Israel Serang Palestina
'Dalam Sekejap' Kesaksian Warga Lihat Gedung 13 Lantai Runtuh Diserang Israel, Pilu Meratap: Mengapa
Seorang bertanya-tanya mengapa Israel menargetkan gedung di Gaza itu untuk runtuh dalam waktu sekejap.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
"Staf dan saya, kita semua, berada dalam kondisi syok kolektif."
Baca juga: ACT: Ambulans dan Paramedis Klinik RI di Gaza Turut Ikut Evakuasi Korban Serangan Zionis
Israel mengatakan gedung-gedung itu menjadi sasaran karena mereka digunakan sebagian untuk memerangi faksi-faksi di Gaza, dengan alasan bahwa ini membuat mereka menjadi target yang "sah".
Namun Qadada mengatakan serangan itu meningkatkan penderitaan warga Palestina yang tinggal di Jalur Gaza dengan melemahkan ekonominya yang sudah hancur dan mengambil mata pencaharian.
"Pemuda di sini berjuang untuk mendapatkan kesempatan kerja yang stabil, tetapi dalam sekejap kami kehilangan segalanya," katanya.
Baca juga: Fakta di Balik 12.400 Warga Israel Positif Covid Pasca Vaksinasi, Dibongkar Pakar: Apa Vaksinnya?
Lama Mohamed, seorang jurnalis berusia 30 tahun, mengatakan Hanadi memiliki tempat khusus di hatinya saat dia menghabiskan bulan madunya di sana.
"Apartemen memiliki pemandangan laut yang fantastis," katanya kepada Aljazeera.
"Ini bukan hanya bangunan, tetapi ini adalah tempat yang menjadi landmark Kota Gaza, yang memiliki kenangan khusus bagi banyak orang."
Baca juga: Fakta 4 Warga Israel Meninggal Pasca Vaksinasi Covid-19, Ratusan Positif, Pemerintah Tak Gamblang
Terjemahan: Dalam waktu kurang dari 24 jam, Israel membom lebih dari 3 menara yang menampung sebagian besar media lokal dan internasional yang bekerja di Gaza.
Ini mengkhawatirkan di mana Israel memberlakukan pemadaman listrik di Media. Ini adalah langkah untuk menutupi kejahatan perang yang semakin banyak.
#GazaUnderAttack
Baca juga: Tak Disangka Militer Indonesia Lebih Hebat dari Israel, 3 FAKTA Perlu Diketahui, NKRI Ungguli Zionis
Sementara itu, dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, aliran listrik di Gaza akan segera mati, seiring terus meningkatnya konflik Israel dan Palestina.
“Gaza diperkirakan akan kehabisan bahan bakar untuk menyalakan generator listriknya pada hari Minggu,” ujar pejabat yang berbicara secara anonim kepada The Times of Israel.
Aliran listrik di daerah itu rata-rata terputus lima jam per hari, sejak pertempuran dimulai minggu ini.
The Times melaporkan, Gaza memiliki listrik rata-rata sekitar 16 jam per hari sebelum kekerasan saat ini pecah.
Kekurangan bahan bakar sebagian disebabkan oleh Israel menutup perbatasan di Kerem Shalom.