Berita Jatim
Komentar Pengamat Politik Terkait Baliho Puan Maharani yang Bertebaran: Semacam Dramaturgi
Komentar pengamat politik Unesa terkait baliho Puan Maharani yang bertebaran di berbagai tempat: Semacam dramaturgi.
Penulis: Yusron Naufal Putra | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Baliho Puan Maharani yang saat ini banyak bertebaran kerap dipersepsikan publik sebagai upaya untuk meningkatkan popularitas. Sekalipun tak ada narasi seperti itu di baliho yang terpasang.
Baliho itu dikaitkan dengan panggung Pilpres, lantaran nama Ketua DPR RI itu kerap masuk dalam berbagai survei yang memotret figur potensial.
"Kalau dihubungkan dengan sosiologi politik, itu semacam dramaturgi. Di mana ada panggung depan dan ada panggung belakang terkait dengan sesuatu yang ditampilkan," kata Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa), Agus Machfud Fauzi, Selasa (3/8/2021).
Jika dilihat dari baliho yang dipasang di berbagai lokasi itu, memang tidak menampilkan politis secara gamblang. Melainkan pesan Puan sebagai Ketua DPR RI.
Tidak ada makna secara politis. Hal itu juga diperkuat dengan pernyataan sejumlah tokoh partai.
Namun menurut Agus, dalam sebuah realitas politik selalu menyimpan sesuatu di balik layar.
Baca juga: Baliho Puan Maharani Bertebaran di Ponorogo, PDI Perjuangan Bantah untuk Pilpres 2024: Kejauhan
"Panggung belakangnya di sini kemudian publik menyebut ada kepentingan Pilpres. Di dalam politik itu tidak bisa antara satu dengan yang lainnya itu dipisahkan. Pasti ada hubungannya," terangnya.
Terkait baliho dalam sebuah kontestasi, Agus berpendapat untuk saat ini media itu hanya bersifat untuk mengenalkan ke publik atau untuk sisi popularitas semata. Bukan langsung mengarah untuk menggaet simpati pemilih.
"Popularitas saja. Tetapi nanti kalau misalkan pada Pilpres yang sebenarnya. Sesudah populer betul, tentu dengan mekanisme, pasti akan ada pergerakan yang mengarah, pemilih tidak cukup kenal tapi juga mempunyai rasa empati," ucapnya.