Berita Viral
Ternyata Ada Rencana Beda Selain Sate Beracun Salah Target, Licik Cara Pengirim, Polisi: Sakit Hati
Ada rencana beda lain selain sate sianida yang rupanya salah target, terungkap ternyata licik cara NA pengirim sate misterius itu ke anggota polisi.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Terungkap ternyata ada rencana beda lain selain N pengirim sate sianida itu melancarkan aksi ke targetnya, T.
Rencana beda selain sate beracun salah target itu adalah terkait penghilangan jejak setelah mengirim paket.
Cara pengirim begitu licik.
Seperti dikutip TribunJatim.com dari update terbaru TribunJogja.com, pelaku pengirim sate sianida telah ditangkap.
Adalah NA (25), wanita yang mencampurkan sianida ke dalam bumbu sate yang berakhir salah sasaran.
Akibat perbuatan NA, sate beracun tersebut menewaskan seorang bocah SD berusia 10 tahun.
Baca juga: Keluarga di Majalengka Kaget Anaknya Terlibat Kasus Sate Beracun yang Tewaskan Anak Driver Ojol

Diketahui NA merupakan pegawai sebuah salon di Yogyakarta.
Ia memiliki pelanggan, satu di antaranya T.
NA pernah menjalin hubungan dengan T.
Di sisi lain, aksi yang sudah direncanakan terlihat dari gelagat pelaku.
Diketahui bahwa pelaku berganti motor, memakai jilbab padahal keseharian tidak mengenakan, hingga membuang jaket.
"Dia berganti motor, dia yang tidak biasanya berjilbab hari itu berjilbab. Membuang jaket, jaket yang dipersiapkan," kata dia.
Rencana beda selain meracuni T dengan sate sianida pun terkuak.
Baca juga: Sasaran Asli Sate Beracun yang Tewaskan Naba Ternyata Polisi, Kelakuan Dikuak, Mengapa akan Dibunuh?
Rupanya, rencana demi rencana memang telah disusun secara matang oleh NA.
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi mengatakan, T merupakan pelanggan NA yang bekerja di sebuah salon.
"Bahwa tersangka adalah pegawai sebuah salon dan memiliki beberapa pelanggan," kata Ngadi dalam rilisnya Senin (3/5/2021).
Dijelaskannya dari beberapa pelanggan salon, ada salah satu pelanggan berinisial R yang menyukai tersangka.
Tetapi, cintanya bertepuk sebelah tangan, NA memilih T.
Baca juga: Lewat Bungkus Lontong, Nani Pengirim Sate Beracun yang Sakit Hati Gagal Dinikahi Tomy Tertangkap
Namun, setiap NA dan T memiliki masalah, dia bercerita kepada R.
Kemudian, R menyarankan untuk memberikan pelajaran kepada T yakni memberikan KCN atau kalium sianida yang dicampur dengan makan dikirimkan kepada T.
Menurut R kepada NA, efeknya hanya muntah dan diare.
"Akhirnya tersangka pun mengikuti anjuran pelanggan inisial R dengan cara membeli (KCN) secara online," kata Ngadi.
KCN tersebut dicampurkan dalam bumbu makanan sate ayam yang sudah dibeli sebelumnya oleh tersangka.
Ketika hendak memberikan makanan tersebut kepada pelanggan berinisial T, tersangka juga mendapatkan anjuran dari R agar dikirimkan melalui ojek online.
Namun, tanpa aplikasi agar tidak diketahui siapa yang mengirim. "Tersangka mengikuti saran tesebut," kata Ngadi.

Penyesalan Nani Apriliani Nurjaman
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Burkan Rudy Satria mengatakan paket sate beracun tersebut menewaskan seorang bocah bernama Naba Faiz Prasetya (10), Senin (03/05/2021).
Naba Faiz Prasetya meninggal setelah memakan sate yang dibawa ayahnya, Bandiman.
Sebelum sate tersebut dibawa pulang, Bandiman yang merupakan pengemudi ojek online menerima pesanan offline dari tersangka.
Tersangka meminta Bandiman mengirimkan makanan ke rumah seseorang bernama Tomi di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul.
Namun saat itu Tomi tidak ada di lokasi.
Saat dikonfirmasi oleh Bandiman, Tomi tidak merasa memesan makanan tersebut dan merasa tidak mengenal pengirim.
Sate tersebut lantas diberikan kepada Bandiman.
"Tersangka memakai nama orang lain, H. Tetapi nama tersebut fiktif, random," katanya saat jumpa pers di Mapolres Bantul, Senin (03/05/2021).
Kepada polisi, tersangka mengaku menyesal karena ada korban lain yang meninggal.
"Dia pernah bilang kalau menyesal, karena ada korban lain yang meninggal (salah sasaran)," sambungnya.
Motif tersangka mengirimkan sate racun tersebut adalah sakit hati.
Baca juga: Sakit Hati dengan Aiptu T Pengakuan NA Wanita Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Anak Driver Ojol
Tersangka sempat memiliki hubungan khusus dengan Aiptu Tomi.
Namun Aiptu Tomi menikah dengan perempuan lain.
Hal itu yang membuat NA sakit hati.
Ia melanjutkan tersangka memperoleh sianida tersebut dari sebuah e-commerce.
Kemudian ditaburkan ke bumbu sate tersebut. Pihaknya masih mendalami kasus tersebut, terutama terkait adanya sosok lain di balik tersangka.
"Kami masih melakukan pendalaman. Segala kemungkinan itu ada," lanjutnya.
Baca juga: VIRAL TERPOPULER: Tertangkap Wanita Misterius Pengirim Sate hingga Alasan Nani akan Racuni Tomy
Sudah Membayangkan Jadi Istri Polisi
Teka-teki pengirim sate maut misterius sudah terkuak. Diketahui, NAN (25) adalah pelaku yang mengirim sate kepada T melalui perantara Bandiman.
Sayangnya, T tidak mau menerima paket makanan tersebut dan meminta Bandiman untuk membawa pulang sate itu.
Takdir berkata lain, bukan T yang menjadi korban melainkan NFP, anak kedua T yang segera menyantap sate itu untuk berbuka puasa.
Motif NAN mengirim sate sianida, menurut keterangan polisi karena sakit hati dengan T yang pernah memiliki hubungan khusus dengannya beberapa tahun lalu.
Setelah menjalin hubungan, T justru menikah dengan perempuan lain.
Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Drs Koentjoro MBSc PhD mengatakan, apa yang dilakukan oleh NAN itu merupakan bentuk balas dendamnya terhadap T.
Dia memperkirakan, NAN sudah kepalang berekspektasi tinggi terhadap T. “Pelaku ini bisa saja sudah membayangkan, kalau jadi istri T ini seperti apa. Dalam ranah psikologi, ada yang namanya need of power atau kebutuhan akan kekuasaan,” bukanya kepada Tribun Jogja, Senin (3/5/2021).
Dilanjutkannya, kebutuhan akan kekuasaan adalah hasrat untuk memiliki dampak, berpengaruh, dan mampu mengendalikan orang lain.
Orang yang memiliki kebutuhan akan kekuasaan tinggi ini biasanya berupaya untuk memengaruhi orang lain. Dia lebih suka ditempatkan pada situasi yang kompetitif dan berorientasi pada status atau kedudukan
Dia juga cenderung lebih memperhatikan gengsi dan mendapatkan pengaruh atas orang lain ketimbang kinerja yang efektif. “Ya, jadi ini memang berbicara tentang materi. Pengaruh itu adalah segalanya,” tambahnya.

Apapun profesi T, kata Prof Koentjoro, pasti dia bekerja sebagai seorang yang menjadi idola di tempat tinggal asal NAN.
Sehingga, NAN sudah berandai-andai, apa yang akan tetangga atau lingkungannya bicarakan jika dia bisa menikah dan membangun biduk rumah tangga bersama T.
Mungkin saja, NAN sudah membayangkan pujian dan perhatian dari keluarga dan tetangganya di kampung apabila dia bisa menggaet T yang memiliki profesi tersohor.
Nahas, mimpi itu lenyap tatkala dia tahu T justru menikah dengan perempuan lain. “Ketika dia tiba-tiba terbangun, ternyata realita tidak sama dengan ekspektasinya, maka bisa saja dia menyimpan dendam terhadap T,” paparnya.
Dendam dan amarah yang terkumpul itu mendorongnya untuk menyakiti T, salah satunya dengan racun.
Prof Koentjoro menjelaskan, NAN pasti akan semakin jengkel jika selama ini dia ingat hanya dimanfaatkan oleh T.
“Ada rasa kecewa mendalam dari NAN terhadap T yang sudah melambungkannya setinggi langit kemudian menjatuhkannya,” ucapnya.
Meski begitu, Prof Koentjoro yakin sebenarnya NAN merasa bersalah karena sate yang dibumbui sianida justru memakan korban orang lain.
Apalagi, korban adalah anak-anak dari keluarga yang tidak tahu apa-apa tentang masalahnya dengan T.
“NAN itu hanya mengutamakan emosi pada saat membumbui sate dengan sianida itu. Strateginya amburadul karena sudah disulut benci. Dia tidak mikir panjang, bagaimana jika satenya disantap orang lain. Dia juga tidak teliti,” tandasnya.
Ikuti terus update berita tentang Sate Sianida dan berita viral lainnya