Berita Sidoarjo
Pasien Covid-19 Isoman di Sidoarjo Mulai Dipindah ke Isoter, Cegah Terjadinya Klaster Rumah Tangga
Personil gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP Sidoarjo mulai memindahkan pasien virus Corona yang isolasi mandiri ke tempat isolasi terpusat.
Penulis: M Taufik | Editor: Hefty Suud
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, M Taufik
TRIBUNJATIM.COM, SIDOARJO - Personil gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP Sidoarjo mulai memindahkan pasien virus Corona ( Covid-19 ) yang menjalani isolasi mandiri (isoman) menuju tempat isolasi terpusat (isoter).
“Upaya itu dilakukan untuk mencegah terjadinya klaster baru, yakni klaster rumah tangga atau klaster keluarga,” ujar Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor.
Menurutnya klaster baru seperti ini harus diantisipasi dengan melakukan pemindahan.
Apalagi penyebaran Covid-19 varian Delta India sangat cepat penularannya.
Baca juga: Kasus Covid-19 Sebagian Besar Wilayah Indonesia Turun, Keterisian Tempat Isolasi di Bawah 80 Persen
"Bayangkan ada rumah kecil sepetak enam orang kemudian salah satunya positif dan tidak diambil, saya yakin enam-enamnya juga positif karena penyebaran Covid varian delta ini cukup cepat," ujarnya.
Bupati yang akrab disapa Gus Muhdlor ini meminta masyarakat tidak takut untuk pindah ke Isoter.
Pasalnya, fasilitas yang disediakan terjamin. Mulai dari makanannya, pemenuhan gizi dan vitamin serta tenaga kesehatannya disediakan untuk memulihkan kesehatan warga yang positif Covid-19.
"Bukan pasif seperti kemarin, kita akan bergerak aktif menjemput warga yang sedang melakukan Isoman, ini yang mungkin masyarakat sedikit ketakutan, namun kita pastikan fasilitas yang ada di dalam (Isoter) sangat mumpuni," lanjutnya.
Gus Muhdlor juga mengatakan Isoter akan menekan Case Fatality Rate (CFR) atau kasus angka kematian akibat Covid-19.
Baca juga: Bupati Sidoarjo Bentuk Tim Percepatan Vaksinasi Covid-19, Tak Libatkan Tenaga Kesehatan Puskesmas
Dirinya melihat CFR disebabkan faktor keterlambatan penanganan kesehatan warga yang sedang Isoman.
Banyak kejadian seseorang datang kerumah sakit dengan kondisi saturasi sudah jelek bahkan bisa dikatakan datang dalam kondisi kritis.
"Ketika berada di Isoter-isoter ini, dengan adanya perawat dan Nakes yang ada, maka hal-hal seperti itu dapat kita hindari,"ucapnya.
Gus Muhdlor juga tekankan bahwa positif Covid-19 bukan merupakan aib. Oleh karenanya seseorang yang positif Covid-19 lebih baik ke Isoter agar tidak menularkan keluarganya.