Hukum dan Kriminal
Guru Ngaji Cabul Kabur ke Pegunungan Pasca Orang Tua Korbannya Tolak Jalur Damai, Ngaku Susah Sinyal
Orang tua korban tolak jalur damai, guru ngaji cabul kepergok kabur ke pegunungan dan ngaku susah sinyal.
Penulis: Alga | Editor: Arie Noer Rachmawati
Penulis: Alga Wibisono | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Sudah memohon jalan damai, guru ngaji cabul senonohi lima bocah perempuan yang merupakan muridnya, kini malah kabur.
Si guru ngaji cabul kini diketahui kabur dan susah dihubungi, dan mengakunya sedang ada di area pegunungan.
Aksinya ini pun membuat kesal orang tua korban si guru ngaji tersebut.
Baca juga: Sepulang Ngaji, Bocah Ngeluh Sakit saat Pipis, Ibu Simpan Pedih Anak Dicabuli hingga Ada Korban Lain
Ustaz Heru alias Heru Suciyatno (60) diketahui memfungsikan tempat tinggalnya sebagai sarana belajar mengaji, dimana para korban biasa belajar di sana.
Di tempat tersebut, pelaku justru melakukan tindakan asusila terhadap kelima korbannya.
Pria yang kesehariannya berprofesi sebagai guru ngaji tersebut ketahuan melakukan aksi cabul terhadap lima bocah perempuan yang semuanya merupakan muridnya.
Setelah aksinya terbongkar pada Kamis (3/6/2021), pelaku sempat mengupayakan jalur damai dengan keluarga korban namun tegas ditolak.

"Jadi ini berdasarkan aduan warga ke saya."
"Muridnya itu ada lima orang, perempuan semua, kurang lebih berusia delapan tahun," kata Ketua RT setempat, Tarso, saat ditemui pada Senin (7/6/2021) malam.
Diketahui, setelah aksinya terbongkar dan dilaporkan warga, pria yang akrab disapa Ustaz Heru itu mengajak keluarga korban agar tidak membawa masalah ini ke jalur hukum.
Namun, seperti disampaikan Tarso, orang tua korban telah tegas mengambil sikap akan membawa kasus ini ke ranah hukum.
Pelaku telah meminta kepada keluarga korban agar kasus diselesaikan secara kekeluargaan saja.
"Orang tua korban kekeuh ke ranah hukum. Karena sudah ada visum dan melapor, akhirnya akan melanjutkan ke ranah hukum," kata Tarso.

Namun, kini Heru malah mendadak pergi dari kediamannya sekaligus tempatnya mengajar ngaji di Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara.
Kini pelaku sudah tak ada lagi di tempat kejadian perkara (TKP), dan mengaku sedang pergi ke rumah mertuanya di Pandeglang, Banten.
Dikutip dari TribunJakarta.com, informasi ini disampaikan oleh Tarso selaku Ketua RT tempat Heru mengajar ngaji.
"Ini yang bersangkutan sedang meninggalkan lokasi. Sedang ke Pandeglang, rumah mertuanya," kata Tarso, Selasa (8/6/2021).
Tarso bercerita, ia sempat mencoba menghubungi Heru beberapa hari yang lalu.
Namun Heru tak pernah mengangkat telepon.
"Tapi enggak pernah diangkat."
"Alasannya di Pandeglang daerah pegunungan lah, susah sinyal lah," kata Tarso.
Tarso dan pengurus RT setempat juga sempat mengajak TribunJakarta.com untuk bersama-sama mendatangi kediaman Heru di Pandeglang.
Kini tempat Heru mengajar ngaji masih terus beroperasi.
Pada Senin (7/6/2021) malam, tampak aktivitas mengaji masih berjalan dan dipimpin oleh pengurus yayasan yang lain.

Sementara itu, seorang bocah berusia delapan tahun berinisial A, kerap diberikan hadiah oleh Heru.
Pemberian hadiah tersebut lalu diketahui oleh ibunda A berinisial MA.
MA mengatakan, guru ngaji cabul di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, ini sering menghadiahi anaknya baju hingga uang tunai.
"Anak saya sering dikasih baju, sering dikasih duit," tutur MA.
Berkali-kali Heru memberikan hadiah tersebut kepada A.
Namun rupanya, ada maksud Heru memberikan hadiah tersebut.
Ya, siapa sangka, hadiah tersebut diberikan untuk menutupi aksi bejat yang dilakukan Heru kepada A dan anak-anak lainnya.
Diduga, ada 4 anak di bawah umur yang juga merupakan murid mengaji Heru menerima hadiah tersebut.
MA baru sadar, pemberian Heru kepada anaknya merupakan barang sogokan untuk menutupi aksi bejatnya.
Heru mengiming-imingi A dengan baju dan uang lalu meminta korban tak bocorkan perbuatan bejatnya.
"Kebaikan itu kan ada maunya."
"Anak saya dikasih tahu jangan bilang ke siapa-siapa, jangan bilang ke orang laki," kata MA.
"Diduga korban ada lima, termasuk anak saya," sambungnya.
Aksi cabul Heru terbongkar pada malam Jumat saat A mengeluh sakit di kemaluannya kepada MA, Kamis (3/6/2021).
A mengeluh sakit saat buang air kecil.
"Itu terungkapnya setelah anak saya ngomong ke saya pas malam Jumat," kata MA.
"Anak saya katanya mau buang air kecil ngerasa perih (di kemaluannya)," sambung MA.
Curiga, MA mengajukan beberapa pertanyaan kepada anaknya.
Hingga akhirnya, fakta mengejutkan keluar langsung dari mulut A.
A mengaku bahwa dirinya telah dicabuli oleh Heru, yang di lingkungan setempat dikenal sebagai Ustaz Heru.
Mendengar hal tersebut, MA seketika lemas, hatinya hancur berkeping-keping.
"Saya sesak. Sakit hati saya," ungkap MA dengan suara bergetar.
Baca berita hukum dan kriminal serta berita viral lainnya