Berita Gresik
Pilu Bocah Penjual Sate Kol Menangis, Ditinggal Seorang Diri, Terbaring Lemas Tunggu Jemputan Ibu
Seorang bocah yang masih berusia 9 tahun menangis tersedu-sedu di Jalan Raya Cangkir, Kecamatan Driyorejo, Gresik.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Ndaru Wijayanto
Reporter: Willy Abraham I Editor: Ndaru Wijayanto
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Seorang bocah yang masih berusia 9 tahun menangis tersedu-sedu di Jalan Raya Cangkir, Kecamatan Driyorejo, Gresik.
Bocah bernama Raja itu ternyata penjual sate kol di wilayah Perumnas Kota Baru Driyorejo.
Diketahui bocah tersebut beralamatkan di Desa Karangasem, Kecamatan Gedeg, Mojokerto.
Setiap harinya, pelajar di bangku sekolah dasar (SD) membantu orang tuanya untuk berjualan sate Kol di Perumnas Kota Baru Driyorejo, pada pukul 14.00 Wib.
Baca juga: Ketahuan Warga, Maling di Surabaya Pilih Lompat ke Kali Jagir, Bekali Diri dengan Kunci Magnet
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dirinya diantar ibu dan kakaknya dengan menggunakan sepeda motor menuju ke tempat lokasi jualannya.
Kemudian ditinggal berjualan sendiri dikarenakan kakak dan ibunya yang juga berjualan sate kol di Karangpilang, Kota Surabaya.
Sampai dengan tengah malam ternyata Raja tak kunjung dijemput oleh Kakak dan Ibunya, sehingga dirinya mencari tebengan kendaraan bermotor yang lewat untuk diantarkan ke Pertigaan Koramil 0817/01 Driyorejo.
Baca juga: Viral Video Anak Kru KRI Nanggala 402 Larang Ayahnya Pergi, Seakan Punya Firasat, Pintu Dikunci
Kemudian setelah turun dari kendaraan, bocah 9 tahun itu merasa bingung dan ketakutan sehingga menangis sejadi-jadinya dan menarik perhatian piket Koramil pada hari itu, Serma Rudianto.
Ketika ditanya anggota, Raja pun menceritakan kejadiannya, mengetahui kondisi anak tersebut lelah dan mengantuk si anak dibiarkan beristirahat sejenak.
Saat itu, Serma Rudianto berkoordinasi dengan rekan yang lain Peltu Mat Untung serta Serda Agus Riyono yang punya kendaraan mobil untuk digunakan mengantarkan si anak pulang ke rumahnya di Desa Karangasem, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto.
Setiba dirumah Raja, ketiga Prajurit Koramil 0817/01 Driyorejo langsung diterima langsung oleh ayahnya yang bernama Heru (37).
Anggota memberikan nasehat kepada orang tuanya, walaupun dalam kondisi serba kekurangan. Pihaknya meminta orang tua bijaksana tidak menyuruh anaknya untuk berjualan yang jauh dari rumah.
“Awalnya saya mengetahui si Raja di pertigaan jalan ini sedang menangis sejadi-jadinya lalu saya hampiri dan menanyakan, akhirnya dirinya menceritakannya kronologi kejadiannya. Merasa kasihan akhirnya saya ajak ke Koramil selanjutnya saya berkoordinasi dengan rekan yang memiliki mobil dengan niatan akan mengantarkan pulang. Karena alamatnya cukup jauh dari sini," ucap Serma Rudianto, Sabtu (24/4/2021).
Pihaknya tersentuh hati melihat perjuangan seorang anak dibawah umur yang berjuang demi sesuap nasi.
Diketahui ayah Raja adalah seorang kuli bangunan yang terkadang berkerja terkadang tidak kerja.
Keluarga mereka dihadapkan dengan kebutuhan hidup di situasi pandemi cari uang susah namun kebutuhan hidup tidak terbendung terlebih lagi mendekati Hari Raya Idul Fitri 1442 H Tahun 2021.
"Tersentuh hati saya karena tidak tega dengan nasib si anak yang malang ditinggal oleh Kakaknya yang baru kelas 6 SD dan Ibunya yang berjualan keliling Sate Kol yang juga hidupnya serba kekurangan.
Yang mana anak kecil tersebut menangis sejadi-jadinya tidak tau harus minta tolong kepada siapa, apalagi dihadapankan dengan maraknya penculikan anak dibawah umur di situasi Pandemi saat ini," paparnya.
“Dengan kejadian seperti ini saya sampaikan kepada seluruh orang tua, agar diawasi dan lebih diperhatikan putra dan putrinya. jangan sembrono seperti kejadian ini karena melihat kejadian seperti ini miris sekali, apalagi anak sekecil itu ditinggal untuk berjualan sendiri dilokasi yang jauh dari rumah," pungkasnya.