Berita Surabaya
126 Relawan Jadi Sopir Ambulance di Surabaya, Siap Operasi 24 Jam
Sebanyak 126 warga ikut bergabung menjadi relawan "Surabaya Memanggil" ambil bagian sebagai sopir ambulance
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Januar
Laporan wartawan TribunJatim Network, Bobby Constantine Koloway
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sebanyak 126 warga ikut bergabung menjadi relawan "Surabaya Memanggil" ambil bagian sebagai sopir ambulance.
Mereka akan membantu Pemkot Surabaya dalam penanganan kuratif kedaruratan. Khususnya, para pasien Covid-19 yang membutuhkan penanganan cepat.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi memberikan apresiasi. Ia berterimakasih mendapatkan dukungan dari para relawan.
"Alhamdulilah hari ini Relawan Surabaya Memanggil bertemu saudara lagi. Kami sampaikan banyak terimakasih," kata Cak Eri, Senin (12/7/2021).
Dukungan tenaga dari para relawan akan memaksimalkan kerja ambulance. Sehingga, operasional Puskesmas beserta unit ambulance bisa berjalan selama 24 jam sejak Senin.
Pemkot juga ingin mengantisipasi warga yang berada dalam kondisi darurat. "Jangan sampai ada orang Surabaya yang meninggal karena tidak dijemput ambulance," terangnya.
Baca juga: RSLT Mulai Beroperasi, Pasien Rujukan Covid-19 dari Puskesmas di Surabaya Mulai Berdatangan
Para relawan akan membantu operasional mobil ambulance di Dinas Sosial (Dinsos), Dinas Kesehatan (Dinkes), hingga Puskesmas. Mereka tersebar di 31 kecamatan Surabaya.
"Mereka akan memperkuat sisi kuratif kedaruratan medis itu," kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Irvan Widyanto.
Sehingga, warga Kota Surabaya tak perlu lagi mengantre untuk mendapatkan layanan kesehatan. "makin banyak warga yang bisa tertangani dengan lebih cepat dan tidak perlu mengantre," ujarnya.
Pemkot Surabaya juga menambah armada mobil ambulance di setiap wilayah. Salah satu di antaranya adalah penambahan unit ambulance untuk Tim Gerak Cepat (TGC) yang terbagi di 7 wilayah Surabaya.
"Nanti, juga ada peran serta ambulance swasta yang mau meminjamkan sementara dan itu masih kita data," terangnya.
Para relawan yang tergabung sebagai pengemudi mobil ambulance tentu sudah memiliki keahlian mengemudi. Termasuk, SIM A.
Selain itu, sebelum terjun ke lapangan mereka juga telah dilakukan swab dan menerima vaksin. "Jadi tidak serta merta langsung turun," kata Koordinator Relawan Ambulance Surabaya, Setiawan.
"Untuk antisipasi hal yang tidak diinginkan, mereka harus tes drive dulu, mereka juga harus vaksin selain swab," kata Setiawan. (bob)
Kumpulan berita Surabaya terkini