Gempa di Jawa Timur
Tinjau Kerusakan Akibat Gempa di Blitar, Gubernur Khofifah Batasi Validasi Rumah Rusak dalam Sepekan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tinjau kerusakan akibat gempa bumi di Blitar. Batasi validasi rumah rusak selama sepekan.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Hefty Suud
Reporter: Fatimatuz Zahroh | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, BLITAR - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau dua rumah warga di Desa Tepas, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar yang terdampak parah gempa bumi bermagnitudo 6,1, Rabu (14/4/2021) siang.
Dua rumah warga yang dikunjungi itu adalah rumah Mbah Darmo dan Mbah Makroni.
Satu dari dua rumah tersebut yang rusak parah adalah rumah Mbah Darmo, siang tadi rumah tersebut dirobohkan karena kondisinya sudah rentan.
Baca juga: Jemur Baju, Wanita Kediri Dengar Kayu Jatuh, Langsung Teriak Minta Tolong Saat Tahu yang Terjadi
Baca juga: Terjawab Kasus Mayat Busuk di Kuburan Cina, Tewas Bercinta Sejenis: Jijik, Pelaku Tak Habis Pikir
Khofifah meninjau langsung proses perobohan bangunan dan mengawal bahwa dua warga yang rumahnya rusak berat itu telah masuk data warga yang akan mendapatkan bantuan dari BNPB.
Dari tiga kabupaten terdampak gempa bumi yang terjadi Sabtu (10/4/2021), Kabupaten Blitar tergolong yang terdampak ringan, dibandingkan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.
Di Kabupaten Blitar ini, totalnya ada sebanyak 39 rumah yang rusak akibat gempa. Yaitu 39 rusak ringan, 8 rumah rusak sedang, dan sisanya rusak berat.
Khofifah menegaskan bahwa meraka yang rumahnya rusak-rusak akan segera mendapatkan bantuan dari BNPB.
Yaitu Rp 50 juta untuk yang rumahnya rusak berat, Rp 24 juta untuk yang rumahnya rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk yang rumahnya rusak ringan.
Baca juga: Wanita Surabaya Mantan Teller Bank Gelapkan Uang Rp 700 Juta, Mengaku Dapat Perintah dari Dukun
Baca juga: Lahiran di Kamar Mandi, Ibu Ponrogo Langsung Bunuh Bayinya Pakai Kayu, Malu Hamil Diluar Nikah
“Saya sudah ke kabupaten Malang, kemudian ke Lumajang juga, dan hari ini ke Blitar Kabupaten. Dari 3 daerah ini, kita sudah mengkomunikasikan dengan BNPB bahwa untuk rumah yang kategori rusak berat akan mendapatkan stimulan bantuan Rp 50 juta di luar ongkos pengerjaannya, yang rusak sedang Rp 24 juta dan yang rusak ringan Rp 10 juta untuk rusak ringan,” tegas Khofifah.
Untuk pengerjaannya nanti akan dibantu oleh tenaga dari TNI dan Polri yang akan dimaksimalkan untuk membantu percepatan pelaksanaan pembangunan bagi yang rusak berat.
Sehingga, selama proses menunggu ini diharapkan identifikasi kategori yang rusak baik ringan sedang maupun berat, baik rumah hunian maupun fasum dan fasos diharapkan segera diumumkan dan ditulis di RT di RW atau di balai desa.
Tujuannya supaya masyarakat terkonfirmasi bahwa rumahnya sudah tercatat dan masuk kategori ringan, sedang atau berat. Begitu juga dengan kerusakan fasum dan fasos.
“Validasi ini serupa dengan uji publik. Validasi ini diharapkan selesai selama seminggu masyarakat diminta untuk validasi. Apakah kategori kerusakannya seperti yang diinginkan, dan sesuai kondisi nyatanya. Misalnya kok dicatatnya ringan, padahal berat. Validasi yang gini ini kita harap seminggu,” tegasnya.
Setelah validasi selama sepekan, kepala desa diminta untuk segera melaporkan. Sehingga begitu bantuan turun, semua sudah sesuai validitasnya. Sehingga bantuannya tepat sasaran.
“Seminggu paling lama proses validasi atau pentashihannya. Setelah itu saya berharap bahwa kita akan segera memastikan bahwa BNPB akan segera mensupport. Karena kita sudah koordinasi dari hari minggu yang lalu, memastikan bahwa semua bisa termonitor terlayani dan teratasi as soon as possible,” pungkas Khofifah.
Sementara itu, Makroni mengaku berterima kasih jika rumahnya nanti akan dibangun kembali oleh pemerintah. Ia berharap prosesnya bisa cepat karena rumah yang rusak itu adalah rumah tinggalnya sehari-hari.
“Terima kasih kita sampaikan. Semoga tidak lama rekonstruksinya bisa terealisasi,” katanya.
Dalam kunjungan rombongan Gubernur Khofifah itu, Pemprov Jatim juga menyerahkan sejumlah bantuan. Berupa beras 500 kg, lauk pauk 60 paket, tambah gizi 240 paket, terpal 50 lembar, selimut 100 lembar, mie instan 50 dus dan makser kain 10.000 lembar.
Berita tentang Jawa Timur
Berita tentang Gempa di Jawa Timur
Berita tentang Gubernur Khofifah Indar Parawansa