Berita Ponorogo
Bupati Sugiri Buka Sekolah Tatap Muka, Kepala Sekolah SMP Ponorogo Minta Dukungan Orang Tua
MKKS SMP Ponorogo tanggapi Bupati Sugiri Sancoko yang memutuskan untuk membuka pembelajaran tatap muka: Kalau sekolah tidak siap, tidak boleh dipaksa.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Hefty Suud
Reporter: Sofyan Arif Candra | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, PONOROGO - Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Ponorogo mendukung langkah Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko yang memutuskan untuk membuka pembelajaran tatap muka (PTM).
Menurut Ketua MKKS SMP Ponorogo, Sutarjo, PTM memang dibutuhkan oleh siswa terutama saat ujian sekolah.
"Kalau kami mendukung sesuai kemampuan sekolah masing-masing, karena kami juga mengharapkan itu," kata Sutarjo, Rabu (24/3/2021).
Baca juga: Ribuan Bonek Ancam Turun ke Jalan Jika Sampai Besok Nasib Markas Persebaya Belum Jelas
Baca juga: Amblas Sudah Hidup Bu Kades Digoyang Brondong Pagi-pagi, Suami Tetap Sayang: Sudah Sering Pergoki
Saat ini semua SMP di Ponorogo sedang mempersiapkan PTM agar sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh Satgas Penanganan Covid-19.
"Kalau sekolah memang tidak siap, tidak boleh dipaksa untuk menyelenggarakan PTM," lanjutnya.
Berdasarkan SE Bupati Ponorogo, PTM dibuka dengan kuota 30 persen dari jumlah total siswa di setiap sekolah.
Baca juga: Polda Jatim Gandeng GrabExpress untuk Luncurkan Pengiriman Surat Izin Mengemudi ke Rumah
Baca juga: 4 Shio yang Bernasib Baik Hari Ini: Shio Tikus Tahu yang Diinginkan, Shio Kelinci Finansial Membaik
Artinya setiap siswa hanya mengikuti sekolah tatap muka 1 sampai 2 kali dalam satu pekan.
Namun, rencananya PTM baru bisa dilaksanakan pada tanggal 5 April 2021 yang bertepatan dengan ujian sekolah bagi siswa kelas 9 SMP.
Sehingga pada saat itu siswa kelas 7 dan kelas 8 SMP libur.
"Saat PTM nanti benar-benar dijalankan, kami meminta dukungan orang tua juga untuk menjaga protokol kesehatan. Jangan sampai penularan Covid-19 ini terjadi sepulang sekolah," kata Sutarjo.
Karena bagaimanapun dengan kuota hanya 30 persen dari total jumlah siswa, aktivitas siswa lebih banyak di luar sekolah dibandingkan di sekolah.
Apalagi jam mata pelajaran saat PTM juga sangat terbatas.
Berita tentang Ponorogo
Berita tentang Sugiri Sancoko
Berita tentang pembelajaran tatap muka