Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tenggelam
Arti Kata 'Jalesveva Jayamahe', Slogan TNI AL yang Trending Kenang Hilangnya KRI Nanggala 402
Slogan Jalesveva Jayamahe mendadak trending di Twitter. Hal ini muncul untuk mengenang hilangnya KRI Nanggala 402.
Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Slogan Jalesveva Jayamahe mendadak trending di Twitter.
Hal ini muncul untuk mengenang hilangnya KRI Nanggala 402.
Setelah hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) dini hari, KRI Nanggala 402 akhirnya dinyatakan tenggelam pada Sabtu (24/4/2021).
Baca juga: Misteri Sebelum KRI Nanggala Tenggelam, Ini Penyebab Kapal Selam Retak
Kapal selam TNI AL yang terdeteksi tenggelam di perairan Bali dengan kedalaman 850 meter tersebut diketahui mengangkut 53 personel.
Pantauan Kompas.com, meski kapal yang dijuluki "monster bawah laut" itu telah dinyatakan tenggelam, doa, dukungan, dan harapan dari masyarakat terus mengalir.
Warganet menggaungkan slogan Jalesveva Jayamahe dalam setiap twit-nya.
"#KRINanggala402 terima kasih dan tolong jaga lautan kami dari bawah sana. Jalesveva Jayamahe!," tulis akun Twitter @thepanturas.
"Dive away on eternal patrol, KRI Nanggala 402. Jalesveva Jayamahe!," tulis akun @sbyfess dalam twit-nya.
"Turut berduka cita. Doa kami akan selalu menyertaimu. Pahlawan akan selalu abadi. Terima kasih. Jalesveva Jayamahe," tulis akun Twitter @yyuuniiaa_.
"Rest in Power !! KRI Nanggala 402 is now On Eternal Patrol. Abdi nan Abadi pada Bahari tak Bertepi. Jalesveva Jayamahe. Wira Ananta Rudira," twit akun @tawonalas_.
Baca juga: KRI Nanggala 402 Terbelah 3, Mantan Awak Kapal Duga Ada Kepanikan, Kronologi Tegang: Tak Tertolong

Lantas, apa arti kata Jalesveva Jayamahe?
Doktrin TNI AL
Dilansir dari laman tnial.mil.id, Jalesveva Jayamahe adalah doktrin dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL).
Doktrin, pada hakikatnya diperlukan pada setiap strata perang (levels of war) yaitu doktrin untuk strata strategis, operasional dan taktis (stratifikasi doktrin).
Doktrin pada strata strategis bersifat mengikat, filosofis dan berisi prinsip-prinsip dasar namun dinamis mengikuti perubahan.
Sementara doktrin pada strata operasional dan taktis bersifat mengikat, tetapi memerlukan proses pengambilan keputusan (judgement) dalam aplikasinya.
Doktrin TNI AL Jalesveva Jayamahe berasal dari bahasa Sansekerta yang secara harfiah tertulis "Jalesveva Jayâmahe".
Jalesveva terdiri dari tiga bagian, yaitu jalesu, eva, jayâmahe.
Jalesu = Jala = Air/Laut = di Laut (menunjukan tempat).
Baca juga: Beritakan Sebenarnya Pesan Terakhir Komandan Heri, Kuak Fakta KRI Nanggala 402: Butuh yang Mumpuni
Akar kata
Jalesu berasal dari akar kata jala yang berarti air/laut (kata jala mendapat kasus nominatif, pluralis, netrum menjadi jalesu). Jalesu dibubuhi garis pendek di bawah huruf S atau S cerebral dengan maksud membedakan huruf S dengan huruf lain yang akan membawa pengertian lain.
Eva = Justru = Bahkan = Tanpa Kecuali.
Eva adalah kata sambung (konjungsi) yang berarti "bahkan".
Jayâmahe = Ji (Akar Kata) = Menang = Jayamahe (perubahan bentuk bagi orang pertama jamak) = Kami Menang.
Sehingga secara keseluruhan berarti: "Justru di Lautan Kita Menang" atau "Kejayaan Kita Ada di Laut".
Baca juga: FOTO KRI Nanggala 402 Terbelah Tiga, 2 Teknik Evakuasi Kuak Kepastian Nasib Kru, Tak Bisa Menduga
Dengan demikian hakikat Doktrin Jalesveva Jayamahe adalah suatu pedoman untuk menuju TNI AL yang jaya atau menang di lautan.
Sebagai bagian dari TNI, maka Doktrin TNI AL Jalesveva Jayamahe berkedudukan di bawah Doktrin TNI "Tri Dharma Eka Karma" (Tridek), dan berada pada strata strategis yang menjadi pedoman tertinggi dalam penyusunan doktrin TNI AL di bawahnya, yaitu doktrin-doktrin pada strata operasional dan taktis.
Doktrin TNI “Tri Dharma Eka Karma” merupakan doktrin penggunaan kekuatan TNI, sedangkan Doktrin Jalesveva Jayamahe adalah doktrin pembinaan kekuatan TNI AL.
Doktrin TNI AL Jalesveva Jayamahe diilhami oleh kejayaan bangsa Indonesia sebagai bangsa bahari.
Hal ini yang mendasari jati diri dan kebanggan prajurit laut sebagai komponen utama pertahanan dan keamanan di laut.

Doktrin militer
Doktrin militer merupakan suatu ajaran yang bersifat mendasar dan diyakini kebenarannya, berdasarkan hasil pemikiran terbaik yang mengalir dari pandangan hidup bangsa, serta dikembangkan secara dinamis berdasarkan pengalaman dan teori.
Doktrin diajarkan dan digunakan sebagai panduan, pegangan, dan pedoman untuk bertindak dalam mencapai tujuan.
Doktrin bukan dogma yang tidak bisa diubah.
Namun, doktrin dapat berubah sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis.
Doktrin juga bukan strategi militer, melainkan penghubung antara strategi militer dengan taktik, teknik, dan prosedur.
Strategi militer tidak dapat langsung diimplementasikan karena masih bersifat umum dan konsepsional.
Baca juga: Kisah Sepatu Awak KRI Nanggala 402 Serda Ede Pandu Yudha Kusuma yang Tak Bisa Dimiliki
Sebaliknya, taktik, teknik dan prosedur yang ada tidak dapat dilaksanakan secara benar, apabila tidak ada doktrin yang mengarahkan penggunaannya untuk mencapai keberhasilan strategi.
Doktrin Jalesveva Jayamahe bersifat strategis, oleh karena itu untuk dapat dioperasionalkan perlu dijabarkan ke dalam petunjuk-petunjuk turunan, baik pada level operasional maupun taktis.
Pengaturan tersebut akan dijabarkan lebih terinci di Petunjuk Dasar TNI AL.
Dengan demikian, ajaran, semangat, dan nilai-nilai yang ada dalam doktrin Jalesveva Jayamahe dapat dimplementasikan di lapangan, sehingga akan terwujud Justru di Lautan Kita Menang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Menguak Arti Jalesveva Jayamahe, Slogan yang Digaungkan Warganet Kenang Hilangnya KRI Nanggala-402
Ikuti update Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tenggelam