Jatim Garage
Bahas 'Diskon' Bareng Owner Jokopi dan Ayam Goreng Nelongso: Benar Bisa Dongkrak Omzet Saat Pandemi?
Benarkah diskon bisa mendongkrak omzet di tengah pandemi virus Corona. Begini kata Owner Ayam Goreng Nelongso dan Owner Jokopi.
Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Hefty Suud
Reporter: Melia Luthfi Husnika | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Diskon atau potongan harga memang bisa menjadi daya tarik bagi konsumen terhadap suatu produk.
Namun, benarkah memberikan potongan harga selama pandemi virus Corona ( Covid-19 ) bisa mendongkrak penjualan?
Atau diskon malah melemahkan nilai suatu produk?
Simak pendapat dari Owner Ayam Goreng Nelongso dan Owner Jokopi, berikut.

Baca juga: Creative Talkshow Jatim Garage: Tip Survive Hadapi Pandemi Ala Owner Jokopi dan Ayam Goreng Nelongso
Baca juga: Tak Tahan, Azriel Ngamuk Momen Ambigu Ashanty & Krisdayanti Bareng Dihujat, Berawal Sikap Uteng
Owner Ayam Goreng Nelongso, Nanang Suherman mengatakan, diskon memang bisa menjadi penarik konsumen. Namun, harus disesuaikan.
"Kalau di Ayam Goreng Nelongso kan tidak bisa semua produk harus diskon. Karena kami pertimbangkan cost. Nah solusinya bisa membuat produk baru yang sekiranya bisa ada margin untuk diskon," jelas Nanang Suherman.
Produk baru tersebut, lanjutnya, bisa sengaja dibuat dengan margin yang cukup besar.
Sehingga, ketika diberi potongan harga produk itu akan tetap menguntungkan penjual.
Namun, Nanang Suherman menuturkan, selama pandemi ini memang sebaiknya penjual tidak mengambil banyak keuntungan seperti sebelumnya.
"Yang terpenting adalah bagaimana bisnis bisa jalan dulu. Bisnis bisa survive. Tetap memikirkan pemasukan, pasti. Tapi kalau terlalu besar nanti malah menyulitkan," ungkapnya.
Strategi diskon tersebut menurut Nanang bisa dijadikan salah satu solusi untuk menarik pengunjung tanpa membebankan cost yang tinggi.
Berbeda dengan Nanang Suherman, Owner Jokopi Jazil Maksum mengaku jarang memberikan potongan harga bagi produknya.
Sebab, menurutnya, potongan harga atau diskon akan menurunkan value sebuah produk.