Berita Magetan
OPD Pemkab Magetan Keluhkan Sinyal Internet Kominfo Sering Mati dan Lemot
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Magetan keluhkan sinyal internet yang dibagikan Kominfo Pemerintah Kabupaten Magetan.
Penulis: Doni Prasetyo | Editor: Yoni Iskandar
Reporter : Doni Prasetyo | Editor : Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MAGETAN - Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Magetan keluhkan sinyal internet yang dibagikan Kominfo Pemerintah Kabupaten Magetan.
Banyak OPD yang akhirnya pasang sendiri sinyal Internet dari provider lain dengan biaya kantor setempat.
"Ini yang dirugikan negara, biaya mahal. Maksud Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan untuk memperlancar tugas kantor di masing masing OPD, tapi apa, faktanya hanya oknum yg menikmati anggaran Internet ini,"kata staf di salah satu OPD Pemkab Magetan, yang minta namanya tidak disebut kepada Surya, Sabtu (24/4).
Menurut dia, sinyal internet yang diberikan Pemkab Magetan untuk memperlancar tugas tugas kantor, malah merepotkan, karena selain lambat/lemot, sinyal internet hampir setiap hari mati.
"Kalau kantornya atau OPD nya berlebihan anggarannya bisa beralih, atau pasang sendiri ke provider BUMN yang sudah terpercaya. Selain Internet cepat, murah dibandingkan provider yang digandeng Kominfo selama ini,"ujarnya.
Banyak OPD, katanya, pasang sendiri internet dari provider terpercaya dengan biaya sekitar Rp 440.000 per bulan, dengan kecepatan 50 mbps (mega bit per detik). Kecepatan 50 mbps itu super duper kilat dan stabil, karena pakai kabel. Sedang internet yang digandeng Kominfo pakai antena.
"Internet antena banyak kelemahannya, biaya pasang awal mahal, karena pasang antena mesin receiver (penerima). Biaya satu tahun anggaran Pemkab Rp 1 miliar lebih. Coba kalau dengan provider lain, pasang awal tidak ada biaya, per bulan hanya Rp 440.000, per OPD. Kalau kali 100 OPD hanya Rp 44.000 000 per bulan," katanya.
Sebenarnya, kata dia, bupati sudah perintahkan pindah provider yang diakui luas kapabilitasnya. Namun perintah bupati ini tidak diindahkan. Klan (kelompok) pejabat yang menikmati sisa anggaran dari internet ini kuat. Informasinya, di klan ini ada orang orang sekretaris daerah (sekda) yang siap berlindung.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Magetan Cahaya Wijaya, mengatakan, baru 3 pekan ini menjabat di Kominfo, banyak detail yang belum dipelajarinya, karena di sinyal internet yang dipancarkan Kominfo ada 2 jaringan, terbuka dan tertutup, Internet atau intra nett.
"Saya belum tahu yang digunakan aplikasi apa ya, karena ada 57 aplikasi yang digunakan. Kalau jaringan yang terbuka, untuk zoom meeeting. Sedang jaringan tertutup, untuk memutar youtube, media sosial seperti instagram, facebook," kata Cahaya Wijaya kepada Surya, Sabtu (24/4)
Diakui Cahaya Wijaya, sinyal internet ini beberapa hari yang lali mati, sehingga kinerja di Dispenduk terganggu, juga untuk OPD ke arah Kecamatan Barat dan Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan.
"Kalau yang menggunakan gelombang mikro tower atau wifi pakai antena, memang lima hari yang lalu ada keluhan dari Dispenduk yang ke arah Barat dan Maospati, Kabupaten Magetan," kata Cahaya Wijaya.
Baca juga: Imbas Tayang saat Tarawih, Begini Nasib Rating Ikatan Cinta di Ramadan 2021, Terancam Acara RCTI
Baca juga: Akhirnya Terucap Maaf Nathalie Holscher ke Sule, Malu Keluarganya Koar-koar, Tetap Sayang Akang
Baca juga: Kisah Perjalanan Spiritual LaNyalla, Ketua DPD RI di Masjid Sunan Giri Gresik
Direncanakan Cahaya Wijaya, sampai sekarang belum ketemu pejabat Bidang Information technology (IT) Teknologi Informasi Kominfo, Kabupaten Magetan yang menangani masalah internet. Namun secara spesifik, tidak menyinggung perintah Bupati Magetan beralih ke provider itu.
"Kepala Bidang IT itu Pak Sigit, beliau yang paham. Mungkin ini yg mengunakan atau bekerjasama dengan provider internet itu," pungkas Cahaya Wijaya kepada TribunJatim.com.
berita tentang Pemkab Magetan