Ayah ZA Syok Berat Tahu Anak Ditembak Mati, Kakak Sempat Dibuat Pusing Nyari, Ali Gemetar: Dia Nurut

Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi

TRIBUNJATIM.COM - Ayah ZA terduga teroris yang mengadakan serangan di Mabes Polri, Rabu (31/3/2021) syok berat.

Ali tak pernah menyangka anak ditembak mati dengan cara mengenaskan.

Keluarga cukup terpukul dengan kenyataan soal ZA selama ini.

Sang kakak sempat dibuat pusing nyari dimana keberadaan sang adik itu.

Ali bercerita tentang perasaannya kepada Rabani.

Dalam percakapan dengan Bahasa Mandailing terkuak gelagat gemetar sang ayah karena tak menyangka nasib anaknya.

Baca juga: Pantas Terduga Teroris Mabes Polri Berani Pakai Senpi, Punya Kartu Ini, Bamsoet Bantah ZA Anggotanya

Ali, ayah ZA ternyata selama ini mengetahui bahwa sang anak adalah orang yang penurut.

Tak pernah terbayangkan sedikit pun di benak Ali, anaknya bisa senekat itu.

ZA akhirnya kini telah dimakamkan oleh pihak keluarga.

Dikutip TribunJatim.com dari Warta Kota, keluarga yang ditinggalkan pun sempat berbincang dengan para sanak saudara dan kerabat yang datang ke kediamannya.

Rumah di Jalan Lapangan Tembak, Gg Taqwa No.3 RT 003/019 Kel. Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021) menjadi ramai.

Ali, ayah dari Zakiah Aini tampak tidak bisa menahan kesedihannya.

Ketika mengetahui bahwa putri bungsunya itu tewas ditembak mati saat melakukan aksi di teror di Mabes Polri.

Baca juga: Pemuda Keluarkan Alat Vitalnya ke Ibu Muda, Korban Menjerit Lihat Cairan, Pernah Aksi ke Mahasiswi

Ali tampak mengendarai sepeda motor matic berwarna ungu menuju kediamnnya di Jl. Lapangan Tembak, Gg Taqwa No.3 RT 003/019 Kel. Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur.

Saat berhenti di halaman rumahnya, Rabani Harahap yang merupakan rekan Ali menghampirinya.

Disaat itu, Rabani langsung menyodorkan tangannya kepada Ali untuk mengucapkan bela sungkawa atas kejadian di Mabes Polri tersebut.

Kepada Rabani, Ali menceritakan bahwa tak menyangka kalau anaknya bakal melakukan aksi tersebut.

Keduanya berdialog dalam bahasa Mandailing.

Suara dan bibir Ali pun terlihat bergetar saat menceritakan kepada Rabani bahwa tak menyangka anaknya melakukan aksi teror ZA di Mabes Polri.

Keduanya berbincang kurang lebih sekitar 5 menit di halaman depan rumah.

Ali beberapa kali terlihat menunduk saat bercerita kepada Rabani.

"Tadi kami ngobrol, saya sampaikan kenapa bisa anaknya seperti itu? Kan dia anaknya nurut," kata Rabani saat menceritakan isi percakapannya bersama Ali.

"Tadi dijawab sih bilang tidak tahu dan tak menyangka," ucap Rabani menirukan jawaban Ali.

Usai berbincang dengan Rabani, Ali pun menolak untuk diwawancarai awak media.

Baca juga: Bergetar Kesaksian Dokter Lihat Bayi Zaskia Sungkar, Irwansyah Ungkap Kondisi Anak, Shireen: Ujian

Keluarga ZA benar-benar terpukul.

Sang kakak yang juga tak menyangka sempat bicara bahwa dirinya kerap mencari adiknya.

Kasdi yang menjabat sebagai Ketua Rukun Tetangga (RT) 003/019 Kel. Kelapa Dua Wetan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, mengatakan bahwa ZA kerap mengganti nomor handphone sebelum penyerangan berlangsung.

Hingga penyerangan Mabes Polri, ZA belum dapat dihubungi kakaknya.

Sang kakak dibuat pusing karena tak bisa menemukan sang adik yang kerap berganti nomor ponsel.

Kasdi mendapatkan informasi tersebut dari keluarga ZA.

"Nomor HP pelaku ini gonta-ganti. Ke keluarganya. Kakaknya nanya nggak ada," kata Ketua RT 003 Kasdi kepada wartawan, di Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Kamis (1/4/2021).

Kasdi bahkan mengungkapkan, kakak kandung ZA kerap kesulitan mengetahui nomor handphone milik terduga teror Mabes Polri itu.

Hingga sebelum peristiwa di Mabes Polri terjadi, sang kakak tidak berhasil menghubungi.

"Ngelacak nomor HP pelaku ini nggak pernah ketemu, nggak tahu. Dilacak enggak ketemu, kata kakaknya gitu" jelasnya.

Kasdi menambahkan, bahwa ZA dikenal sebagai pribadi yang tertutup oleh warga sekitar.

Bahkan, ZA jarang terlihat keluar rumah atau menyapa warga sekitar.

"Kita tetangga juga tidak pernah melihat dia main-main keluar rumah, dengan tetangga. Udah mengucilkan diri aja di dalam rumah," jelasnya.

Baca juga: ZA Wanita Teroris Penyerang Mabes Polri Dikenal Sosok Kuper dari Kecil, Dikeluarkan Kampus

Kapolsek Ciracas, Kompol Jupriono minta warga tak kucilkan keluarga ZA (25), teroris penyerangan di Mabes Polri.

Hal ini diungkapkannya di kediaman ZA, Jalan Lapangan Tembak, Gang Taqwa RT 03 RW 010 Nomor 3, Kelurahan Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur usai memberikan bantuan sembako kepada keluarga.

"Untuk warga tetap tenang, kejadiannya sudah ditangani tidak perlu resah. Karena kami akan hadir di setiap warga membutuhkan bantuan," jelasnya di lokasi, Kamis (1/4/2021).

"Keluarga tidak boleh dikucilkan, melihatnya harus secara utuh bahwa ini tidak semuanya keluarga mempunyai perilaku yang sama," tambahnya.

Selain itu, sebagai bentuk pencegahan guna terjadi hal serupa, jajaran Polsek telah melakukan kordinasi dengan pihak RT dan RW.

Sehingga begitu ada hal yang tak diinginkan, aduan warga akan cepat tersampaikan kepada aparat kepolisian.

UPDATE TERUS BERITA TERBARU SOAL SERANGAN TERORIS DI MABES POLRI