Israel Serang Palestina
Jumlah Asli Anggota Hamas yang Tewas Perang 11 Hari Lawan Israel, Rela Mati Daripada Kena Covid-19
Inilah ternyata jumlah asli korban perang 11 hari anggota Hamas melawan warga Israel yang ternyata rela mati daripada kena Covid-19.
Penulis: Ignatia | Editor: Sudarma Adi
Dalam sebuah wawancara dengan Associated Press, untuk kali pertama, Yahya Sinwar mengatakan 80 anggotanya tewas selama perang 11 hari dengan Israel.
Yakni 57 anggota sayap militer Hamas, Brigade Izzadin al-Qassam, 22 anggota kelompok Jihad Islam Palestina lebih kecil dan satu anggota kelompok kecil yang disebut Komite Perlawanan Rakyat.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas di Gaza menyebutkan jumlah warga Palestina yang tewas dalam pertempuran itu adalah 254, termasuk 66 anak-anak, 39 wanita, dan 17 orang di atas usia 60 tahun.
Sedangkan militer Israel menyatakan bahwa mereka menewaskan sekitar 225 anggota Hamas dan menegaskan bahwa jumlah anggota Hamas sebenarnya jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan.
Yahya Sinwar juga mengklaim Hamas memiliki jarak 500 km terowongan bawah tanah di Jalur Gaza dan hanya lima persen dari terowongan yang berhasil dirusak Israel.
Ia mengklaim bagian yang rusak akan diperbaiki dalam beberapa hari.
Beberapa jam setelah gencatan senjata Jumat lalu, anggota Hamas mengerahkan alat berat untuk mengevakuasi sembilan jasad anggotanya yang tertimbun dalam terowongan bawah tanah akibat serangan Israel.
Militer Israel mengklaim menghancurkan lebih dari 100 km terowongan Hamas dalam perang 11 hari.
"Penginvasi gagal menghancurkan metro Hamas. Pendudukan tidak mencapai apa pun dari rencananya untuk mencegah perlawanan, dan gagal menilai situasi karena persiapan kami."
Ia menambahkan bahwa tak lama sebelum gencatan senjata diberlakukan, Hamas telah merencanakan untuk menembakkan 300 roket sekaligus, dengan 150 roket diarahkan ke Tel Aviv, tetapi memutuskan untuk tidak menghormati mediator Mesir dan Qatar.
Yahya Sinwar mengklaim Hamas memiliki kemampuan meluncurkan ratusan roket per menit dengan jarak tempuh 100-200 km.
Pemimpin Hamas menekankan bahwa gencatan senjata dengan Israel tidak bersyarat dan tidak ada kesepakatan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak.
Sinwar mendesak penduduk lingkungan Sheikh Jarrah dan Silwan yang menghadapi penggusuran untuk "tabah," menambahkan bahwa kelompoknya akan mendukung mereka.
Mengenai laporan kesepakatan pertukaran tahanan, Yahya Sinwar menyatakan bahwa ada diskusi tentang masalah tersebut, tetapi ketidakstabilan politik di Israel menghalangi mereka untuk maju.