Israel Serang Palestina
Pengakuan Mantan Pilot AU Israel, Membongkar Siapa Teroris Sebenarnya, Terungkap Makna 'Intifada'
Inilah pengakuan mantan Pilot Angkatan Udara Israel yang berakhir membongkar siapa teroris sebenarnya yang memantik perang dengan Palestina
Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Inilah pengakuan mantan pilot AU ( Angkatan Udara ) Israel yang membongkar fakta lain dalam konflik perang yang terjadi.
Mantan pilot AU Israel tersebut membongkar siapa sebenarnya teroris di balik konflik Israel.
Dalam pengungkapannya, ada penyebutan makna 'Intifada' yang ternyata tak banyak diketahui orang.
Seorang mantan pilot Angkatan Udara Israel membuat pengakuan bahwa pemerintah Israel dan tentara Israel adalah “organisasi teroris”.
Pengakuan tersebut tentu langsung menjadi perbincangan banyak pihak.
Termasuk anggota AU Israel sendiri.
Baca juga: Kesaksian Fedi Nuril Ada di Masjid Al Aqsa, Sempat Ditahan Tentara Israel, Tapi 1 Hal Buatnya Heran

Mantan pilot Israel bernama Yonatan Shapira tersebut menambahkan, Israel telah dijalankan oleh para penjahat perang.
Saphira mengundurkan diri dari militer Israel pada 2003 dengan pangkat terakhir adalah kapten.
Kala itu, Intifada Kedua sedang berada pada puncaknya sebagaimana diwartakan yang dikutip Middle East Monitor pada Senin (17/5/2021).
Makna 'Intifada' sendiri tak banyak diketahui orang.
Baca juga: Sengaja Bikin Tetap Hidup Namun Sekarat, Cara Israel Bawa Kepedihan Palestina, UAS: Mereka Tahu
Untuk diketahui, Intifada adalah gerakan perlawanan luas rakyat Palestina terhadap Israel.
Intifada Pertama meletus pada 1988 sedangkan Intifada Kedua pecah pada 2000.
Saphira secara eksklusif mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa ketika itu dia baru menyadari kalau dia adalah bagian dari “organisasi teroris” karena bergabung dengan militer Israel.
Baca juga: Bocor Biaya Fantastis Iron Dome Israel, Habiskan Rp 1,4 M untuk Setiap Rudal Pencegat Roket Hamas
“Saya menyadari selama Intifada Kedua apa yang dilakukan Angkatan Udara Israel dan militer Israel adalah kejahatan perang,” kata Saphira kepada Anadolu Agency.