Ramadan 2021
Aira Hafizah Tunanetra Cari Syekh Ali Jaber di 'Hafiz Indonesia', Ustaz Amir Faishol Fath Menangis
Aira sang hafizah tunanetra mencari Syekh Ali Jaber di acara 'Hafiz Indonesia', Ustaz Amir Faishol Fath menangis, "seandainya masih hidup."
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Alga Wibisono | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Dalam acara 'Hafiz Indonesia' di RCTI ada momen sedih ketika seorang hafizah tunanetra cari sosok Syekh Ali Jaber.
Kehadiran sosok Syekh Ali Jaber di tengah-tengah para peserta Hafiz Indonesia memang membawa kesan mendalam bagi mereka.
Apalagi selama ini Syekh Ali Jaber menjadi juri tetap di acara favorit pemirsa Tanah Air selama Ramadan.
Ustaz Amir Faishol Fath sebagai juri pun tak kuasa menahan air matanya dan tangisnya pecah.
Baca juga: Profil-Biodata Nabila Abdul Rahim Bayan, Juri Hafiz Indonesia 2019 dan Hafal Alquran Usia 17 Tahun
Diketahui, Hafiz Indonesia baru saja dimulai pada Senin, 12 April 2021, atau sehari sebelum Ramadan.
Acara ini sudah lama digelar sejak tahun 2013 silam dan kini telah memasuki musim ke-9 penayangannya.
Para penghafal Alquran pun kini tengah bertanding di acara Hafiz Indonesia yang ditayangkan melalui stasiun televisi swasta RCTI.
Acara yang dipandu oleh Irfan Hakim ini juga menghadirkan para juri terbaik untuk membimbing anak-anak cerdas penghafal Alquran.
Para juri tersebut yakni Nabila Abdul Rahim Bayan, Amir Faishol Fath, dan Syekh Ahmad Al Misry.
Baca juga: Tak Tahan Lagi Syahrini Rumah Tangganya Terus-terusan Diramal Bakal Hancur, Kecam Paranormal Musyrik
Namun, ada hal yang berbeda terlihat di acara Hafiz Indonesia tahun 2021 ini.
Yakni tanpa kehadiran sosok ulama asal Madinah yakni Syekh Ali Jaber.
Diketahui jika Syekh Ali Jaber telah menghadap sang Ilahi pada 14 Januari 2021 lalu.
Kini tiga bulan sudah Syekh Ali Jaber meninggalkan keluarga hingga jemaah yang mencintainya.
Kenangan akan sosok Syekh Ali Jaber pun akan terus melekat di hati pemirsa setia Hafiz Indonesia.
Kini, canda dan tawa Syekh Ali Jaber tak lagi dapat menghiasai layar kaca RCTI sepanjang bulan Ramadan.
Hal ini pula lah yang dirasakan oleh salah seorang peserta Hafiz Indonesia atau hafizah tunanetra yang bernama Aira dan berasal dari Karawang.

Baca juga: Aurel Gempor Diajak Berhubungan Intim Tiap Subuh, Ikuti Jejak Anang & Ashanty? Anak KD: Wah Bahaya
Saat itu, Ustaz Amir Faishol Fath memberikan pesan mendalam terhadap Aira, dikutip TribunJatim.com dari Sripoku.com.
Diketahui jika Aira memiliki keterbatasan dalam penglihatan.
Namun ia mampu untuk menghafal Alquran melebihi anak normal pada umumnya.
"Aira, hiasi suaramu dengan Alquran, Allah menjaga pandanganmu dari maksiat," ungkap Ustaz Amir Faishol Fath.
"Aira, Abi Amir ingat, Syekh Ali pada waktu beliau masih hidup, Syekh Ali sangat perhatian pada anak-anak penghafal Quran seperti kamu," lanjutnya.
"Syekh Ali keliling dunia membawa Alquran untuk orang-orang seperti kamu, hanya untuk membantu mereka yang tidak bisa melihat," tambah Ustaz Amir Faishol Fath.
"Sampai-sampai Syekh Ali merancang bersama temannya sebuah Quran namanya mushaf tunanetra, dan Syekh Ali sendiri keliling berbagi kepada mereka dengan cara cuma-cuma," jelasnya.
"Tadi Abi Amir menangis melihat kamu mencari Syekh Ali, seandainya Syekh Ali masih hidup, dia bisa bahagia melihat kamu."
"Insyaallah nanti engkaulah yang menyambut Syekh Ali, Syekh Al-Misry, Kak Nabila, Kak Irfan, Abi Amir, dengan mahkota di surga," tutur Ustaz Amir Faishol Fath.
"Karena engkau mencintai kebaikan, kau mencintai orang-orang baik, kau mencintai ahlul Quran dan kau sendiri menghafal Quran," tambahnya.
Kisah pilu pun datang dari Aira sang hafizah tunanetra yang diketahui jika ibunya sudah tiada di usianya yang baru 2 tahun.
Sepeninggal ibunya, Aira pun tinggal bersama kakek dan neneknya.
Pemilik nama lengkap Aira Aprilia ini terlahir dengan keterbatasan penglihatan.
Kendati terlahir dengan keterbatasan, Aira masih memiliki semangat yang tinggi untuk hidup.
Bahkan ia sangat mencintai Alquran.
Sejak kecil, Aira menghadapi kehidupan yang tidak mudah.
Aira ditinggal oleh ayahnya sejak umur 2 tahun dan saat itu juga ibunya pun meninggal dunia.
Sejak saat itu, Aira hidup tanpa adanya keberadaan orang tua di sisinya.
Maka Aira pun diasuh oleh nenek dan kakeknya.
Namun, saat berusia 8 tahun, neneknya pun meninggal.
Kakek Aira pun berinisiatif untuk menitipkan Aira di Pondok Pesantren Taqwinuluma untuk kehidupan cucunya yang lebih baik.
Aira juga dibimbing oleh gurunya yang juga tunanetra bernama Ustaz Ismail.
Gurunya ini sangat menyayangi Aira seperti anaknya sendiri.
"Insyaallah mudah-mudahan menjadi hafidzah yang hafal Quran, mendapatkan ilmu yang bermanfaat," ungkap Ustaz Ismail mendoakan Aira.
Kemampuan Aira dalam menghafal Alquran merupakan mukjizat dari Allah subhannahuwwata'ala.
Aira pun tidak menyia-nyiakan kemampuannya menghafal Alquran tersebut.
Semangat Aira tidak padam walau ada keterbatasan fisik.
Aira tetap giat untuk menghafal lantunan-lantunan Alquran demi syi'ar Islam dan amal soleh kepada orang tuanya.
- Berita tentang Syekh Ali Jaber
- Berita tentang Hafiz Indonesia