Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Menjadi 'Agent of Change' Dimulai dari Hal-hal Kecil Lewat Sociopreneur Discussion

Ada yang masih beranggapan bahwa sociopreneur menempatkan masyarakat miskin sebagai objek usaha. Namun, menurut Hempri Suyatna, Dosen Fisipol Universi

Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
istimewa
Suasana Sociopreneur Discussion, Kopi Sang Primadona, yang berlangsung di Bogor, Sabtu (20/3/2021) 

Dalam diskusi tersebut, yang dihadiri oleh sejumlah anggota PPI berbagai angkatan tersebut, Nadia juga membuka peluang berwirausaha, dan menawarkan kepada mereka, untuk membuka usaha gerai kopi rumahan maupun coffee shop sederhana.

Mereka yang berminat juga bisa difasilitasi, untuk menjadi barista di sejumlah kafe di negara Timur Tengah, salah satunya di Arab Saudi. Sebelumnya mereka akan dilatih sekitar satu minggu, sambil dipersiapkan berangkat ke negara tujuan.

Salah seorang panelis, Bayu Hardjodisastro, CFO – Chief Financial Officer Bina Mutu Bangsa – pelatihan dan pendidikan hospitality (keramahtamahan dan pelayanan) dalam kesempatan diskusi mengatakan, ”Marketing yang mengandalkan kekuatan word of mouth itu termasuk salah satu dari strategi marketing 4.0 yang mempadukan antara pemasaran secara online (daring) dan offline (luring) atau tatap muka.“
Dari strategi marketing tersebut maka advocacy termasuk salah satu dari konsep customer path (5A), yakni aware, appeal, ask, act, dan advocacy. Konsep yang diperkenalkan oleh Hermawan Kertajaya ini menyebutkan, setelah konsumen mengenali produknya, kemudian mereka tertarik terhadap produk tersebut, menanyakan detail produknya, sehingga akhirnya mereka membeli, sampai merekomendasikan penggunaan barang atau jasa tersebut kepada teman atau anggota komunitasnya.

Salah seorang panelis, Bayu Hardjodisastro, CFO – Chief Financial Officer Bina Mutu Bangsa – pelatihan dan pendidikan hospitality (keramahtamahan dan pelayanan) dalam kesempatan diskusi mengatakan, ”Marketing yang mengandalkan kekuatan word of mouth itu termasuk salah satu dari strategi marketing 4.0 yang mempadukan antara pemasaran secara online (daring) dan offline (luring) atau tatap muka.“
Dari strategi marketing tersebut maka advocacy termasuk salah satu dari konsep customer path (5A), yakni aware, appeal, ask, act, dan advocacy. Konsep yang diperkenalkan oleh Hermawan Kertajaya ini menyebutkan, setelah konsumen mengenali produknya, kemudian mereka tertarik terhadap produk tersebut, menanyakan detail produknya, sehingga akhirnya mereka membeli, sampai merekomendasikan penggunaan barang atau jasa tersebut kepada teman atau anggota komunitasnya.

Mendorong Minat Menjadi Barista atau Pengusaha Kedai Kopi

Panelis diskusi lainnya, Kevov Rhamli, Manager Operasional Kopi Daong menyebutkan, dirinya tertarik menjadi barista dari tahun 2014, mempelajari berbagai cara penyajian kopi, termasuk latte art.

Melihat tingginya peminat bidang usaha mendirikan coffee shop dan kopi rumahan, ia membagikan sejumlah trik bagi mereka yang tertarik di bisnis ini, agar mempelajari bisnis kopi mulai dari hulu (di tingkat petani), proses produksi kopi, sampai roasting dan akhirnya kopi siap terhidang di meja.

Rhamli yang juga aktif dalam Komunitas Kopi Bogor dan juga Komunitas “Puncak Menyeduh” ini, punya obsesi agar lebih banyak lagi orang yang mengonsumsi kopi hitam sebagai rasa kopi yang asli (original).

Dengan jumlah anggota yang cukup besar, 200 orang di Komunitas Kopi Bogor dan lebih dari 100 orang di Komunitas Puncak Menyeduh, mereka aktif menggelar event untuk menghidupkan atau mensosialisasikan lagi minum kopi seduh black coffee.

Sementara itu Ahmad Zuhdi, perencana bisnis kopi (coffee business planner) panelis lainnya, berupaya memotivasi para pemuda dan pemudi yang rata-rata baru lulus SMA atau masih di tahun pemula bangku kuliah. Dirinya melihat animo yang cukup besar dari anak muda masa kini dalam bisnis kopi, sehingga di sekitar Kabupaten sampai Kota Bogor terdapat sekitar 500 coffee shop yang terdaftar, belum termasuk usaha kopi rumahan dan warung kopi.

Menurut Zuhdi, ”Jika ingin memperoleh modal usaha tetapi yang kita miliki masih sebatas ide bisnis, kita dapat mengajukan proposal ide bisnis tersebut kepada pemodal ventura (venture capital) atau para investor pemilik modal. Kalau sudah bertemu dengan mereka, kita mempresentasikan ide bisnis kita, ingin membangun usaha apa, lantas menyajikan latar belakang – portfolio diri kita sebagai personal branding.”

Secara umum ia menggambarkan berbagai tahapan dalam penyajian ide ataupun upaya untuk menghimpun dana mulai dari product development (pengembangan produk); market size; point of interest; businesss model; membaca situasi kompetisi dan siapa kompetitor; pentingnya modifikasi; fund raising; dan eksekusi menjual atau menghasilkan barang (jasa) sebagai tujuan akhir.

Arie Ferdian Eki Saputro selaku Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Bogor periode 2017 – 2022 menanggapi diskusi ini secara positif, dan para peserta dapat memperoleh pengetahuan baru, di luar keahllan mereka yang masih terbatas di bidang pengetahuan baris berbaris.

“Kendati diakui banyak anggota PPI yang ingin menjadi abdi negara sebagai PNS dan TNI, tetapi ada juga di luar mereka yang masih berminat menjadi wirausaha, seperti menjadi pengusaha kopi ataupun pengusaha garmen/fesyen. Pangsa ini yang ingin kami raih, sambil memenuhi benak mereka, dengan bekal pengetahuan berbagai keterampilan praktis sebagai bekal di masa depan,” jelasnya.

Berita tentang Barista Kopi

Berita tentang Kabupaten Bogor

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved