Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tenggelam

Meski KRI Nanggala 402 Retak, Ada Bagian yang Mungkin Tak Dimasuki Air, Oksigen Mampu Tahan 5 Hari

Ada bagian kapal yang mungkin tak kemasukan air meski KRI Nanggala 402 retak, cadangan oksigen bisa tahan 5 hari.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Wikipedia - Twitter via Sripoku.com
Kapal selam KRI Nanggala 402 yang tenggelam perairan Utara Bali diduga alami keretakan 

TRIBUNJATIM.COM - Kapal selam KRI Nanggala 402 dinyatakan memasuki fase subsunk alias tenggelam, Sabtu (24/4/2021).

Diketahui KRI Nanggala 402 yang membawa 53 awak ini hilang kontak pada Rabu (21/4/2021) di perairan utara Bali.

Disinyalir jika kapal selam KRI Nanggala 402 mengalami keretakan.

Baca juga: Bak Diinjak 100 Gajah Jika Awak KRI Nanggala 402 Berenang Keluar, Air Masuk Hitungan Detik: Hancur

Hal tersebut terungkap usai tim menemukan sejumlah benda otentik di perairan utara Bali, yang menjadi lokasi pencarian KRI Nanggala-402.

"Dengan ditemukannya peralatan yang sudah keluar ini, terjadi keretakan."

"Memang terjadi tekanan kedalaman yang dalamnya sampai 700-800 meter."

"Ini tentunya terjadi keretakan terhadap kapal selam tersebut," ujar Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono dalam konferensi pers, Sabtu (24/5/2021), dilansir dari Kompas.com.

Kapal selam KRI Nanggala 402 buatan tahun 1952 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017).
Kapal selam KRI Nanggala 402 buatan tahun 1952 saat latihan Pratugas Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Maphilindo 2017 di Laut Jawa, Jumat (20/1/2017). (ANTARA FOTO/Syaiful Arif/rwa via Kompas.com)

Baca juga: Pantas KRI Nanggala 402 Sulit Ditemukan? Ahli Asing Sebut Terlalu Dalam, Sampai Tak Bisa Perkirakan

Terkait dengan keretakan yang dialami KRI Nanggala 402, ada kemungkinan mengakibatkan air masuk ke badan kapal.

Namun, kata Yudo Margono, kemungkinan ada juga bagian-bagian kapal yang tak kemasukan air.

Hal ini terjadi karena badan kapal mempunyai sejumlah sekat.

Di sana juga terdapat ruangan-ruangan yang dibagi seperti kompartemen.

Jika ada keretakan dan awak sigap menutup pintu kedap air itu, air tidak akan masuk.

"Apabila, keretakannya di depan dan anggota sempat menutup ada kemungkinan tidak kemasukan air di situ."

"Ada kompartemen-kompartemen yang bisa ditutup dengan yang pintu kedap dan diputar itu," bebernya di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Baca juga: Fakta Mengerikan di Balik Gadis Lari Pakai Selimut Berdarah, Ulah Ayah & Ibu Terkuak, Saksi: Syok

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved