Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kisah Badut Sulap di Surabaya Terdampak Pandemi, Kini Sukses Jadi Pembuat Boneka Ventriloquist

Trianto warga Surabaya yang berprofesi sebagai badut sulap untuk menghidupi kebutuhan sehari-harinya ikut terdampak dari masa pandemi yang belum berak

Penulis: Zainal Arif | Editor: Ndaru Wijayanto
SURYA/HABIBUR ROHMAN
BADUT BIKIN BONEKA - Trianto dengan berbagai karakter bonekanya yang diproduksi di kawasan Jl Bendul Merisi Surabaya, Kamis (27/5/2021). Aloif profesi sebagai pembuat boneka 'ventriloquist' ini digeluti sejak menurunnya permintaan sebagai entertainer (badut) akibat pandemi. 

Reporter: Zainal Arif I Editor: Ndaru Wijayanto

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Trianto warga Surabaya yang berprofesi sebagai badut sulap untuk menghidupi kebutuhan sehari-hari keluarganya ikut terdampak dari masa pandemi.

Imbas dari aturan ketat di masa pandemi ini, ia tidak lagi bisa mengandalkan profesinya sebagai badut sulap di tempat makanan cepat saji.

"Awalnya saya main sulap mengisi acara ulangtahun di restoran cepat saji, begitu Pandemi datang semua kegiatan yang menyebabkan kerumunan tidak boleh sehingga saya sudah bekerja lagi," ujar Tri Sapaan akrabnya saat ditemui SURYA.co.id (grup TribunJatim.com) di kediamannya kawasan Jl Bendul Merisi Surabaya, Kamis (27/5/2021).

Namun agar tetap bertahan hidup, Tri sempat coba menjual masker kain yang saat itu menjadi benda langkah yang banyak dicari orang.

"Tapi masker kain ini hanya sebulan lakunya, kemudian sepi sekali. Setelah itu, saya terfikir memanfaatkan bahan-bahan sisa dari baju badut yang saya punya untuk membuat sebuah boneka ventriloquist," terangnya.

Di mana ia memiliki pengalaman untuk membuat boneka yang sebelumnya sudah ia geluti sejak awal tahun 2000. 

"Dulu saya pernah buat boneka yang agak keras dari fiber. Karena alergi jadi nggak saya teruskan. Nah semenjak pandemi ini saya coba buat lagi dengan bahan busa," terangnya.

Proses pembuatannya, Tri memulai dengan membuat kerangka kepala boneka, kemudian memotong menggunakan gunting dan menyatukan menggunakan lem hingga menyerupai bentuk setengah kepala.

Kemudian Tri yang dibantu oleh asistennya Tyan, membuat mulut boneka agar dapat digerakkan seolah dapat berbicara.

"Kalau customer ingin karakter wajah menyerupai tokoh tertentu, maka perlu ditambahan bahan yang ditempel pada boneka agar boneka dapat semirip mungkin dengan karakter yang diinginkan customer," terangnya.

Setelah itu, kerangka kepala boneka yang sudah jadi itu dilapisi dengan kain agar terlihat rapi dan terlihat menyerupai warna kulit. 

Kemudian boneka tinggal diberi tubuh yang terbuat dari busa dan diberi kostum sesuai dengan keinginan customer.

"Macam-macam ya kalau ngikutin customer, ada yang seperti manusia, ada juga karakter yang seperti hewan itu beda lagi cara finishingnya," terangnya.

Pada saat awal produksi boneka ventriloquist ini, Tri mengaku jika ia hanya menerima sekitar dua boneka saja setiap bulan.

Namun setalah satu tahun berjalan, pria berusia 40 tahun sampai saat ini telah berhasil menjual ratusan boneka ventriloquist di seluruh wilayah Indonesia.

"Boneka ini kini ramai peminat, dibulan ini (Mei) saja sudah ada sekitar 30 pesanan boneka, untuk harga boneka yang saya jual mulai 750 ribu rupiah hingga 2,5 juta rupiah tergantung tingkat kesulitan," terangnya.

"Yang pesen boneka ini ada yang dari Sumatera, Kalimantan, Jawa, Maluku, NTT. Hanya dari Papua saja yang belum pesan boneka buatan saya ini," imbuhnya.

Tri menggunakan media sosial untuk memasarkan produknya. Tak berhenti disitu ia juga giat membuat konten bersama boneka-bonekanya agar dapat menarik minat masyarakat.

"Biasanya saya bikin konten lipsing gitu. Nah melalui beberapa platform saya melakukan promosi boneka ini. Dengan harapan masyarakat semakin mengenal kesenian boneka ventriloquist," tuturnya.

Berkat inovasi yang ia tekuni ini, Tri telah berhasil memperoleh omzet penghasilan rata-rata mulai dari 3 juta rupiah sampai 5 juta rupiah disetiap bulannya.

"Lumayan sekarang penghasilan saya cukup untuk makan dan sekolah anak. Semoga kedepannya usaha saya ini semakin besar agar semakin banyak pegawai yang terserap," ungkapnya. 

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved