Bom di Makassar
Terkuak Sosok & Wajah Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Makassar, Kapolri Beber Jaringan Sang Teroris
Akhirnya terkuak sosok dan wajah pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar Sulawesi Selatan, sehingga bikin Kapolri langsung beraksi.
Seperti diketahui hasil identifikasi Tim Inafis dan DVI dan Puslabfor Polda Sulsel menyebutkan pelaku ada 2 orang berjenis kelamin laku-laki dan perempuan.
"Yang satu itu yang laki-laki masih menempel di motornya, yang lebih parah lagi kondisinya ini yang perempuan," ujar Humas Polda Sulsel Kombes Pol E Zulpan.
Baca juga: Kondisi Jasad Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri di Gereja Makassar, Kesaksian Saksi Menegangkan, Nekad
Baca juga: Tempat Ibadah Selalu Jadi Sasaran Aksi Teror Bom dalam 5 Tahun Terakhir, BNPT-RI Ungkap Alasannya
Meski demikian polisi belum merilis siapa identitas kedua pelaku.
"Sudah dilakukan penelitian oleh tim Inafis dan DVI, siapa kedua pelaku ini. Mudah-mudahan dalam waktu singkat kita bisa sampaikan identitas kedua pelaku," ujarnya.
Sementara itu polisi juga bergerak cepat mencari tahu siapa pemilik motor matic DD 5984 MD yang dikendari pelaku.
Hasilnya, polisi mendatangi rumah Adi Kurniawan (Adi) seorang Honorer DPRD Provinsi Sulawesi Selatan di Keluragan Pampang Kecamatan Panakukang.
Motor itu sendiri atas nama Hasniawati yang tak lain adalah kakak Adi.
Namun rupanya motor itu tak lagi digunakan Adi karena sudah ditarik dept collector pada 2015 lalu.
Pengamat Beber Tujuan Pelaku Bom Bunuh Diri
Pengamat Intelijen dan Terorisme mencoba mengulik motif aksi bom bunuh diri di Makassar dan tujuan pelaku aksi bom bunuh diri pada Minggu (28/3/2021) itu.
Mulai membahas dendam hingga sosok pelaku bom bunuh diri.
Ridlwan Habib, Pengamat Intelijen dan Terorisme Universitas Indonesia (UI) mengurai analisanya.
Analisa Ridlwan Habib berdasarkan video detik-detik ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) yang viral di media sosial.
Lantas, benarkah pelaku adalah orang yang terlatih?
Dilansir TribunJatim.com dari Tribunnews, Ridlwan Habib mengatakan, berdasarkan beberapa video yang tersirkulasi di media sosial, kualitas bom yang meledak dirakit tidak sembarangan.