Berita Lumajang
Ramadan di Tengah Bencana, Masjid Ambruk, Warga Desa Kaliuling Lumajang Gelar Tarawih di Sekolah
1 masjid yang baru tahap pembangunan rusak setelah diguncang gempa. Padahal masjid itu rencananya akan digunakan Salat tarawih berjamaah oleh warga
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Ndaru Wijayanto
Reporter: Tony Hermawan I Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Pasca diguncang gempa bermagnitudo 6,1, sejumlah masjid dan musalah di Desa Kaliuling, Kecamatan Pronojiw, Lumajang mengalami roboh.
Sampai-sampai ada 1 masjid yang baru tahap pembangunan rusak setelah diguncang gempa.
Padahal masjid itu rencananya akan digunakan Salat Tarawih berjamaah oleh warga saat Bulan Ramadan datang.
Susanto Amin, seorang takmir masjid di desa setempat mengatakan, pelaksanaan salat tarawih akan tetap bisa terlaksana.
Pihaknya memanfaatkan halaman SDN 04 Kaliuling untuk dijadikan tempat salat.
"Di sana kan sudah dipasang tenda dari BPBD buat tempat pengungsian, kemungkinan kami akan memanfaatkan buat salat tarawih," ujar Susanto.
Namun, Susanto mengatakan, ada hal yang membuatnya khawatir. Sebab jika Desa Kaliuling diguyur hujan, sekolah tersebut biasanya banjir.
"Kalau hujan ya terpaksa kami gak bisa salat, kami juga gak ada lahan lain," ujarnya.
Sementara, terpantau di lokasi banyak warga sudah mulai menyiapkan sekolah untuk dijadikan tempat ibadah.
Warga gotong royong mengusungi bangku-bangku sekolah yang sebelumnya ditata di halaman sekolah, untuk alas tempat tidur pengungsi.
Mereka pun juga sudah menyiapkan terpal-terpal sebagai alas untuk salat.
"Tapi kalau untuk sajadah kami masih nunggu bantuan," pungkasnya.