Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ramadan 2021

Mimpi Basah Membatalkan Puasa atau Tidak? Simak Penjelasan Ulama, Lengkap Doa dan Cara Mandi Besar

Satu di antara persoalan yang sering ditanyakan ketika puasa Ramadan ialah mimpi basah saat puasa. Bagaimana hukumnya?

Tribun Jogja
ILUSTRASI Mimpi basah membatalkan puasa atau tidak? berikut penjelasan ulama fikih. 

Editor: Arie Noer Rachmawati

TRIBUNJATIM.COM - Tak terasa saat ini sudah memasuki hari pertama puasa Ramadan 2021.

Satu di antara persoalan yang sering ditanyakan ketika puasa Ramadan ialah mimpi basah saat puasa.

Nah, jika mendapati mimpi basah saat puasa Ramadan, bagaimana hukumnya?

Baca juga: 6 Amalan Pengganti Puasa Bagi Wanita Haid, Tetap Dapat Pahala di Bulan Ramadan 2021, Apa Saja?

Simak penjelasan ulama dalam artikel ini yang dilansir TribunJatim.com dari TribunnewsBogor 'Jelang Ramadhan 2021, Ini Penjelasan Hukum Mimpi Basah saat Puasa Menurut Ulama'

Mengenai pertanyaan ini, Ketua Prodi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir IAIN Surakarta, Tsalis Muttaqin, Lc, M.S.I., memberikan penjelasan hukum mimpi basah saat puasa.

Ia mengatakan, menurut para ulama fikih bahwa mimpi basah tidak membatalkan puasa.

Hal ini lantaran mimpi terjadi di luar kesengajaan manusia.

"Ketika mimpi terjadi diluar kesengajaan manusia, ketika seseorang misalnya setelah Subuh terus siang hari, ketika berpuasa ternyata dia mimpi melakukan sesuatu yang menimbulkan dia keluar spermanya atau air maninya, maka dia tidak batal puasanya," jelas Tsalis Muttaqin.

Baca juga: Bacaan Niat Mandi Awal Puasa Ramadan, Disertai Artinya, Ini Tata Cara Mandi Laki-laki dan Perempuan

Ilustrasi mimpi basah
Ilustrasi mimpi basah (Istimewa)

Baca juga: Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa 2021 di Tulungagung, Trenggalek dan Ponorogo, 1 Ramadan 1442 H 

Kendati puasanya tidak batal, namun orang tersebut harus berhati-hati saat melakukan mandi besar.

Ia mengatakan, harus diperhatikan benar air yang masuk ke dalam anggota tubuh.

Pasalnya, saat air masuk ke dalam anggota tubuh, maka bisa membatalkan puasa.

"Jangan sampai ketika mandi besar itu ada air yang bisa masuk ke dalam anggota tubuh, yang itu justru membatalkan puasanya. Itu justru yang terpenting," kata Tsalis Muttaqin.

Tak hanya soal mimpi basah, ia juga menjelaskan suami istri yang terlanjur tidak mandi wajib setelah berhubungan badan padahal sudah masuk waktu imsak.

Baca juga: Bacaan Salawat Bilal saat Salat Tarawih dan Jawaban Jemaah, Dilengkapi Doa Kamilin Ramadan 2021

Misal karena suami istri tersebut ketiduran sampai batas waktu imsak seusai berhubungan badan di malam hari.

Terkait permasalahan ini, Tsalis Muttaqin menjawab berdasarkan mazhab Imam Syafii yang menyatakan puasanya tidak batal.

Sebab hubungan intim dilakukan pada malam hari saat tidak sedang melakukan puasa.

Kendati demikian, agar dapat berpuasa, mereka wajib melakukan mandi wajib sebelum salat Subuh meski sudah melewati Imsak.

"Tidak batal, tapi dia tetap wajib mandi terus melanjutkan dengan salat Subuh," jelasnya.

Baca juga: Niat Salat Tarawih Berjamaah dan Sendiri, Tulisan Arab Latin dengan Artinya, Lengkap Panduan Ibadah

Lain halnya jika melakukan hubungan suami istri saat sedang berpuasa.

Ia mengatakan, jika sengaja melakukan hal tersebut, mereka harus membayar kafarrah sebagai gantinya.

"Yaitu nanti setelah bulan Ramadhan dia harus memerdekakan budak perempuan Muslimah, kalau ada," jelasnya.

Apabila tidak ada, lanjut Tsalis Muttaqin, bisa diganti dengan berpuasa dua bulan berturut-turut untuk menebus dosanya itu.

Namun, jika tidak mampu, maka harus memberi makan 60 orang fakir miskin.

"Satu orangnya itu satu mud. Mud itu kalau diukur timbangan, yaitu sekitar enam ons setengah," jelasnya.

ILUSTRASI Mandi besar jelang puasa Ramadan 1442 H.
ILUSTRASI Mandi besar jelang puasa Ramadan 1442 H. (YouTube via TRIBUN PONTIANAK)

Tata cara mandi besar atau mandi junub

Untuk menghilangkan hadast besar atau mensucikan diri, umat muslim wajib melakukan mandi wajib atau mandi junub.

Mandi wajib pun memiliki tata cara yang berbeda dibandingkan mandi pada umumnya.

Berikut tata cara mandi besar:

1. Niat

Mulailah dengan niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar.

Niat ini membedakan mandi wajib dengan mandi biasa.

Niat (Menurut para ulama niat itu tempatnya di hati).

Lafaz niat adalah:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

'NAWAITUL GHUSLALIROF'IL HADATSIL FARDONB LILLAAHI TA'AALAA'

Artinya:

"Aku berniat mandi untuk menghilangkan hadats besar, fardhu karena Allah Taala"

2. Bersihkan telapak tangan

Basuh dan bersihkan kedua telapak tangan. Ulangi tiga kali.

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اغْتَسَلَ مِنْ الْجَنَابَةِ فَبَدَأَ فَغَسَلَ كَفَّيْهِ ثَلَاثًا

Dari Aisyah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mandi karena junub, maka beliau memulainya dengan mencuci kedua telapak tangannya tiga kali…” (HR. Muslim)

3. Cuci kemaluan

Cuci dan bersihkan dari mani dan kotoran yang ada padanya serta sekitarnya.

4. Berwudhu

Ambillah wudhu sebagaimana ketika hendak shalat.

5. Basuh rambut, sela pangkal kepala

Masukkan telapak tangan ke air, atau ambillah air dengan kedua telapak tangan (jika memakai shower), lalu gosokkan ke kulit kepala, lantas siramlah kepala tiga kali.

6. Siram & bersihkan anggota tubuh

Pastikan seluruh anggota tubuh tersiram air dan dibersihkan, termasuk lipatan atau bagian-bagian yang tersembunyi seperti ketiak dan sela jari kaki.

Ikuti update seputar Ramadan 2021 dan berita Jawa Timur terkini.

Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved