Siasat Licik Wanita Gelapkan Uang Perusahaan Bertahap sampai Rp1,65 M: Enggak Ingat Ambilnya
Terungkap siasat licik wanita gelapkan uang perusahaan tempat bekerja, bertahap sampai Rp1,65 M, "enggak ingat ambilnya."
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
Bahwa setelah mendapatkan adanya ketidakcocokan antara laporan finance dengan pembukuan, saksi Atika kemudian melakukan konfirmasi kepada bosnya, Oscar.
"Pak Oscar tidak pernah menerima pengeluaran perusahaan yang tertulis sebagai pengeluaran seperti yang dibuat oleh Fernia," jelasnya.
Baca juga: Duel Berdarah Besan Dipicu Mantu Lahiran Padahal Baru 3 Bulan Nikah, Suami Merasa Dikhianati
Kemudian, Atika mengaku, dia menemukan kejanggalan pada laporan pengeluaran tanggal 16 Desember 2019 yang dibuat oleh Fernia Melliana.
Saat ditelusuri, laporan pembukuan tersebut banyak ditemukan yang tidak sesuai tanpa melalui finance.
"Totalnya kerugiannya kurang lebih Rp1,65 miliar, Pak Hakim," jelas Atika.
Setelah mendengarkan keterangan para saksi, Fernia Melliana membenarkan apa yang dijelaskan saksi-saksi di persidangan.
Ia sengaja mengakali laporan keuangan tersebut untuk memperoleh keuntungan pribadi.
"Keterangannya benar. Saya mengaku pernah ambil yang mulia."
"Jujur, di 2019 enggak ingat ambilnya, karena enggak ambil langsung banyak, bertahap," akui terdakwa Fernia Melliana.
Setelah mendengarkan keterangan para saksi, Majelis Hakim Yohanes menutup persidangan.
Persidangan akan dilanjutkan pada keterangan saksi berikutnya yakni Oscar, pada 29 Maret 2021.
"Baik sidang kita tutup, dilanjut minggu depan," katanya.
Baca juga: Gaun Ashanty saat Siraman Aurel Disorot, Berlebihan dan Tak Mau Kalah, Diingatkan Harusnya Beda
Kasus penggelapan lainnya dilakukan Dadi Haryadi asal Surabaya, yang merupakan manager sebuah perusahaan pengadaan jurnal internasional asal Jakarta.
Kasubdit Harda Bangtah Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Nur Hidayat mengatakan, tersangka telah melakukan penggelapan uang perusahaan.
"Modusnya adalah tidak melaporkan kepada perusahaan atas pembelian sejumlah jurnal dan e-books oleh beberapa pelanggan dari sejumlah lembaga pendidikan negeri atau swasta," jelas Nur Hidayat kepada TribunJatim.com, Kamis (21/1/2021).