Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ngaji Gus Baha

Gus Baha Tolak Bantuan Uang Miliaran Untuk Bangun Pesantren, Ini Alasan Gus Baha

KH. Bahauddin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha ini dikenal sebagai sosok ulama muda yang alim dan kharismatik.

Penulis: Yoni Iskandar | Editor: Yoni Iskandar
yoni Iskandar/Tribunjatim
Gus Baha bersama para muhibbin (pecintanya) serta para santri 

Dalam suatu ngaji, Gus Baha’ mengisahkan sosok Mbah Maksum Lasem. Saat awal-awal jadi kiai, Mbah Maksum rajin sekali baca wiridan. Setiap saat tak bisa lepaskan dari wirid. Tiba-tiba, ada sahabatnya yang mengkritiknya.

“Kang Maksum, sampeyan ini wirid terus kayaknya karena dilihat para santri dan masyarakat. Kamu dulu kan jarang wirid. Sekarang tiap habis shalat wiridan terus.”

Kritik sahabatnya ini akhirnya dijawab Mbah Maksum muda.

“Iya, dulu memang jarang wirid. Awalnya memang karena dilihat orang lain, tapi lama-kelamaan akhirnya lupa, jadi ikhlas,” jawab Mbah Maksum.

Kisah ini, bagi Gus Baha’, mengajarkan kita untuk selalu belajar ikhlas. Dengan ikhlas itulah manusia akan mencapai derajat kewalian.

Ajak Orang Ngopi,  Membuat Orang Bersyukur

KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau yang lebih akrab dipanggil Gus Baha mengingatkan manusia untuk selalu bersyukur atas segala nikmat dari Allah SWT.

Ketika itu seseorang yang sedang dalam kondisi frustasi datang kepada Gus Baha. Orang tersebut bercerita kepada Gus Baha bahwa ia sedang dililit utang, lalu anak serta istrinya pergi meninggalkannya.

Gus Baha menjawabnya dengan mengatakan hal-hal yang orang tersebut sukai. Ia mengatakan kepada orang tersebut agar terus mengingat nikmat-nikmat yang diberikan Allah dan melupakan perihal sedih mengenai kepergian istrinya.

"Saya beri kopi, 'kamu masih merasakan minum kopi enak?' 'Enak Gus'. 'Wah ini cocok', 'Wah berarti Anda masih normal, bagus.''Anda masih suka merokok ya?''ya sudah ngerokok'. 'Masih nikmat ngerokoknya?' 'masih' Bagus," kata Gus Baha.

"Masih ingat nikmatnya Allah. Ya sudah itu saja, pokoknya anda ingat kalau ngopi itu enak, ngerokok itu enak, sudah pokoknya Anda harus ingat terus rahmatnya Allah. Tidak usah ingat istri minggat," ujar santri kesayangan KH Maimoen Zubair ini.

Sebagaimana firman-Nya:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ جَاءَتْكُمْ جُنُودٌ فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ رِيحًا وَجُنُودًا لَّمْ تَرَوْهَا وَكَانَ اللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرًا

"Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi? Tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?" (Q.S Fatir: 3).

Selain mengingatkan akan hal-hal yang masih nikmat dilakukan, Gus Baha juga mengatakan kepada orang tersebut untuk menghargai keputusan sang istri dan harus bersabar.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved