Berita Jatim
8 Kasus Covid-19 Varian Delta India di Jawa Timur, Semua Ditemukan di Penyekatan Jembatan Suramadu
Ditemukan delapan kasus Covid-19 varian delta India. Gubernur Khofifah Indar Parawansa: Semuanya ditemukan di titik penyekatan di Jembatan Suramadu.
Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Hefty Suud
Reporter: Fatimatuz Zahroh | Editor: Heftys Suud
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, delapan kasus virus Corona ( Covid-19) varian delta India yang ditemukan di Jawa Timur (Jatim).
Delapan kasus Covid-19 varian delta India tersebut masuk dalam klaster Bangkalan.
Semuanya ditemukan di titik penyekatan di Jembatan Suramadu yang dilakukan pemerintah sebagai testing massal bagi pengendara yang melintas di Jembatan Suramadu.
“Kemarin memang saya mendapatkan kabar dari Prof Inge dari Institute Tropical Diseases (ITD) Unair. Beliau menyampaikan bahwa ada lima kasus lagi yang telah valid teridentifikasi sebagai mutasi virus corona B16172 atau varian delta India, ini menambah kasus yang sebelumnya tiga orang, jadi totalnya sekarang ada delapan kasus yang telah ditemukan,” kata Gubernur Khofifah saat diwawacara di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Hasil Tracing Covid-19 Varian Delta India yang Ditemukan di Bangkalan: Positif Istri-Anak 3 Pasien
Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa seluruh kasus temuan itu merupakan hasil uji sampel yang didapatkan dari penyekatan di akses Jembatan Suramadu.
Mereka terdeteksi reaktif dalam swab antigen, kemudian dilanjutkan dengan swab PCR dengan CT Value dibawah 25.
Kemudian sesuai kebijakan Pemprov Jatim, harus disequencing untuk mengetahui ada paparan virus mutasi baru ataukah tidak.
“Kita mengirimkan 27 sampel. Yang tiga sampel sudah keluar ka yang sempat kita umumkan sebagai temuan baru varian delta India. Yang 24 kasus sisanya diperkiraian keluar hasilnya pada hari Sabtu besok, tapi kemarin sore saya diinfo oleh ITD ternyata sudah keluar lima. Dan terkonfirmasi memang varian delta,” tambah Khofifah.
Lima kasus varian baru itu dipastikan Khofifah hasil transmisi lokal.
Karena lima orang tersebut juga tidak saling terkait. Dan juga bukan hasil tracing kasus yang sebelumnya. Saat ditanya apakah mereka semua warga Bangkalan, Khofifah tidak memastikan. Namun mereka dikategorikan dalam satu klaster yaitu klaster Bangkalan.
“Lima kasus baru ini sama dengan varian yang sebelumnya. Dan tercatat sebagai klaster Bangkalan,” tegas Khofifah.
Baca juga: Sudah Vaksin Bisa Kena Covid-19 Delta B16172 Asal India, RSLI Wanti-wanti Pertahankan Prokes
Ia kemudian mengimbau warga masyarakat Bangkalan untuk mengetatkan protokol kesehatan. Sebab varian delta India ini memiliki sifat yang lebih cepat penyebarannya.
Satu kasus jika tidak diisolasi maka dalam dua hari akan menulari tujuh orang. Dan jika tidak diisolasi maka dalam setiap harinya bisa menulari orang dengan jumlah kelipatan tujuh.