Tenaga Kerja Gresik Harus Terserap di KEK JIIPE, Bupati Gresik Jemput Bola Temui Menko Airlangga
Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani jemput bola untuk memastikan tenaga kerja asli Gresik terserap di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Penulis: Willy Abraham | Editor: Yoni Iskandar
Reporter : Willy abraham | Editor : Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani jemput bola untuk memastikan tenaga kerja asli Gresik terserap di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)
Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE). Gus Yani sapaan akrabnya bertemu Menko Perekonomaian Airlangga Hartarto untuk mendorong pemulihan ekonomi di Gresik.
Belum genap satu bulan setelah diresmikan menjadi KEK pada Februari lalu, Gus Yani akan memaksimalkan keberadaan JIIPE untuk mengurangi angka pengangguran.
Diketahui pada tahun 2020, angka pengangguran dan kemiskinan di Gresik masih lebih tinggi dibanding Jawa Timur.
Pada Jumat (12/3/2021) sore kemarin, Gus Yani bertemu langsung dengan Menko Airlangga Hartarto di Jakarta.
Baca juga: 2 Tahun Pisah, Ternyata Gisel Masih Pajang Foto Gading, Tak Canggung saat Bertemu: Main Bertiga
Baca juga: Gus Baha : Jangan Membuat Sulit Umat Dalam Menjalankan Syariat Islam\
Baca juga: Krisdayanti Ingin Aurel dan Azriel Hormati Raul Lemos Seperti Ashanty, Singgung Status: Harus Respek
"Tujuan saya cuma satu, ingin ekonomi rakyat Gresik segera pulih, salah satunya dengan akselerasi dan optimalisasi JIIPE. Golnya segera buka lapangan kerja seluas mungkin untuk warga,” ucapnya, Sabtu (13/3/2021).
Gus Yani mengatakan, pandemi Covid-19 membuat Gresik menghadapi sejumlah tantangan ekonomi terkait pengangguran dan kemiskinan.
Tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Gresik meningkat pada 2020 menjadi 8,21 persen, jauh di atas rata-rata TPT Jawa Timur sebesar 5,84 persen.
“Ketika industri terdampak pandemi baik secara pasar maupun operasional, pasti ada layoff. Maka saya ikhtiar cepat cari solusi untuk pulihkan ekonomi warga,” kata dia.
Dengan akselerasi dan optimalisasi KEK JIIPE, Gus Yani ingin banyak lapangan kerja baru tercipta. Berdasarkan kajian, saat beroperasi penuh, serapan tenaga kerja di KEK JIIPE mencapai hampir 200.000 orang.
“Saya minta warga Gresik dilibatkan. Jangan khawatir, SDM Gresik berkualitas. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kami termasuk tertinggi di Jatim. Saya juga akan menggeber program sertifikasi keahlian gratis untuk anak-anak muda Gresik, sehingga bisa terserap ke kebutuhan industri,” terang bendahara PW GP Ansor Jatim ini.
Adapun dari sisi kemiskinan, pada 2020, angka Gresik mencapai 12,40 persen, di atas rata-rata Jawa Timur sebesar 11,09 persen.
“Langkah terpadu kita percepat, termasuk KEK JIIPE ini yang ujungnya harus bisa menurunkan kemiskinan,” tegas Gus Yani.
KEK JIIPE, papar Gus Yani, bakal dipacu pengembangannya untuk industri teknologi, metal, kimia, energi, dan logistik. Berdasarkan hasil kajian, KEK JIIPE diproyeksi mampu mendatangkan investasi sekitar US$16,9 miliar atau setara Rp236,6 triliun.