Ngaji Gus Baha
Gus Baha Punya Kecerdasan Yang Luar Biasa, Nalar Ushuli dan Wara’i, Ini Maknanya?
KH Ahmad Bahauddin Nur Salim atau lebih dikenal dengan sebutan Gus Baha, sejak kecil sudah mendapat ilmu dan hafalan Al Quran dari ayahnya, KH Nur Sal
Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
Beberapa penyampaian Gus Baha yang menceminkan pribadinya yang bernalar ushuli dan wara’i, diantaranya:
Seorang ulama yang kaya jika hanya dipandang dengan nalar wara’ pasti dianggap sebagai ulama yang cinta dunia. Namun, jika dinalar dengan ushuli maka akan memiliki pandangan bahwa ulama yang kaya akan menjadikan hartanya untuk amal kebaikan atau demi kemaslahatan. Jika orang kaya tersebut adalah seorang yang ‘alim dan wara’ pasti kekayaannya dipergunakan di jalan Allah.
Seseorang yang menjadi pejabat pemerintah jika hanya dilihat dengan kaca mata wara’ akan dianggap sebagai orang yang cinta jabatan. Atau jika ada seorang ulama dekat dengan pejabat akan dianggap sebagai ulama yang berharap, bahkan ada yang menganngap menjilat- seorang pejabat pemerintah.
Namun, jika menggunakan nalar ushuli, maka, dari pada yang menjadi pejabat orang yang fasiq, maka wajib hukumnya seorang ulama menjadi pejabat demi kemaslahatan. Atau ulama yang dekat dengan pejabat tujuannya membimbing atau mengarahkan pejabat tersebut.
Seorang ulama membawa proposal kepada pemerintah, jika yang menilai seorang wara’ yang dalam pikirannya hanya ada halal-haram maka akan dianggap ulama yang membawa proposal mendapatkan uang tidak jelas (syubhat) karena mengemis kepada pemerintah.
Namun, jika dinilai dengan nalar ushuli, ulama yang membawa proposal kepapa pemerintah, uang yang didapatkan untuk kebaikan seperti membangun lembaga pendidikan atau pesantren.
Dari pada uang Negara digunakan oleh pejabat koruptor. Secara ushuli, boleh bahkan wajib mengambil uang Negara alias hak rakyat untuk dipergunakan pengembangan ilmu yang manfaatnya kembali kepada masyarakat.
Tiga contoh di atas merupakan penyamapaian Gus Baha (ceramah ngaji bareng Gus Baha) yang mencerminkan kecerdasan nalar ushuli dan wara’i ulama muda dan asyik ini.
bahkan pemikiran Gus Baha yang berdasarkan nalar ushuli dan karakter wara’i sangat menarik untuk terus dikaji. Terlebih di zaman sekarang yang membutuhkan rujukan beragama yang tepat sesuai ajaran Nabi.
Tidak heran akhir-akhir ini penulis dan kebanyakan muhibin (pecinta Gus Baha) sedang senang menyimak pengajian-pengajian KH Bahauddin Nursalim, atau biasa disapa Gus Baha yang ada di youtube .
Kita ketahui, pengajian Gus Baha mulai melejit di berbagai platform media sosial, baik di podcast, telegram, instagram sampai youtube. Meski kebanyakan berupa audio (karena awalnya beliau enggan diambil videonya, dan kini hanya di moment tertentu saja), tak mengurangi kualitas isi kajiannya.
Gus Baha layak menjadi santri idola. Ia hafal al-Quran, Sahih Muslim (lengkap dengan matan dan sanadnya), Fathul Mungin, dan beberapa kitab lain, di luar kepala.
Alhasil, wajar jika Prof. Dr. KH. M. Quraish Shihab – salah satu mufassir al-Quran terbaik di Asia saat ini – memuji kiai kampung yang mendalam dalam mengkaji tafsir dan fiqih ini.
“Sulit ditemukan orang yang sangat memahami dan hafal detail-detail Al-Qur’an hingga detail-detail fiqh yang tersirat dalam ayat-ayat Al-Qur’an seperti Pak Baha’,” puji Sang Professor, ayahanda Najwa Shihab.
Berita tentang Gus Baha
Berita tentang KH Ahmad Bahauddin Nur Salim
Berita tentang Kh Maimoen Zubair