Kisah Sisa Wanita Janda yang 43 Tahun Menyamar Jadi Laki-laki, Hidup Sungguh Pilu, Dapat Penghargaan
Kisah Sisa Abu Daooh, wanita janda yang 43 tahun menyamar jadi laki-laki, ternyata hidupnya sungguh pilu, kini dapat penghargaan dari pemerintah.
Penulis: Alga | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Alga Wibisono | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Kisah penyamaran yang dilakukan seorang janda ini tampaknya menjadi penyamaran terlama sepanjang masa.
Pasalnya, baru 43 tahun kemudian, penyamaran janda jadi pria baru terbongkar.
Siapa sangka di balik penyamarannya, ada kisah yang sangat memilukan bagi dirinya.
Baca juga: Miris Siswi SD Kelas 5 Jadi PSK, Palsu Umur Jadi 16, Bisa Layani 3 Pria, Tarif Rp450 Ribu
Wanita janda tersebut telah menghabiskan hampir setengah hidupnya untuk menyamar sebagai seorang laki-laki.
Sebelum akhirnya kisahnya viral dan bahkan pemerintah di negaranya memberikan perhatian kepadanya.
Seusai ditinggal mati suaminya, wanita bernama Sisa Abu Daooh ini menyamar sebagai pria.

Saat itu ia masih berusia muda, banyak orang yang menyarankannya untuk menikah lagi.
Namun, Sisa Abu Daooh bersikeras untuk tetap menjanda.
Ia kini berusia 65 tahun dan tinggal di Kota Luxor, Mesir.
Baca juga: Warisan Mengejutkan Mama Lauren untuk Keluarga, Petuah 10 Tahun Silam ke Anak Sungguh Berharga
Kisahnya berawal pada saat Sisa Abu Daooh berusia 21 tahun.
Dia mengandung anak perempuan pertamanya pada usia 6 bulan.
Pada saat itu, secara mengejutkan suaminya tiba-tiba meninggal dunia.
Dengan demikian, Sisa Abu Daooh menjadi orang tua tunggal, dan harus hidup untuk menghidupi anaknya.
Saat itu, Sisa Abu Daooh diberi nasihat banyak orang untuk menikah dengan pria lain.
Apalagi dia masih muda, ia disarankan menikah lagi supaya bisa menghidupi anaknya.
Baca juga: Tak Tahan Lagi Syahrini Rumah Tangganya Terus-terusan Diramal Bakal Hancur, Kecam Paranormal Musyrik
Namun, Sisa Abu Daooh bersikeras dia tidak mau menikah dengan pria yang tidak dicintainya.
Sementara di sisi lain, Sisa Abu Daooh menghadapi tekanan sosial.
Dalam komunitas konservatif, di mana perempuan sangat rentan hidup dalam bahaya, dan risiko pelecehan seksual begitu besar.
Karena dia tidak bisa berdiam diri tanpa memberi makan anak-anaknya, akhirnya dia memutuskan untuk bekerja.
Tetapi karena dia adalah seorang wanita yang dianggap lemah, akan sangat sulit baginya mencari pekerjaan.
Sehingga Sisa Abu Daooh pun memutuskan nekat untuk menyamar sebagai seorang laki-laki.

Baca juga: Terjawab Reino Barack Tak Salah Pilih Syahrini Jadi Istri, Pertanyaan tentang Alquran & Nikah Dipuji
Setelah itu, Sisa Abu Daooh mencukur rambutnya dan berpakaian laiknya seorang laki-laki, lalu ia mulai mencari pekerjaan.
Awalnya dia bekerja sebagai tukang batu, kemudian dia pindah bekerja sebagai pembuat sepatu.
"Saudara laki-laki saya semua ingin saya menikah," kenang Sisa Abu Daooh saat dia menjalani sisa hidupnya sebagai pria.
Setelah Sisa Abu Daooh memutuskan tidak menikah lagi, dia menjadi pria dan bahkan keluarganya tidak mengetahui apa yang dilakukannya.
Saat keluarganya tahu dia menyamar sebagai pria untuk mendapatkan pekerjaan, kerabatnya marah.
Namun, Sisa Abu Daooh mengatakan, saat dirinya berusia 20-30 tahun, dia memiliki kekuatan layaknya 10 laki-laki.
Makanya dia tidak ragu mencari pekerjaan kasar, meski keluarganya tidak menyukai tindakannya.
Dia bekerja di kontruksi, melakukan pekerjaan berat seperti mencampur beton.
Hingga seiring berjalannya waktu dia mulai melakukan pekerjaan ringan.
Sisa Abu Daooh kemudian bekerja sebagai tukang semir sepatu.
"Sulit bagi seorang wanita untuk melepaskan kewanitaannya."
"Tetapi saya melakukan apapun untuk putri saya, itulah satu-satunya cara untuk menghasilkan uang," katanya.

Semakin tua, Sisa Abu Daooh ingin membuka penyamarannya sebagai pria, yakni setelah putrinya menikah.
Ironisnya, menantu laki-lakinya jatuh sakit parah setelah menikah dan tidak bisa melakukan pekerjaan.
Awalnya Sisa Abu Daooh berpikir putrinya akan hidup bahagia dengan pria pilihannya.
Seperti mendapat perlindungan dan nafkah yang cukup, namun situasinya ini merubah segalanya.
Sisa Abu Daooh pun melanjutkan penyamarannya, hingga ia merasa terbiasa menyamar sebagai seorang pria.
Dia melakukan pekerjaan laki-laki, supaya tidak khawatir pelecehan seksual dan penghinaan.
Baca juga: Baru Kerja Seminggu, Pembantu Zaskia Sungkar dan Irwansyah Ungkap Kepiluan, Begini Perlakuan Majikan
Namun, pada akhirnya setelah melalui banyak kesulitan dan pengorbanan, penyamarannya pun tercium oleh pemerintah negaranya.
Pada tahun 2015, kisah tentang Sisa Abu Daooh mulai dikenal publik, bahkan pemerintah berikan penghargaan kepadanya.
Aksi Daooh disebut sebagai ibu paling berbakti, dan pemerintah memberinya sertifikat hingga kios untuk mempermudah bisnisnya.
Setelah 43 tahun menyamar sebagai pria, Sisa Abu Daooh memiliki kehidupan lebih baik, tetapi karena kebiasaannya, dia masih sering berpakaian pria seolah hal itu telah melekat ke dalam hidupnya.

- Baca berita viral lainnya