Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Gempa di Jawa Timur

'Kerja di Brunei Buat Bangun, Sekarang Ambruk' Cerita Korban Gempa, Takjub 1 Hal Tak Biasa: Aneh

cerita sedih Kadelan korban gempa di Malang yang tinggal di Tulungagung, sia-sia sudah uangnya bekerja di Brunei untuk bangun dapur sang istri.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES
Warga Desa Jabon, Kecamatan Kalidawir Tulungagung gotong royong menyingkirkan puing rumah Kadelan yang ambruk dilanda gempa bumi. 

TRIBUNJATIM.COM - Ada cerita sedih sekaligus haru dari seorang korban gempa di Malang, warga Tulungagung, Jawa Timur.

Warga terdampak gempa di Malang itu adalah Kadelan.

Kadelan tak pernah menyangka uangnya merantau sampai Brunei Darussalam harus berakhir mengenaskan.

Setelah merantau dirinya pulang demi memberikan rejeki tersebut demi membangun rumahnya.

Tak disangka, Sabtu (10/4/2021), dapur dari uang kerja keras Kadelan pun harus rata ke tanah.

Baca juga: Dampak Gempa Bumi di Kabupaten Malang: 1 Warga Meninggal Dunia, Ratusan Rumah di 22 Kecamatan Rusak

Tetapi, di balik cerita sedihnya itu, Kadelan merasakan sesuatu ajaib yang ia alami.

Rumah Kadelan (53), warga Dusun/Desa Jabon, Kecamatan Kalidawir, ambruk imbas gempa di Tulungagung.

Diding itu satu-satu sisi yang tersisa, sementara dinding lain sudah lebih dulu ambruk karena goncangan gempa.

Warga sekitar bergotong royong membantu Kadelan menyingkirkan puing-puing.

Sementara Kadelan memandang getir, karena dapur rumahnya baru dibangun tujuh tahun lalu.

Warga Desa  Jabon, Kecamatan Kalidawir Tulungagung gotong royong menyingkirkan puing rumah Kadelan yang ambruk dilanda gempa bumi.
Warga Desa Jabon, Kecamatan Kalidawir Tulungagung gotong royong menyingkirkan puing rumah Kadelan yang ambruk dilanda gempa bumi. (TRIBUNJATIM.COM/DAVID YOHANES)

Uangnya didapat dari pekerja sebagai buruh migran di Brunei Darussalam.

“Kerja di Brunei hanya uangnya untuk membangun dapur. Sekarang ambruk kena gempa,” ucap Kadelan.

Kadelan berkisah, saat kejadian dirinya sedang bekerja memanen padi di sawah orang.

Sementara di rumah hanya ada istrinya, Kasih (49) dan ayahnya yang sakit dan tidak bisa berjalan.

Saat gempa hebat mengguncang, pikirannya langsung tertuju ke istri dan ayahnya.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved