Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Harga Cabai di Lamongan Tembus Rp 125 Ribu per Kilogram, Pemilik Warung Ubah Cara Suguhkan Sambal

Harga cabai di Lamongan, Jawa Timur semakin tak terkendali. Kini harga cabai rawit di pasaran tembus Rp 125 ribu per kilogram. 

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Ndaru Wijayanto
tribunjatim/hanif
Diantara para pedagang di Pasar Sidoharjo yang merasakan naiknya harga cabai rawit, Senin (8/3/2021) 

Reporter: Hanif Manshuri I Editor: Ndaru Wijayanto

TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Harga cabai di Lamongan, Jawa Timur semakin tak terkendali. Kini harga cabai rawit di pasaran tembus Rp 125 ribu per kilogram. 

Harga setinggi itu membuat ibu - ibu dan pemilik warung makan menjerit keberatan. Mereka tidak bisa berbuat banyak dan hanya bisa pasrah menerima kenyataan.

Bagi ibu rumah tangga harus mengatur ritme memasak yang tidak banyak memakai cabai rawit.

Sebaliknya para pemilik warung yang biasanya menempatkan sambal di atas meja dan konsumen bebas mengambilnya, kini dibatasi.

Baca juga: Gubernur Khofifah : PPKM Mikro Diperpanjang Lagi Hingga 22 Maret 2021

Caranya, saat disajikan pemilik warung sudah memberi sambal, baik di piring maupun di mangkuk.

"Ini cara ngerem pengeluaran sejak cabai harganya naik tak terkendali," salah satu pemilik warung , Sriatun, Senin (8/3/2021).

Para pemilik warung tidak mungkin menaikkan harga per porsinya hanya karena pengaruh harga cabai naik.
Cara para pemilik warung ini dimaklumi para konsumen. 

Sementara itu berdasarkan pantauan di Pasar Sidoharjo Lamongan, harga cabai rawit merah kini berada di kisaran Rp 115.000 per kilogram. Kenaikan harga cabai ini terjadi sejak sekitar 1 minggu ini.

Baca juga: Dikira Kresek Isi Makanan, Kakek 66 Tahun Panik Temukan Senpi dengan 37 Peluru: Kok Pistol

"Sekarang tembus  Rp 115 ribu  per kilogramnya, " kata salah satu pedagang di Pasar Sidoharjo, Lamongan Sutri pada wartawan, Senin (8/3/2021). 

Pengakuan yang sama juga diakui Nurjannah, pedagang lainnya yang ada di Pasar Sidoharjo. Maisaroh mengaku tidak tahu mengapa harga cabai rawit bisa naik hingga lebih Rp 100 ribu.

Nurjannah menyebut, naiknya harga cabai rawit ini ini kemungkinan karena cuaca buruk.

Baca juga: Manajemen Persebaya Beri Penjelasan Tak Kunjung Bisa Berlatih di Stadion Gelora 10 November

"Tidak tahu kenapa kok naik terus, mungkin ya karena cuaca buruk sehingga tanaman cabai banyak yang rusak," kata Nurjannah. 

Data yang dihimpun, naiknya harga cabai hingga melebih Rp 100 ribu ini terjadi sejak pertengahan Februari lalu.

Saat awal februari itu harga cabai rawit di beberapa pasar di Lamongan antara Rp 60 ribu hingga Rp 65 ribu, kemudian pada akhir Februari naik menjadi Rp 100 ribu dan saat ini menyentuh Rp 115 ribu per kilogram.

Baca juga: Pura-pura Ajak COD, Pria di Blitar Rampas Ponsel Milik Perempuan Penjual Kartu Perdana

 Bahkan, di Pasar Blimbing, Kecamatan Brondong, harga cabai sudah menyentuh harga Rp 125 ribu per kilogram.

Sementara itu, harga daging sapi di sejumlah pasar di Lamongan terpantau stabil di harga Rp 100 ribu per kilogram. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan, Muhammad Zamroni mengungkapkan, kenaikan harga cabai dipengaruhi menurunnya pasokan cabai dari distributor.

"Beberapa wilayah penghasil cabai banyak yang gagal panen karena cuaca buruk sehingga harga cabai rawit ikut melambung," ungkap Zamroni.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved