Berita Gresik
Bayi di Gresik Ditinggal Orang Tuanya Berpulang Terpapar Covid-19, Demam Tidak Menangis Seharian
Bayi di Gresik lahir ditinggal ayah dan ibunya berpulang terpapar Covid-19. Kini diasuh kakek dan neneknya di Desa Pinggir, Kecamatan Balongpanggang.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham
TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Baihaki Nur Syihabuddin terlihat tidur nyenyak digendongan sang nenek.
Bayi laki-laki berusia 41 hari itu lahir tanpa kedua orang tua akibat pandemi virus Corona ( Covid-19 ).
Kehadiran Baihaki sudah ditunggu-tunggu pasangan Siti Nur Hasanah (37) dan Basari (46).
Sang ibu yang merupakan seorang guru dan ayahnya seorang pelaut ingin memiliki anak laki-laki.
Sembilan bulan mengandung, sang ayah pulang dari melaut mengantarkan istri ke RSUD Ibnu Sina.
Baca juga: Curhat Siswi di Gresik Pemenang Kontes Poster 3M: Saya Rindu Kembali ke Sekolah
Berdua di ruang perawatan, sang bayi lahir. Kondisi Siti lemah dan positif Covid-19.
Karena terpapar, dirinya tak sempat melihat anak laki-lakinya yang lucu dan menggemaskan itu.
Basari yang memberikan nama anak lelakinya itu dan sempat menggendongnya.
Hari-hari berlalu, kondisinya sang ibu semakin lemas dan meninggal setelah sebelas hari melahirkan Baihaki.
Sepekan kemudian sang ayah juga menyusul meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19.
Sidiq Susanto (39) kakak dari Siti sempat mengasuh Baihaki.
"Saat kehilangan kedua orang tua sekaligus, bayi Baihaki merasakan demam dan tidak menangis seharian," kata Sidiq.
Kini bayi malang itu diasuh kakek dan neneknya di Desa Pinggir, Kecamatan Balongpanggang, Gresik.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Door to Door di Gresik Datangi Lansia yang Berada di Desa
Siti dan Basari meninggalkan tiga orang anak, selain Baihaki. Mereka meninggalkan Elina Nuriyah Rahmatika (14), dan Zairah Nur Afiyah (10).
Sidiq menceritakan bagaimana Siti Nur Hasanah berjuang melawan Covid-19.
Saat itu, ia masih beruntung bisa mendapatkan perawatan di RS. Disana ia dirawat selama 13 hari. Sampai akhirnya meninggal pada tanggal 4 Juli 2021.
Sepeninggal adiknya, kemudian Shidiq kembali merawat suami adiknya. Kondisinya sama, terpapar Covid-19.
Saat itu hasil lab menujukkan paru-paru Basari sudah parah. Virus dari Tingkok dengan cepat menggerogoti ayah tiga anak itu.
Anehnya, tiga hari sebelum Basari meninggal, ia sudah berpesan agar dimakamkan disamping pusara istrinya.
Padahal, Basari belum mengetahui jika istrinya yang menemani hidupnya itu sudah lebih dulu meninggal dunia. Jarak antara istri dan Basari meninggal hanya 12 hari.
"Dia hanya bermimpi istrinya mengajak pulang terus. Itu tiga hari sebelum almarhum meninggal dunia," tutupnya.
Berita tentang Gresik
Berita tentang Jawa Timur