Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tulungagung

Timbul KIPI, Vaksinasi Covid-19 Dosis Ketiga untuk Nakes di Tulungagung Tidak Bisa Digenjot

Timbul Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI), vaksinasi Covid-19 dosis ketiga untuk nakes di Tulungagung tidak bisa dikebut.

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
Seorang tenaga kesehatan (nakes) di Tulungagung saat menerima suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama, 2021. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Pemkab Tulungagung melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mulai melakukan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes).

Hingga kini, kurang dari satu persen dari seluruh nakes yang sudah menerima vaksin untuk booster (pemacu) imun terhadap virus Corona ini.

Menurut Kepala Dinkes Tulungagung, dr Kasil Rokhmat, salah satu kendala pemberian vaksin Moderna ini karena selalu disertai Kejadian Ikutan Pascaimunisasi (KIPI).

Gejala KIPI ini kadang membuat nakes butuh istirahat hingga gejalanya hilang.

Karena kondisi ini, pemberian vaksin kepada nakes tidak bisa dilakukan serentak.

“Para nakes disuntik secara bergantian agar pelayanan kesehatan tidak terganggu,” terangnya.

Kasil mencontohkan, jika di suatu puskesmas ada 100 orang nakes, maka 25 orang yang divaksin lebih dulu.

Jika gejala KIPI sudah sembuh, maka naskes yang sudah divaksin bisa kembali bekerja.

Selanjutnya digilir 25 nakes lain menerima suntikan berikutnya.

Baca juga: Polres Tulungagung Gelar Vaksinasi Covid-19 untuk Puluhan Penyandang Disabilitas dan Keluarganya

“KIPI yang muncul biasanya nyeri di tempat suntikan, linu-linu hingga demam 39 derajat (celsius),” ungkapnya.

Sebelumnya, nakes gelombang pertama sudah mendapat suntikan vaksin Moderna pada Jumat (6/8/2021).

Karena KIPI yang timbul, sekitar 25 persen di antaranya belum bisa bekerja pada Senin (9/8/2021) kemarin.

Dengan kondisi ini Dinkes Tulungagung sulit menargetkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga untuk para nakes.

Ditambah lagi kondisi para nakes yang banyak menjadi penyintas.

Mereka harus menunggu tiga bulan berikutnya untuk bisa mendapatkan suntikan vaksin.

Sementara jika menunggu tiga bulan, persediaan vaksin yang disiapkan sudah kedaluwarsa.

“Gelombang terakhir yang terkonfirmasi, mereka baru bisa menerima suntikan pada awal bulan 11. Jika sampai menunggu saat itu, vaksinnya sudah expired (kedaluwarsa),” tandas Kasil.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved