota polisi Aiptu Dwi Handoko.
Kata Iver, tidak ada syarat khusus untuk masuk geng motor tersebut.
Terpenting anggota harus memiliki keberanian dalam bertarung, utamanya menggunakan kekerasan.
Bukan kali ini saja mereka menggunakan kekerasan dalam setiap duel.
Sebelumnya, kelompok tersebut juga pernah tawuran dengan senjata tajam di Penjaringan, Jakarta Utara.
Bahkan aksi kekerasan tersebut dilakukan sepekan sebelum pembacokan terhadap aparat polisi.
Oleh karena itu, pihak Polsek Metro Menteng menjamin akan memburu 35 sampai 40 anggota geng motor yang meresahkan tersebut.
"Maka dari itu ini menjadi perhatian dan fokus kami."
"Untuk menghindari terjadinya kekerasan yang dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar baik korban jiwa, luka, maupun konflik di masyarakat," jelas Iver.
Sementara itu, pelaku R mengaku menyesal telah membacok aparat polisi.
Ia mengaku baru bergabung dengan geng tersebut sejak Januari 2021 lalu.
"Saya ingin minta maaf ke Aiptu Dwi karena sudah melukai tangannya atau jarinya."
"Saya sangat menyesal," ujarnya.
Baca juga: Chat WA Tak Tahu Malu Aldi Taher Dibongkar Dinar Candy, Sebut Ustaz KW: Gak Bisa Liat Foto Aku
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Bacok Polisi Pakai Sepeda Motor Teman, Anggota Geng Motor Diringkus Aparat dan Pembacok Polisi di Menteng Mantan Guru Ngaji, Berubah Jadi Brutal dan Pemabuk saat Gabung Geng Motor.