Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

5 Bulan Cabuli Anak di 3 Tempat Beda, Pria Nangis Minta Ditembak Mati: Tuhan, Kenapa Saya Gini?

Ada setahun lamanya seorang pria cabuli anak 12 tahun di 3 tempat berbeda, ketika ditangkap polisi dirinya menangis hingga minta ditembak mati.

Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Tribunnews.com
Sosok pria pencabulan anak di bawah umur yang menangis sesegukan minta ditembak mati polisi 

Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi

TRIBUNJATIM.COM - Ada setahun lamanya seorang pria cabuli anak tetangga yang masih 12 tahun.

Pria mesum itu beraksi di 3 tempat berbeda.

Akibat aksi cabulnya kini pria tersebut sudah ditangkap kepolisian.

Kemudian ada momen tak biasa yang terjadi kala sang pelaku ditangkap.

Pria warga Pinrang, Sulawesi Selatan malah menangis sesenggukan di kantor polisi.

Baca juga: Chat WA Tak Tahu Malu Aldi Taher Dibongkar Dinar Candy, Sebut Ustaz KW: Gak Bisa Liat Foto Aku

Tangis pria di Sulsel setelah mencabuli anak 12 tahun
Tangis pria di Sulsel setelah mencabuli anak 12 tahun (Tribunnews.com)

Bahkan dirinya nekat meminta agar ditembak mati saja.

Begitu menyesal, pelaku bahkan mengucapkan kata seperti 'Tuhan' hingga menanyakan apa yang salah dengan dirinya.

Sikap ini pun menuai perhatian para petugas kepolisian.

Baca juga: Nissa Sabyan Ditahan Klarifikasi, 1 Sosok Muncul Benarkan Nikah Siri, Denny Darko: Seandainya Berani

Aksi mesum dan pelecehan dilakukan oleh pria berinsial I (52) di salah satu kampung yang ada di Kecamatan Tiroang, Kabupaten Pinrang.

Pelecehan tersebut dilakukan kepada tetangganya yang masih berumur 12 tahun.

Tak hanya sekali, rupanya sang anak dicabuli sudah selama 5 bulan lamanya.

Bahkan diketahui aksi mesum tersebut tidak dilakukan cuma sekali dan beraksi di tiga tempat yang berbeda.

Tersangka I (52) mengaku tiga kali melakukan pelecehan terhadap korban.

"Tiga kali. Pertama dilakukan di bawah rumah pabrik, kedua di bawah rumah, yang ketiga di rumah kosong," ujarnya, Kamis (04/03/2021).

Ilustrasi pelecehan yang dilakukan kepala sekolah terhadap siswinya
Ilustrasi pelecehan yang dilakukan kepala sekolah terhadap siswinya (Pos-Kupang.com)

Ia menuturkan, dirinya tidak pernah mengancam korban dan setiap selesai melakukan pelecehan ia memberi uang ke korban.

"Kalau sudah melakukan itu, saya kasi uang Rp 50 ribu," ujarnya.

Kanit PPA, Aipda Syarifuddin menuturkan, tersangka memulai aksinya dari tahun kemarin.

"Aksi pencabulannya dilakukan sekitar bulan November dan Desember 2020. Terakhir dilakukan Februari 2021," ungkap Aipda Syarifuddin.

Baca juga: Penggal Sang Putri, Ayah Lalu Tenteng Kepala Anak Gadisnya Diarak di Jalanan Demi Kehormatan

Ketika akhirnya sudah ditangkap, di kantor Polisi pelaku malah menangis sesenggukan.

Pelaku tampak menyesal hingga meminta polisi menembaknya mati saja di tempat.

Pengakuan sesal itu disampaikan oleh pelaku seusai diinterogasi anggota PPA Polres Pinrang, Kamis (4/3/2021).

Pasca interogasi, tersangka tiba-tiba menyandarkan kepalanya di atas meja.

Ia lantas berulang kali memegangi kepalanya sembari menangis sesenggukan.

Ia terisak-isak sambil menutup matanya menggunakan tangan kiri.

Penyesalan
Penyesalan (Tribunnews.com)

"Oh Puang (Oh Tuhan)," ujarnya sambil memegang kepala.

Ia kemudian mendongak sembari memukul kepalanya. Sesekali ia juga menggelengkan kepala.

"Menyesal ki?" kata salah satu anggota PPA Polres Pinrang.

"Iya, Pak," jawabnya sambil terisak.

Berulang-ulang, tersangka I (52) hanya bisa menangis dan menyandarkan kepalanya di meja.

"Kalau ada pistol disitu, tembak saja saya," celotehnya.

Ia mengakui, penyesalan datang di belakang.

"Kenapa saya begini, Tuhan," sesalnya.

Meskipun tersangka mengaku menyesal dengan perbuatannya, hal itu tidak bisa membuat ia terbebas dari jeratan hukum.

Aksi mesum juga sempat disoroti, perilaku seorang pemuda yang tak menyangka memperkosa nenek-nenek.

Pemuda itu malah mengira ia sedang menyetubuhi seorang gadis.

Kebelet tuntaskan nafsu birahi saat disapa si nenek, pemuda tersebut mendorong dan lalu menyetubuhi korbannya.

Saat ditangkap polisi, pemuda tersebut baru tahu setelah memperkosa bahwa korbannya adalah seorang nenek-nenek.

Baca juga: Kontroversi Diet Viral ala Tya Ariestya, Kurus Instan Turun 25 Kg dalam 4 Bulan, Ramai Dikritik!

Ya, entah apa yang merasuki diri Slamet Mahmiludin (26) hingga ia tak bisa menahan nafsu birahinya.

Sebulan tak melihat perempuan, Slamet Mahmiludin melampiaskannya dengan seorang nenek-nenek dan merudapaksanya (perkosa).

Nenek-nenek korban Slamet Mahmiludin tersebut diketahui berumur sekitar 51 tahun.

Slamet Mahmiludin merupakan pemuda asal Padang Ratu, Lampung Tengah, Provinsi Lampung.

ILUSTRASI Nenek-nenek diperkosa pemuda Lampung.
ILUSTRASI nenek-nenek diperkosa pemuda (Andrew Howe iStock)

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Slamet Mahmiludin lalu ditahan di Mapolsek Gading Rejo, Pringsewu.

Kapolsek Gading Rejo, AKP Anton Saputra mengatakan, perbuatan tersebut dilakukan tersangka di areal persawahan.

Tepatnya yang berbatasan dengan kompleks perkantoran Pemkab Pesawaran, beberapa waktu lalu.

"Dari pemeriksaan, tersangka mengaku memerkosa korban berinisial LB, usia 51 tahun, secara spontan dan tidak berencana," kata Anton saat dihubungi awak media di Lampung.

Baca juga: Perubahan Keluarga Ayus seusai Skandal Nissa, Rumah Tertutup Rapat, RT Ungkap Kondisi Mertua Ririe

Pemerkosaan tersebut berawal saat korban LB berjalan sendiri sepulang dari sawah.

Di perjalanan pulang yang melalui jalan setapak itu, LB bertemu dengan dua orang pemuda sedang memancing.

Awalnya, korban menyapa pelaku saat pulang dari sawah.

Kedua orang tersebut adalah Slamet dan teman pelaku.

Korban sendiri tidak mengenal keduanya.

Selayaknya warga pedesaan, LB menyapa keduanya meski tidak saling mengenal.

Baca juga: Ancaman Mengerikan Jika Nissa Sabyan Tak Kunjung Minta Maaf, Denny Darko Sebut Amatlah Berat: Bohong

Baru berjarak sekitar 50 meter dari posisi LB menyapa, Slamet ternyata mengejar dan membekap dari belakang.

Slamet kemudian mendorong hingga korban terjatuh di semak-semak.

"Korban sempat minta tolong, tapi oleh tersangka dibekap menggunakan kerudung milik korban."

"Setelahnya, korban diperkosa oleh tersangka," kata Anton.

Seusai memperkosa, Slamet kabur karena korban kembali berteriak minta tolong dan mengejarnya.

Korban pun langsung melapor ke Polsek Gading Rejo mengenai pemerkosaan itu.

Baca juga: Elly Sugigi 27 Tahun Titip Bayinya ke Tukang Sayur Ditukar Rp500 Ribu, Pasrah Tak Diakui Ibu Kandung

Menurut Anton, dari pengakuan Slamet, dia baru tahu bahwa korbannya adalah nenek setelah memperkosa.

Slamet mengaku terangsang melihat LB yang menyapanya saat memancing tersebut lantaran sudah satu bulan tidak pernah bertemu perempuan.

"Tersangka selama ini tinggal di kebun semangka karena bekerja di sana."

"Tersangka juga tidak pernah bergaul dengan masyarakat sekitar," kata Anton.

Anton mengatakan, pelaku ditangkap di perkebunan semangka tempat tersangka bekerja pada Sabtu (8/2/2020), sekitar pukul 21.00 WIB, atau 4 jam setelah kejadian.

Slamet lalu disangkakan Pasal 285 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 12 tahun penjara.

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved