Berita Viral
Kepiluan Korban Kecelakaan Sumedang: Guru Muda Gagal Nikah hingga Eha Selamat dengan Cara Telanjang
Inilah kisah pilu korban kecelakaan Sumedang yang tersisa di balik tragedi mengerikan, mulai dari guru cantik muda gagal nikah hingga nasib Eha.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Inilah kepiluan korban kecelakaan Sumedang yang terjadi Rabu (10/3/2021) malam.
Sungguh mengerikan kecelakaan bus Sumedang yang menewaskan 27 orang.
Kecelakaan maut tersebut menyebabkan 27 penumpang dari rombongan ziarah dan tour SMP IT Al Muawanah Cisalak, Subang meninggal dunia setelah bus masuk ke jurang dengan posisi terbalik.
Warga setempat Riki Rukmana (22), mengatakan, kecelakaan tersebut bermula saat bus melaju dari arah Malangbong, kemudian tepat di Turunan Cae, bus ini oleng dan menabrak pembatasan jalan.
Baca juga: Mahar Terlalu Kecil, Istri Bunuh Diri Lompat ke Sungai Tak Tahan Diolok Suami, Video Pilunya Viral
Di balik kecelakaan mengerikan itu terdapat berbagai kepiluan yang tersisa.
Terutama terhadap korban-korban yang tertimpa musibah.
Kesaksian Warga
Riki Rukmana (22), mengatakan, kecelakaan tersebut bermula saat bus melaju dari arah Malangbong, kemudian tepat di Turunan Cae, rem bus tersebut pun blong.
"Kemudian menabrak tiang listrik, dan saat itu juga lampu langsung padam. Saat itu di lokasi kejadian kondisi gelap dan mencekam," ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.
Setelah itu, kata dia, bus diketahui sudah berada di dalam jurang dengan ketinggian sekitar 10 meter dan terdapat banyak korban baik di dalam bus maupun di luar.
"Saya juga ikut melakukan evakuasi korban yang sudah meninggal. Kondisinya mengerikan," kata Riki.
Namun, di saat korban yang lain sudah tak berdaya, ada satu orang yang berhasil menyelamatkan diri dengan kondisi penuh luka dan naik ke atas jalan.
Baca juga: Eha Nuraeti Terpaksa Telanjang untuk Keluar dari Bus, Bahas Soal Firasat Tak Enak Sebelum Kecelakaan
"Dia langsung ditolong warga lainnya, kalau saya lihat banyak korban yang tergeletak di selokan," ucapnya.
Warga lainnya, Waslim (59) mengatakan, dirinya melihat langsung sopir bus sudah meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Saat evakuasi banyak korban terjepit dan sopir meninggal dunia. Saya dan warga lain berhasil evakuasi 11 penumpang yang selamat," kata Waslim.
Menurutnya, kondisinya Tanjakan Cae ini memang curam dan berkelok, sehingga jika sopir yang tahu medan, pasti akan lebih berhati-hari ketika melintasi jalan tersebut.
"Kalau ini mungkin sopirnya ini tidak tahu medan jadi sebelum masuk jurang tidak paham cara mengendalikan busnya," ucapnya.
Baca juga: Tragedi Gadis Syok Buang Air, Pantat Terluka Parah, Dikira Ular, Fakta Lebih Ngeri: Ada Wajahnya

Guru Muda Gagal Nikah, Calon Suami di Korea Histeris
Resa Siti Khoeriyah menjadi satu di antara banyak korban yang bergelimpangan di kecelakaan maut Sumedang.
Guru di SMP IT Al Muawanah itu diketahui akan melangsungkan pernikahan beberapa waktu mendatang.
Kabarnya, Resa sempat dilarang oleh sang ibu sebelum ia berangkat rombongan ziarah sekolahnya tersebut.
Namun, Resa menolak dengan alasan tidak enak kalau tidak ikut karena ia juga merupakan salah satu guru di sekolah tersebut.
Yayat (50), ibu Resa, menuturkan, putrinya itu sempat mengeluh karena tangannya terasa kaku sehari sebelum ia berangkat berziarah.
"Gak usah ikut, Teh, sekarang musim hujan. Tapi dia bilang harus ikut. Gimana lagi atuh karena sudah direncanakan dari awal, kata si Teteh," tutur Yayat ketika ditemui di kediamannya di Kampung Pasirlaja, Desa Cisalak, Kabupaten Subang, Kamis (11/3/2021).
Sambil menahan isak tangis, Yayat melanjutkan ceritanya.
Sebelum kejadian kecelakaan tersebut, Resa sempat melakukan panggilan video kepada ayahnya yang kebetulan diangkat oleh Yayat.
"Dia ngasih kabar sudah sampai di Wado agar dijemput jam sembilan," ujar Yayat.
Tak lama berselang, keluarga Resa mendapat kabar tentang kecelakaan maut itu dari aparat setempat.
Ayah Resa juga langsung bergegas menemui Resa ke RSUD Sumedang dan sampai di sana pukul 21.00 WIB.
Cerita dilanjutkan Witono (30), kakak Resa.
Ia bergegas menyusul sang ayah untuk menjemput Resa adiknya pada pukul 01.00 WIB dini hari setelah pulang kerja ke RSUD Sumedang.
"Resa itu salah satu guru SMP IT Al Muawanah. Ia juga sempat dilarang Ibu karena sempat cerita Resa itu merasa lemas dan kaku tangannya itu. Ibu nyangka dia kurang sehat," kata Witono.
Witono juga mengungkapkan, adiknya itu baru selesai diwisuda di salah satu perguruan tinggi di Sumedang.
"Dia juga sudah melangsungkan pertunangan bersama teman lelakinya," ujarnya.
"Sekarang teman lelakinya masih di Korea, jadi TKI. Rencananya, pernikahan dilangsungkan setelah calon suami selesai kontrak dan pulang ke Indonesia akhir tahun nanti," kata Witono.
Keluarga tunangan Resa juga sudah mengunjungi kediaman Resa.
"Mereka sudah ke sini, turut berbelasungkawa. Tunangannya yang di sana juga sempat telepon. Dia menangis histeris, tapi dia juga sadar bahwa ini sudah takdir," kata Witono.
Baca juga: Soekarno Takut Bukan Main Istana Dikepung Pasukan Liar Jelang Supersemar Lahir, Soeharto di Mana?
Eha Nuraeti Selamat Berkat Telanjang
Warga Pasirlaja, Desa Pakuhaji, Kecamatan Cisalak, Subang, Eha Nuraeti ikut mendampingi anaknya dalam rombongan ziarah tersebut karena khawatir jika sang anak pergi sendirian.
Lantas dirinya menjadi korban yang berakhir selamat karena telanjang.
Eha bercerita tentang bagaimana prosesnya ia bisa selamat.
Eha mengaku, sebelum bus tersebut oleng, ia mencium baru sangit kanvas rem.
Ketika salah satu penumpang bertanya kepada sang sopir perihal keadaan mobil tersebut, Eha kaget karena sang sopir berkata rem bus blong.
Mobil tersebut akhirnya terjungkal ke dasar jurang di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang.
Eha bersama para panumpang lain sempat serempak bersalawat seraya berdoa kepada Yang Mahakuasa.
Banyak di antara mereka yang mengucap takbir ketila bus tersebut dalam keadaan oleng.
Baca juga: Curhat Pria Nikah 4 Tahun Tak Pernah Berhubungan Intim, Istri Selalu Menangis, Ogah Cerai: Mencintai
Eha juga mengaku ia tak tahu persis apa yang terjadi pada saat peristiwa itu berlangsung.
Tapi ia menjelaskan secara detail saat ia menyelematkan diri dari bus tersebut.
"Saya terpaksa harus telanjang untuk keluar dari dalam bus. Awalnya saya malu, tapi saat itu juga mati lampu dan keadaan gelap saya buka saja bajunya," ujar Eha ketika diwawancara awak Tribun Jabar di kediamannya, Kamis (11/3/2021).
"Saya waktu itu tengkurap, baju dan kaki terjepit, waktu itu bilang ke si Ujang (keponakan Eha) masa Ibu buka baju telanjang."
"Kata si Ujang, gak apa-apa buka baju yang penting buka."
"Setelah baju dibuka, saya keluar, tapi gak tau keluarnya ke mana."
"Terus saya lihat ada selimut jok bus, dipake sama saya terus jalan kaki ke rumah warga yang menolong untuk istirahat sambil minta ganti baju," ujar Eha.
Masih diceritakan Eha, ia sendiri awalnya tidak berniat ikut rombongan ziarah.
Namun, ia ikut karena khawatir kepada anaknya yang siswa SMP IT Al Muawanah yang saat itu jadi peserta rombongan ziarah.
"Saya khawatir terjadi sesuatu, ada firasat gak enak. Awalnya emang cuma mau nganter Ucup sampai ke depan bus."
"Tapi diajak karena masih ada kursi kosong, akhirnya pulang, siap-siap mandi ikut ke sana," imbuhnya.
Baca juga: Kecelakaan Maut Bus Masuk Jurang Diduga karena Rem Blong, Penumpang Teriak Takbir, Sopir Tewas
Eha, yang saat itu hendak pergi ke sawah, akhirnya ikut juga bersama Yusup, putranya, yang ikut ziarah.
Eha, Yusup, dan Ujang termasuk dalam korban selamat pada kecelakaan maut tersebut.
Eha mengatakan, ziarah merupakan kegiatan sekolah yang diadakan pihak sekolah setiap tahunnya.
Eha juga memerinci ongkos ziarah tersebut.
"Siswa yang ikut harus membayar Rp 350 ribu. Kalau orang tua pendamping yang ikut bayar Rp 250 ribu."
"Kalau gak ikut siswa tetap harus bayar Rp 100 ribu untuk biaya komputer," katanya.
Baca juga: Detik-detik Kecelakaan Daihatsu Xenia Tabrak 2 Pick Up di Malang, Diduga Sopir Mengantuk