Berita Entertainment
Akhir Nasib Warga Ditagih Rp 80 Juta Kremasi Keluarga, Hotman: Aku Transfer Uang, Beri Pesan Kapolri
Hotman Paris membongkar nasib warga yang viral karena ditagih uang Rp 80 Juta untuk kremasi keluarganya, dengan tegas pengacara panggil Kapolri.
Penulis: Ignatia | Editor: Arie Noer Rachmawati
Penulis: Ignatia Andra Xaverya | Editor: Arie Noer Rachmawati
TRIBUNJATIM.COM - Inilah akhir nasib warga ditagih 80 juta oleh oknum tak bertanggung jawab semata-mata untuk proses kremasi keluarganya.
Warga tersebut baru saja kehilangan anggota keluarga karena terpapar Covid-19.
Kasus ini turut mendapat perhatian warga terutama di media sosial suami Agustianne Marbun itu.
Hotman Paris ternyata tak mau panjang lebar bicara tanpa melakukan bantuan.
Terbaru, Hotman Paris memamerkan aksinya membantu warga kesulitan tersebut.
Baca juga: Tak Tahan Hotman Tahu Warga Bayar Kremasi Rp 80 Juta, Turun Langsung: Senyum di Atas Penderitaan
Secara blak-blakan mantan kekasih Meriam Bellina ini menyatakan sikapnya.
Di media sosial, Hotman Paris memamerkan sikapnya langsung turun membantu warga itu.
Pantauan TribunJatim.com, hal tersebut terungkap dari video terbaru Hotman Paris.
Di unggah di Instagram, video menampilkan obrolan Hotman Paris yang direkam.

Duduk di kursi mobil mewahnya, Pengacara 30 Miliar tersebut menyapa para fans di media sosial.
Hotman Paris lantas secara terang-terangan mengumbar kronologi ia mendapat laporan warga terkait biaya kremasi yang melonjak tinggi.
Di masa sulit seperti pandemi sekarang, warga justru dipersulit dengan tidak adanya keringanan biaya pemakaman.
Ada seorang warga yang lantas bercerita tentang pemerasan yang ia dapatkan dari oknum di rumah sakit.
Baca juga: Pantas Hotman Tak Berkutik Jika Ditinggal Istri, Sumpah Dilanggar, Masa Tua Amblas Seketika: Dominan
Curhatan warga itu membuat sang pengacara jadi tak tahan.
Hotman Paris mengibaratkan kasus tersebut dengan burung yang mendatangi mayat-mayat untuk mengambil keuntungan makanan.
Suami Agustianne Marbun menganalogikan burung tersebut dengan oknum tak bertanggung jawab di rumah sakit.
"Ternyata sekarang banyak burung kondor yang di rumah sakit, menunggu adanya orang meninggal, kemudian ditawari kremasi, dengan harga yang sangat tinggi," ungkap Hotman Paris.
Baca juga: Sahabat Konglomerat Dibully, Hotman Paris Kenang Nia Ramadhani: Kita Tidak Bersih, Siap Kirim Hadiah
Ayah Fritz Hutapea itu pun mengungkap bagaimana kronologi curhatan warga yang mendapat cobaan tersebut.
Diawali dari dirinya yang mendapat curhatan lewat media sosial, tentang seorang warga mengeluh soal biayanya pemakaman dan kremasi keluarganya yang sangat tinggi.
Hotman bercerita, seorang ibu menangis di IGD karena suaminya meninggal, tetapi diminta membayar biaya kremasi sampai Rp 80 juta.
Ternyata setelah suaminya meninggal, jasadnya disebut harus segera dimakamkan.
Pihak rumah sakit pun sudah mengultimatum agar secepatnya dikremasi.
Baca juga: Disebut DP Ketiaknya Hitam, Denise Chariesta Tak Terima & Tunjukkan ke Hotman Paris: Putih Bang!
Namun sang istri atau ibu tersebut kebingungan sebab mengetahui pilihan kremasi justru membebankan biaya yang sangat tinggi.
Karena bingung, ibu tersebut pun jam tiga subuh menelpon Hotman Paris.
Hotman Paris yang tak tega pun akhirnya berusaha menyelamatkan sang ibu-ibu.
"Akhirnya jam 3 subuh si ibu menelepon Hotman Paris, meminta bantuan transfer uang," ungkap Hotman Paris.
Tanpa pikir panjang, sang pengacara berkeputusan untuk langsung membantu.

Hotman membongkar nasib akhir warga yang ditagih Rp 80 juta untuk mengkremasi suaminya itu.
"Akhirnya, subuh hari, ibu itu meminjam uang saya, saya telepon sekertaris saya untuk segera mentransfer uang ke rekening beliau," ungkap Hotman Paris.
Tidak tahan dengan kondisi tersebut, Hotman Paris mengkritisi kerja polisi RI.
Hotman Paris blak-blakan langsung menyebutkan nama Kapolri, hingga memintanya agar mengusut tegas tindakan pemerasan tak biasa itu.
Baca juga: Pantas Hotman Tak Berkutik Jika Ditinggal Istri, Sumpah Dilanggar, Masa Tua Amblas Seketika: Dominan
"Bapak Kapolri, ini namanya perubahan khusus terhadap penafsiran undang-undang tentang pemerasan," tegas Hotman Paris.
Ia menjelaskan pihak pemerintah semestinya tidak lengah terhadap oknum yang tak bertanggung jawab dan merugikan rakyat.
"Inilah suatu, tindakan pemerasan tidak biasa, ini luar biasa, menyalahi aturan manusiawi," ucap Hotman Paris memberi pesan kepada polisi.
Sebelumnya, Hotman Paris memamerkan permasalahan satu ini lewat tulisan dan sebuah video.
Hotman Paris meminta agar oknum bersangkutan menghentikan tindakan pemerasan itu.
Kemudian, postingan Hotman Paris pun mendapat perhatian publik ramai.
Hal itu diungkapkan melalui akun Instagram pribadinya @hotmanparisofficial pada Selasa (20/7/2021).
Dalam sebuah video yang dikutip TribunJatim.com dari akun media sosial @hotmanparisofficial, sang pengacara mengunggah penjelasannya.
"Halo rumah duka dan krematorium, kenapa kau begitu tega menagih biaya yang begitu tinggi untuk korban-krban pandemi," ujar Hotman Paris.
"Ada warga ngadu ke saya untuk peti jenazah Rp 25 juta, transportasi Rp 7,5 juta, kremasi Rp 40 juta, lain-lain Rp 2,5 juta," imbuhnya.
Baca juga: Sahabat Konglomerat Dibully, Hotman Paris Kenang Nia Ramadhani: Kita Tidak Bersih, Siap Kirim Hadiah
Hotman Paris sampai geleng-geleng kepala mengetahui kabar tersebut.
Pengacara berusia 61 tahun itu melontarkan sindiran pada lembaga rumah duka dan krmatorium.
"Maka keluarga si korban harus membayar Rp 80 juta untuk kremasi,"
"apakah kau bisa tersenyum pada saat menyimpan uangmu di atas penderitaan mayat keluarga orang lain," kata Hotman Paris.
Baca juga: Bocor Sudah Kebiasaan Syahrini Bingung Habiskan Uang, Hotman Akui Kalah Saing, Momen Libur ke LA
Tak hanya itu saja, Hotman Paris juga berpesan pada kapolri untuk menindak tegas kejadian tersebut.
Bahkan, Hotman Paris meminta gubernur dan walikota untuk mencabut izin dari lembaga yang dinilai menyusahkan orang tedampak pandemi Covid-19.
"Kepada bapak kapolri gerakan anak buahmu tindak berdasarkan undang-undang," ujar Hotman Paris.
"Tindak rumah duka dengan biaya kremasi yang gede, juga bapak gubernur dan walikota," imbuhnya.
"Cabut izinnya rumah duka dan lembaga krematorium, harus tegas, kasihan warga sudah kematian masih harus menangis-nangis untuk membayar," tandasnya.
Pada unggahan tersebut, Hotman Paris juga menuliskan caption yang menjelaskan perbandingan harga kremasi mayat.
"80 juta biaya Kremasi Mayat ?? Dulunya cuma 7 juta! karawang? DKI?"