Berita Tulungagung
Jalan Yang Longsor di Desa Penjor Tulungagung, Diduga Karena Proyek yang Dikerjakan Asal-asalan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendata dua kerusakan infrastruktur pada bencana longsor, Kamis (17/6/2021) di Kecamatan Sendang dan
Penulis: David Yohanes | Editor: Januar
Reporter: David Yohanes | Editor: Januar AS
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendata dua kerusakan infrastruktur pada bencana longsor, Kamis (17/6/2021) di Kecamatan Sendang dan Pagerwojo.
Masing-masing satu jembatan di Desa Nglurup, Kecamatan Sendang dan jalan di Dusun Selogiri, Desa Penjor, Kecamatan Pagerwojo.
Jalan di Dusun Selogiri, jalan yang longsor ada di lereng dan ditunjang dengan tanggul untuk mencegah longsor.
Namun tanggul jalan ini ambrol dan terjatuh ke arah rumah warga yang ada di bawah.
Karena tanggul jalannya ambrol, badan jalan pun longsor hilang setengahnya.
“Sekitar pukul 02.00 WIB (Kamis) tiba-tiba ada suara gemuruh. Saya lihat, ternyata jalannya sudah longsor,” ujar Jemu, warga yang tinggal di dekat titik jalan ambrol.
Informasi dari Jemu, tanggul jalan ini sebenarnya sudah pernah ambrol dan dibangun sekitar tiga tahun lalu.
Sehingga tanggul jalan yang ambrol itu tergolong masih baru.
Namun ternyata konstruksinya tidak kuat menahan derasnya air hujan dan mengalami kerusakan.
Baca juga: Crosser Surabaya Era 70-80an Reuni, Geber Motor Terabas Jalur Pegunungan Panderman Kota Batu
Berdasar pengamatan di lokasi, ambrolnya tanggul jalan ini diduga karena pengerjaan proyek yang asal-asalan.
Sebab adonan semen (luluhan) yang mengikat antar batu terkesan sangat sedikit.
Bahkan campuran semen dan pasir ini hancur lebur hanya diremas dengan tangan.
“Jelas ini semennya sangat sedikit. Coba saja remas, kalau ada semennya pasti keras seperti batu,” ucap Joko, salah satu warga yang melintas.
Karena diduga campuran semen yang minim, material yang tersisa hanya berupa pasir dan batu.
Hanya sedikit ditemukan bongkahan bekas adonan semen dengan konsentrasi tinggi.
Kondisi ini membuat warga kecewa, karena jalan mereka kembali rusak karena bencana alam.
“Kalau campurannya benar, kan tidak mungkin hanya tiga tahun sudah hancur. Akhirnya warga yang rugi,” sambung Joko.
Akibat badan jalan yang longsor setengah, akses Dusun Selogiri ke Kecamatan Sendang terganggu.
Hanya sepeda motor yang bisa melintas, itu pun harus ekstra hati-hati.
Sebab hanya setapak bagian jalan yang kuat dan bisa dilintasi.
Sementara kendaraan seperti mobil tidak bisa melintas sama sekali.
Mereka harus memutar sejauh tiga kilometer lewat dusun lain.
Informasi dari salah satu perangkat, proyek tanggul jalan ini milik Dinas PUPR Tulungagung.
“Yang pasti bukan milik desa. Karena desa tidak punya anggaran untuk proyek seperti ini,” ucap sumber tadi. (David Yohanes)
Kumpulan berita Tulungagung terkini