Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kapal Selam KRI Nanggala 402 Tenggelam

Rumah Kls Isy Raditaka Mardyansah Diusulkan Rehab, Berasal Dari Keluarga Tak Mampu

Raditaka Mardyansah, sejak kecil hidup bersama ke tiga saudaranya menempati rumah dengan dinding bambu di Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Kabupaten

Penulis: M Sudarsono | Editor: Yoni Iskandar
M Sudarsono/Surya
Ayah Raditaka Mardyansah, Margiyono (56) didampingi perangkat desa setempat, di rumah duka 

Reporter : Mochamad Sudarsono | Editor : Yoni Iskandar

TRIBUNJATIM.COM, TUBAN - Rumah dengan lebar sekitar 7 meter dan panjang 10 meter menjadi saksi hidup Kls Isy Raditaka Mardyansah (26).

Dika sapaan akrab Raditaka Mardyansah, sejak kecil hidup bersama ke tiga saudaranya menempati rumah dengan dinding bambu di Desa Kesamben, Kecamatan Plumpang, Kabupaten Tuban.

Bahkan, rumahnya juga tertempel stiker keluarga penerima manfaat (KPM) Pemkab Tuban, bertuliskan keluarga miskin.

Kabar mengenai Nanggala-402 yang membawa 53 ABK dinyatakan hilang kontak di perairan utara Bali, Rabu (21/4/2021), sekitar pukul 04.25 WIB, cukup membuat getar hati kedua orang tuanya, Mugiyono (56) dan Sutiah.

Terlebih pada Sabtu (24/4/2021), Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana Yudo Margono menaikkan status KRI Nanggala-402 dari submiss (hilang) menjadi subsunk (tenggelam).

Baca juga: Gagal Sudah Rencana Awak KRI Nanggala Kls Isy Raditaka, Orang Tua Pilu: Setelah Lebaran Mau Lamaran

Baca juga: Pimpinan Ponpes Sabilurrosyad Malang Buka Diri Terima Anak Prajurit KRI Nanggala 402 Mondok Gratis

Baca juga: Arti Kata Palung Tempat KRI Nanggala Tenggelam, Palung Terdalam Mariana Diselimuti Kegelapan Abadi

Sontak kabar tersebut meluluhkan orang tua yang membesarkannya, terlebih Dika merupakan tulang punggung keluarga.

Sebab, anak pertamanya yang juga TNI berdinas di luar Jawa dan sudah berkeluarga.

"Dika merupakan tulang punggung keluarga, kakaknya sudah berkeluarga. Jadi kami tinggal sama Dika dan dua adiknya," kata Mugiyono ditemui di rumah duka, Senin (26/4/2021).

Meski bekerja sebagai ojek serabutan, Mugiyono selalu mendidik anaknya untuk disiplin dan jujur.

Hal itu terbukti apa yang ia tanamkan akhirnya dituai juga. Dika diterima bergabung di TNI-AL, meski jatuh bangun harus dilalui.

Anak keduanya sempat gagal dua kali, dan pada pendaftaran ketiga akhirnya diterima, tepatnya sekitar 2015.

Bahkan, putra kesayangannya belum menikah, rencananya prosesi lamaran dengan gadis pujaannya akan dilakukan setelah Idul Fitri 1442. Namun takdir berkata lain.

"Saya selalu mengajarkan disiplin dan jujur, tidak mulus Dika diterima di TNI, sempat gagal. Memang setelah Idul Fitri rencana mau lamaran," ucapnya didampingi Sutiah yang masih lemas ditinggal anak kesayangannya yang gugur dalam bertugas.

Bupati Tuban, Fathul Huda datang bersama rombongan ke rumah duka.

Kedatangan orang nomor satu di pemerintah setempat itu untuk memberikan santunan dan semangat kepada keluarga.

Ia meyakinkan kepada kedua orang tuanya, Insya Allah Kls Isy Raditaka Mardyansah meninggal dalam keadaan syahid.

"Yang kuat dalam menerima cobaan ini, InsyaAllah ananda mati syahid," ujar Bupati sambil menepuk pundak Mugiyono kepada TribunJatim.com.

Sebelum meninggalkan lokasi, bupati dua periode itu tampak mengamati rumah yang dihuni keluarga Dika.

Bahkan, sempat memanggil camat setempat untuk melakukan proses rehab rumah raditaka.

"Nanti biar diproses camat untuk proses rehab," bebernya sambil bergegas meninggalkan rumah duka.

Camat Plumpang, Saefiyudin dikonfirmasi mengenai rencana rehab rumah almarhum kls isy Raditaka Mardyansah membenarkan.

"Iya nanti mulai proses pengusulan ke Dinas PRKP, sudah saya komunikasikan untuk rehab rumah Pak Mugiyono," ucapnya kepada TribunJatim.com.

Berita tentang Kls Isy Raditaka

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved