Ramadan 2021
Cara Puasa di Tengah Pandemi Covid-19, Persiapan Sambut Ramadhan 2021, Lengkap Bacaan Niat Berpuasa
Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1442 H atau bulan Puasa 2021 jatuh pada 13 April 2021.
Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Berikut cara puasa Ramadhan saat pandemi Covid-19.
Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1442 H atau bulan Puasa 2021 jatuh pada Selasa Wage, 13 April 2021.
Hal tersebut disampaikan dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.0/E/2021 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1442 Hijriah.
Baca juga: Kapan Ramadhan 2021/1442 H Dimulai? Kemenag Bakal Sidang Isbat 12 April, Persiapan Bulan Puasa
Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar menyampaikan, Ramadhan 1442 H yang akan dilewati nanti, tidak jauh berbeda dengan Ramadhan 1441 sebelumnya.
Lantaran masih dalam masa pandemi, pihaknya mengimbau terkait pentingnya penerapan protokol kesehatan.
Atas dasar itulah, Majelis Tarjih PP Muhammadiyah mengemukakan beberapa tuntunan.
Pertama, puasa Ramadhan tetap wajib dilakukan kecuali bagi yang sakit dan kondisi kekebalan tubuhnya tidak baik.
Orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, imbuhnya baik yang bergejala maupun tidak, termasuk dalam kelompok yang sakit ini.
"Mereka mendapat rukhsah meninggalkan puasa Ramadhan dan wajib menggantinya di hari yang lain sesuai tuntutan Al Quran kalau memang diperlukan mereka tidak berpuasa agar kondisi tubuh tetap fit," ujarnya sebagaimana dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Jumat (12/3/2021).
Kedua, untuk menjaga kekebalan tubuh, puasa Ramadhan dapat ditinggalkan oleh tenaga kesehatan yang sedang bertugas.
Baca juga: Puasa Tapi Berkata Kotor, Bagaimana Hukumnya? Simak Penjelasannya, Lengkap Jadwal Ramadhan 2021

Penerapan protokol kesehatan
Tuntunan ini sesuai dengan Surat Al Baqarah ayat 195, ayat tersebut menunjukkan larangan menjatuhkan diri pada kebinasaan.
Syamsul mengatakan pelaksanaan agama, memiliki asas memudahkan dan tidak menimbulkan mudharat.
Adapun yang ketiga, yakni mengikuti dan melaksanakan apa yang dituntunkan Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, bagi masyarakat yang berada di wilayah yang sekitar tempat tinggalnya ada penularan Covid-19, maka shalat jamaah fardu dan tarawih dilakukan di rumah masing-masing.
“Hujan saja diberi ruksha, apalagi dalam kondisi sekarang di mana kita meskipun sedang dalam proses vaksinasi, tidak harus kita lalai dan lengah. Protokol kesehatan harus tetap dijaga,” katanya lagi.
Baca juga: Niat Puasa Pengganti Ramadhan, Tulisan Arab Latin Mudah Dibaca, Dilengkapi Cara Membayar Utang Puasa
Pihaknya juga mengigatkan agar shaf jamaah dibuat berjarak, serta pintu ataupun ventilasi udara dibiarkan dibuka saat pelaksanaan shalat berjamaah.
Selain itu, agar dilakukan pembatasan jumlah jemaah dari kapasitas yang disediakan masjid.
Ia juga menambahkan kegiatan bersama di masjid atau mushala yang melibatkan banyak orang dan menimbulkan potensi penyebaran virus, seperti makan bersama tidak dianjurkan.
Adapun shalat Idul Fitri, menurut Samsul agar dilakukan di lapangan kecil maupun tempat terbuka di sekitar tempat tinggal dalam jumlah yang tidak memicu kerumunan besar.
Selain itu tetap diharuskan memperhatikan protokol kesehatan.
Baca juga: Kapan Sebaiknya Membayar Utang Puasa? Simak Ketentuan Waktunya untuk Persiapan Bulan Ramadhan 2021
“Ini bukan sebuah ketakutan, tapi ini sebuah upaya mewujudkan kemaslahatan. Kemaslahatan itu sendiri merupakan maqasidu syariah (suatu yang menjadi tujuan syariah)," katanya lagi.
Diketahui, dalam Maklumat PP Muhammadiyah juga telah mengumumkan mengenai penetapan hasil hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1442 H.
Dari ijtimak tersebut jelang Ramadhan Hijriah terjadi pada Senin, 12 April 2021 pukul 09.33.59 WIB.
Adapun tinggi bulan saat terbenam matahari di Yogyakarta, hilal sudah wujud dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari itu bulan berada di atas ufuk.
Kemudian ijtimak jelang Syawal 1442 H terjadi pada Rabu Pon, 12 Mei 2021 pukul 02.03.02 WIB.
Tinggi bulan saat terbenam matahari di Yogyakarta hilal sudah wujud, dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat terbenam matahari itu bulan berada di atas ufuk.
Untuk ijtimak jelang Zulhijah 1442 H terjadi pada Sabtu Pahing, 10 Juli 2021 M pukul 08.19.35 WIB

Berdasarkan hasil hisab tersebut maka secara lengkap ditetapkan:
- 1 Ramadhan 1442 H jatuh pada Selasa Wage, 13 April 2021 M.
- 1 Syawal 1442 H jatuh pada Kamis Wage, 13 Mei 2021 M.
- 1 Zulhijah 1442 H jatuh pada Ahad Pon, 11 Juli 2021 M.
- Hari Arafah (9 Zulhijah 1442 H), Senin Legi, 19 Juli 2021 M.
- Idul Adha (10 Zulhijah 1442 H), Selasa Pahing, 20 Juli 2021 M.
Niat Puasa Ramadhan
Sebelum menjalankan ibadah puasa wajib, umat muslim hendaknya mengucap doa niat berpuasa yang ditujukan untuk Allah SWT.
Bacaan doa niat puasa ini pun tidaklah sulit.
Berikut bacaan doa niat puasa Ramadhan :
"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."
Artinya: "Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadan tahun ini, karena Allah Ta'ala."
Baca juga: LENGKAP Jadwal Puasa Rajab 1442 H, Syaban, Ramadhan 2021 hingga Syawal, Disertai Niat-Doa Berbuka
Kapan Waktu yang Tepat Mengucapkan Niat Berpuasa?
Dalam sebuah sesi tanya jawab bersama Dr H Setiawan Budi Utomo di Kompas.com, waktu yang tepat untuk membaca niat puasa Ramadhan adalah pada malam hari.
Arti dari bacaan niat puasa di atas pun "Saya niat berpuasa esok hari" yang artinya bacaan niat itu diucapkan pada malam sebelumnya.
Hal ini sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia saat melaksanakan tarawih berjemaah.
Niat puasa juga bisa dilaksanakan setelah sahur.
Hukum membaca niat ini adalah sunah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Informasi Awal Ramadhan 1422 H dan Panduan Ibadah di Masa Pandemi