Berita Tulungagung
Dibangun Secara Mandiri dari Keuntungan, RSUD dr Iskak Tulungagung Resmikan Ruang Perawatan 5 Lantai
Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo, MM memotong untaian melati tanpa peresmian Graha Mandiri RSUD dr Iskak Tulungagung, Jumat (9/4/2021) siang.
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Secara simbolis Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo, MM memotong untaian melati tanpa peresmian Graha Mandiri RSUD dr Iskak Tulungagung, Jumat (9/4/2021) siang.
Graha Mandiri adalah ruang perawatan lima lantai, yang dibangun dari secara mandiri dari keuangan RSUD dr Iskak.
Bangunan fisik ruang perawatan baru ini menghabiskan Rp 36,8 miliar. Sementara sarana dan prasarana pendukungnya, seperti tempat tidur pasien menghabiskan Rp 12,8 miliar.
Total ada 133 tempat tidur. Lantai 2 berisi 46 tempat tidur untuk kelas II, lantai 3 berisi 46 tempat tidur untuk kelas I dan kelas II.
Sementara lantai 4 berisi 25 tempat tidur, terdiri dari 18 VVIP, 2 presidential suite dan 5 intermediate ward. Lantai tertinggi terdiri dari 16 kamar, terdiri dari 6 VVIP dan 10 presidential suite.
Menurut Direktur RSUD dr Iskak Tulungagung, dr Supriyanto Dharmoredjo, Sp.B, FINACS, M.Kes, gedung baru ini mulai dioperasikan Senin (12/4). Sementara grand opening akan dilaksanakan pada akhir Mei nanti.
“Kami maunya menggunakan gedung ini setelah semau sempurna, termasuk penanda prasasti. Tapi ternyata pasien terus mengantre, IGD jadi macet. Ya sudah soft launching dulu, grand launching-nya Mei,” terang dr Supriyanto.
Gedung perawatan baru ini difungsikan untuk pasien nonCovid-19. Sementara pasien Covid-19 akan dirawat di gedung lama. Dengan tambahan gedung perawatan baru ini, kapasitas RSUD dr Iskak menjadi 561 tempat tidur.
Besarnya kapasitas ini sangat penting, karena RSUD dr Iskak tengah diusulkan menjadi rumah sakit rujukan provinsi. Fungsi ini menggantikan Rumah Sakit Saiful Anwar (RSAA) Malang yang menjadi rumah sakit rujukan nasional.
Dengan status rumah sakit rujukan provinsi, maka akan banyak pasien dari daerah lain dirawat di RSUD dr Iskak.
“Status rujukan provinsi ini adalan penunjukkan berdasar kemampuan, jadi kami tidak mengusulkan.
Saat ini prosesnya menunggu SK dari Kementerian Kesehatan,” sambung dr Supriyanto.
Selain itu, RSUD dr Iskak Tulungagung juga menjadi rumah sakit rujukan jantung dan pembuluh darah. RSUD dr Iskak mengampu wilayah selatan dan barat Jawa Timur. Selama ini rumah sakit milik Pemkab Tulungagung ini banyak menerima pasien dari Kalimantan.
Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo, MM mengatakan, pasien yang masuk ke RSUD dr Iskak semakin banyak. Apalagi rumah sakit ini menjadi rujukan di Jawa Timur. Karenanya penambahan gedung perawatan baru ini sangat penting untuk kelangsungan pelayanan.
“Pembangunan sarana baru ini sebagai upaya pemenuhan standar rumah sakitrujukan. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan pada pasien yang dirawat,” terang Maryoto.
Maryoto mengaku bangga dengan status rumah sakit rujukan provinsi. Ditambah lagi RSUD dr Iskak menjadi rujukan penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti RS dr Soetomo Surabaya dan RSAA Malang. Status ini memberi kepercayaan rumah sakit untuk melayani masyarkat secara luas.