Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Virus Corona

Diminta Tes Swab Lewat Dubur, Diplomat AS Merasa Dipermalukan, 'Tak Bermartabat', China Membantah

Diplomat AS merasa dipermalukan saat diminta tes swab lewat anus, disebut 'tak bermartabat', China membantah.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Yahoo News
China dikabarkan wajibkan tes swab lewat dubur atau anus, sehingga memicu protes dari diplomat AS 

TRIBUNJATIM.COM - Diplomat Amerika Serikat di China mengklaim mereka dipaksa untuk melakukan tes swab, namun dilakukan melalui dubur.

Lalu, para diplomat AS tersebut mengeluhkan bahwa prosedur tes swab lewat dubur tak bermartabat.

Kantor diplomat Negeri Paman Sam kemudian meminta stafnya untuk menolak tes swab lewat dubur tersebut.

Baca juga: Siap Dibayar Rp7,2 Juta, Pria Bule Ajarkan Cara Orgasme Full Body 3 Hari, Diciduk Polisi di Bali

Sumber diplomat AS kepada Vice dikutip Daily Mail, Kamis (25/2/2021), mengungkapkan, mereka sejak awal tidak setuju dengan cara tes swab lewat dubur.

Karena itu, mereka langsung mengajukan protes kepada Kementerian Luar Negeri China setelah tahu ada staf mereka yang jadi kelinci percobaan.

Gambar yang beredar di media sosial China memerlihatkan prosedur tes swab dengan sampel yang diambil dari anus. Baru-baru ini, AS mengeklaim diplomatnya dijadikan subyek pemeriksaan oleh China, klaim yang kemudian mendapat bantahan Beijing.(Social Media via Daily Mail)
Gambar yang beredar di media sosial China memerlihatkan prosedur tes swab dengan sampel yang diambil dari anus (Social Media via Daily Mail)

Baca juga: Penggal Sang Putri, Ayah Lalu Tenteng Kepala Anak Gadisnya Diarak di Jalanan Demi Kehormatan

China pun membantah laporan yang menyebut diplomat Amerika Serikat diharuskan untuk melakukan tes swab lewat dubur atau swab dubur di China.

Bantahan tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, pada Kamis (25/2/2021), sebagaimana dilansir TribunJatim.com dari Reuters via Kompas.com.

Zaho mengeluarkan bantahan tersebut setelah muncul berita bahwa diplomat AS diharuskan melakukan tes swab dubur.

Pada Rabu (24/2/2021), media asal AS, Vice, mengutip seorang pejabat dari Kementerian Luar Negeri AS yang menyatakan bahwa China melakukan tes swab anal kepada diplomat AS karena 'sebuah kesalahan'.

Masih menurut Vice, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan China juga berjanji untuk berhenti melakukan tes swab anal kepada diplomat AS.

"Sepengetahuan saya, China tidak pernah meminta staf diplomatik AS yang ditempatkan di China untuk melakukan tes swab anal," kata Zhao dalam jumpa pers harian di Beijing

Seorang perwakilan dari Kementerian Luar Negeri AS mengirim e-mail ke Reuters yang berbunyi bahwa pihaknya menjamin keselamatan dan keamanan diplomat AS.

Selain itu, kementerian tersebut juga menjamin keluarga diplomat AS sambil menjaga martabat mereka.

Baca juga: Chat WA Tak Tahu Malu Aldi Taher Dibongkar Dinar Candy, Sebut Ustaz KW: Gak Bisa Liat Foto Aku

Tes swab lewat dubur memang sudah diujicobakan di Negeri Panda sejak tahun lalu.

Namun, metode ini hanya dipakai di pusat karantina karena tak nyaman untuk dilakukan.

Sejumlah kota setempat menggalakkan metode tersebut untuk mendeteksi Covid-19 sebelum perayaan Tahun Baru Imlek.

Untuk mengambil sampel, alat swab harus dimasukkan ke dalam rektum sedalam tiga sampai lima sentimeter, dan diputar beberapa kali.

Setelah menggerakannya setidaknya dua kali, alat itu diambil dan dimasukkan ke wadah sampel.

Prosesnya disebut hanya sekitar 10 detik.

Beijing disebut menggunakan metode tersebut lebih sering setelah seorang bocah sembilan tahun dinyatakan positif virus Corona pada Januari 2021.

Otoritas setempat menyatakan, dalam beberapa hari, tiga juta orang di tiga distrik ibu kota diperiksa guna mencegah penyebaran Covid-19.

Baca juga: Nasehat Maia Soal Anak Mulan Baru Terkuak, Momen Al Ghazali Kabur Lihat Safeea, Mulan Berkaca-kaca

Pakar infeksi pernapasan Li Tongzeng pada Januari lalu mengatakan, metode ini efektif karena virus kadang masih bercokol di kotoran manusia.

Li Tongzeng mengatakan bahwa metode swab anal dapat meningkatkan tingkat deteksi dan menurunkan kemungkinan diagnosis yang terlewat.

"Tentu swab anal tidak senyaman swab tenggorokan."

"Jadi swab anal hanya digunakan pada individu di area karantina utama," kata Li Tongzeng, sebagaimana dilansir dari Newsweek.

Li Tongzeng menambahkan, swab anal digunakan untuk mengurangi hasil pengetesan Covid-19 yang palsu.

"Apa yang kami temukan adalah bahwa pada beberapa pasien yang terinfeksi, virus Corona bertahan lebih lama di saluran pencernaan atau kotoran mereka, daripada di saluran pernapasan," kata Li Tongzeng.

Namun, akurasi dan efisiensinya dipertanyakan pakar lain, seperti Wakil Direktur Departemen Biologi Patogen di Universitas Wuhan, Yang Zhangiu.

Kepada Global Times, Yang menerangkan, tes swab dari hidung dan tenggorokan masih terbukti efektif, karena virus itu berada di sistem pernapasan.

Dia menjelaskan memang terdapat kasus di mana virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 ini ditemukan di kotoran manusia.

"Tetapi tidak ada bukti yang menyatakan bahwa virus tersebut ditularkan melalui sistem pencernaan," papar dia.

Baca juga: Tersangka Unggah Status Berdoa di Malam Bunuh Gadis Bandung di Hotel, Istri Cuci Baju Eksekusi Suami

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Diplomat AS Mengaku Diminta Tes Swab dari dubur oleh China dan China Bantah Wajibkan Diplomat AS Dites Swab Anal.

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved