Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Terduga Teroris di Tulungagung

Menantunya Ditangkap Densus 88 di Tulungagung, Pilu Abu Pikir Nasib Cucu: Mending Saya yang Dibunuh

Tak menyangka menantunya ditangkap Densus 88. Mantan Kades Tengur, Kecamatan Rejotangan ppilu memikirkan nasib sang cucu: mending saya yang dibunuh.

Penulis: David Yohanes | Editor: Hefty Suud
SURYA/DAVID YOHANES
Polisi berjaga di depan rumah penangkapan terduga teroris di Tulungagung berinisial N, Selasa (31/3/2021). 

Reporter: David Yohanes | Editor: Heftys Suud

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Abu Umar masih terpukul dengan penangkapan N (44), menantunya oleh Densus 88.

Mantan Kepala Desa (Kades) di Kecamatan Rejotangan ini mengaku tidak menyangka menantunya berurusan dengan aparat.

Namun yang paling membuatnya pedih, Umar memikirkan nasib cucunya lantaran penangkapan N sebagai terduga teroris di Tulungagung.

Baca juga: L & Istri Pelaku Bom Jualan Kue, Dikenal Warga Sombong, Tak Mau Daging yang Tidak Disembelih Sendiri

Baca juga: Terjawab Kabar Nissa Sabyan Hamil? Adik Ayus Kuak Kondisi Ortu Tahu Semua, Ibu Si Vokalis Melengos

"Mending saya yang dibunuh saja. Saya pedih, kasihan dengan cucu saya," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Abu mengaku saat penangkapan itu, dirinya tengah ada di musala, lalu diberi tahu warga jika rumahnya ramai didatangi polisi.

Ketika pulang, di rumahnya sudah penuh dengan aparat yang melakukan penggeledahan.

Abu mengaku tidak tahu pasti apa yang didapat polisi.

"Menurut Ketua RT yang menjadi saksi penggeledahan, katanya ada pistol," ungkapnya.

Abu mengatakan, tidak ada yang aneh dengan keseharian menantunya.

N setiap hari berbaur dengan warga, seperti menghadiri undangan hajatan maupun kenduri.

Baca juga: Kelabuhi Aparat, Anggota JI Tak Segan Pakai Simbol Nasionalis, Eks JI: Menyamar Berbendera Indonesia

Baca juga: Ungkap 3 Ciri Orang Terpapar Radikalisme dan 3 Strategi Pencegahannya, BNPT-RI: Dengarkan Argumennya

Namun menurut Abu, N lebih banyak beraktivitas di Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar, tempat asalnya.

"Paling pagi main sama anaknya, menjelang sore dia ke Blitar. Aktivis di sana, saya tidak tahu," katanya.

N juga tidak pernah bercerita aktivitasnya di luar rumah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved