Israel Serang Palestina
Kesaksian Fedi Nuril Ada di Masjid Al Aqsa, Sempat Ditahan Tentara Israel, Tapi 1 Hal Buatnya Heran
Inilah kesaksian Fedi Nuril saat berada di dalam Masjid Al Aqsa, dirinya sempat ditahan tentara Israel hingga 1 hal yang terjadi membuatnya heran.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM - Ada kesaksian Fedi Nuril ada di Masjid Al Aqsa yang berada di Palestina.
Fedi Nuril bagikan pengalaman hidup saat berada di tempat bersejarah itu.
Aktor dan pemain film Fedi Nuril merasakan benar bagaimana Fedi ditahan tentara Israel.
Tetapi, ajaibnya ia merasakan satu hal yang kemudian membuat Fedi Nuril keheranan.
Fedi Nuril tak pernah merasakan ketakutan melihat para tentara tersebut.
Baca juga: Setelah 9 Tahun, Ayat-Ayat Cinta 2 Hadirkan Tiga Perempuan Baru dalam Hidup Fedi Nuril
Momen Fedi Nuril ada di Masjid Al Aqsa telah terjadi beberapa tahun yang lalu.
Curhatan itu dibagikan Fedi Nuril dalam unggahan Instagram @fedinuril, yang dibagikan pada Sabtu (22/5/2021).
Fedi Nuril menceritakan pengalamannya sempat dihadang tentara Israel saat akan masuk ke Masjidil Al Aqsa.
Ayah dua anak ini mengaku kala itu ia melakukan syuring program Ramadhan di Palestina.
Fedi ditahan tentara Israel di depan pintu masjid lantaran membawa peralatan kamera.
Baca juga: Cara Israel Perlahan Lumpuhkan Masjid Al-Aqsa Tanpa Bekas, Skema Rahasia Lewat Dinding:Sudah Terjadi
"Tahun 2014, gue ke Palestina untuk syuting sebuah program Ramadan.
Sewaktu gue dan salah satu kru masuk Masjidil Aqsha untuk salat zuhur dan ambil gambar, gue ditahan di gerbang masuk oleh tentara Israel karena bawa tripod dan wireless mic," tulis Fedi Nuril.
Meski berada di peristiwa menegangkan, Fedi Nuril mengaku tak takut.
Baca juga: Jokowi Disurati Pemimpin Hamas, Gempuran Israel di Gaza Makin Ganas, Isi Surat Minta Teror Distop
"Anehnya, walaupun tentara itu bersenjata lengkap, gue nggak merasa takut," sambungnya.
Fedi mengutarakan pendapatnya jika konflik yang terjadi Palestina dan Israel lantaran perebutan wilayah.
Ia juga membeberkan bahwa Israel dibantu persenjataan canggih yang dibantu negara maju.
Sementara, Palestina hanya menggunakan senjata seadanya.
Apa yang terjadi di Palestina bukan perang, tapi perebutan paksa.
Tentara Israel didukung teknologi militer dari US dan negara maju lain, sedangkan rakyat Palestina bertahan dengan persenjataan seadanya," bebernya.
Di akhir, Fedi Nuril juga menyampaikan jika warga Palestina yang tak sepenuhnya Islam turut menjadi korban atas kekejaman Israel.
"Ideologi agama digunakan sebagai pembenaran atas pendudukan Israel di Palestina.
Sedangkan faktanya, 20% dari jumlah penduduk Palestina beragama Katolik dan Protestan, dan mereka pun menjadi korban penyerangan tentara Israel.
(Bersambung)," tandas Fedi Nuril.
Baca juga: Arti Kata Zionisme, Gerakan Orang Yahudi Demi Terciptanya Negara Israel, Ini Sejarah & Para Tokohnya
Sontak unggahan Fedi Nuril juga membuat warganet peduli dengan penyerangan di Palestina.
@aiszarboutique: banyak anak2 yang penghafal Alqur'an menjadi korban.... banyak anak2 menjadi yatim piatu... banyak anak2 kehilangan saudaranya...
@yunitha_alpidie: Nah setuju ni.... mngerti sejarahnya...awesome
@itaaniita: thank you for sharing Kak, 'perang' bukan kata yang tepat, begitu juga 'konflik'
@hestyolanda: ya I think that's true, it's struggle for territory, not based on religion
@arika_novela: Ak dari malaysia juga Tetap bersama #palestine
Membicarakan Palestina memang menjadi sorotan seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Kekejaman Israel terhadap Palestina turut disuarakan oleh para artis Ibu Kota.
Sejumlah publik figur di Indonesia tampak ikut menyuarakan aksi solidaritas untuk mendukung Palestina.
UAS misalnya menjadi pihak yang menyuarakan dengan keras dukungan terhadap Palestina.
Baru-baru ini postingan ulama kondang, Ustaz Abdul Somad terkait Palestina menuai sorotan warganet.
Ustaz Abdul Somad (UAS) melalui postingan Instagram @ustadzabdulsomad_official, Senin (17/5/2021) membagikan pengalamannya ketika masih menempuh kuliah.
Ceritanya, dahulu ia tinggal bersama di asrama dengan mahasiswa berasal dari Palestina.
Bertanya mengenai keberadaan keluarga di Palestina, sahabat UAS mengatakan mereka tidak akan pergi dari Palestina.
Meskipun tindakan-tindakan Israel membuat mereka merasa kesakitan.
Baca juga: Israel Kirim Lebih Banyak Serangan, Rata-rata 3 Anak Palestina Terluka Setiap Jam, Mengerikan
“Saya pernah satu asrama dengan orang Palestina, Bagaimana keadaan keluargamu di sana? (tanya UAS)
Apa kata dia? Abdul Somad, seandainya mereka bunuh kami, sudah lama kami mati.
Tapi mereka tidak ingin kami mati, mereka datang ke tempat kami, mereka pecahkan tempat air, mereka buat kami kehausan setengah mati, mereka ambil kami dengan senjata laras panjang, mereka pecahkan tempat-tempat minyak zaitun.
Mereka tahu kami tak dapat hidup tanpa zaitun, mereka hancurkan sawah, gandum, makanan pokok kami, mereka ingin membuat menderita setengah mati.
Tapi kami tidak akan meninggalkan negeri ini. Sampai isy kariman, hidup mulia Palestina merdeka atau mati sebagai orang syahid,” demikian cerita UAS seperti dikutip TribunJatim.com.
Melansir dari Kompas.com, Senin (17/8/2021) Kabar Palestina terkini, serangan udara Israel membombardir Jalur Gaza pada Senin (17/5/2021), membuat lebih dari 200 orang tewas dalam seminggu, sebagian besar warga Palestina.
Sebelum fajar, dalam waktu hanya beberapa menit, puluhan serangan Israel membombardir daerah yang dikontrol Hamas itu, menurut pantauan AFP.
Dalam berita Gaza Palestina terbaru, api menerangi langit saat ledakan besar mengguncang kota itu, memicu pemadaman listrik dan merusak ratusan bangunan.
Sekitar 3.100 roket juga telah ditembakkan oleh Hamas sejak konflik Israel Palestina memburuk pada 10 Mei.
Itu adalah baku tembak paling sengit antara Hamas dengan Israel dalam beberapa tahun terakhir.
Baca juga: 10 Quotes Inspiratif yang Menyentuh Hati, Bentuk Dukungan untuk Palestina, Bisa Jadi Caption Medsos
Warga Gaza Barat, Mad Abed Rabbo (39) mengungkapkan kengerian dan ketakutan atas intensitas serangan itu.
"Tidak pernah ada serangan sebesar ini," katanya merujuk pada serangan di Palestina hari ini.
Kemudian warga Gaza lainnya, Mani Qazaat, mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu harus menyadari bahwa mereka adalah warga sipil bukan tentara.
Tentara Israel dalam keterangannya mengatakan, mereka menyerang rumah sembilan komandan Hamas berpangkat tinggi, tanpa memberikan rincian korban.
Pengeboman itu juga termasuk serangan putaran ketiga terhadap jaringan kereta bawah tanah Hamas.
Sebanyak 54 jet tempur membombardir terowongan sepanjang 15 km yang sebelumnya diakui oleh militer berjalan sebagian melewati wilayah sipil.
Kabar Palestina terkini, total 197 warga tewas di Gaza termasuk sedikitnya 58 anak-anak, dan lebih dari 1.200 luka-luka sejak Israel melakukan serangan udara melawan Hamas pada 10 Mei untuk membalas serangan roket.
Baca juga: Saya Hanya Anak Kecil Jerit Gadis Palestina Lihat Rumah Hancur karena Israel, Dikirimi Bom: Takut
Kemudian Israel mengatakan, 10 orang termasuk 1 anak tewas dan 294 luka-luka akibat roket yang ditembakkan dari Gaza.
Netanyahu dalam pidato yang disiarkan televisi pada Minggu (16/5/2021) mengatakan, "Upaya Israel melawan organisasi teroris terus berlanjut dengan kekuatan penuh, dan akan butuh waktu untuk menyelesaikannya."
Serangan udara Israel juga menghantam rumah Yahya Sinwar, kepala pemimpin de facto Hamas di Gaza yang juga kepala sayap politik kelompok itu.
Namun tidak dikatakan apakah Yahya Sinwar tewas dalam serangan Israelke Palestina terkini itu.
Ikuti terus cerita terbaru dari konflik Israel dan Palestina serta berita viral lainnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/fedi-nuril-saat-diwawancara-premiere-film-surga-yang-tak-dirindukan.jpg)