Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Porang Kini Naik Daun, Owner Kebun Vista Agromedia Surabaya: Tanaman Kuat, Harga Lumayan Stabil

Popularitas tanaman porang tengah naik daun. Kebun Vista Agromedia Surabaya: tanaman kuat, harga lumayan stabil.

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Hefty Suud
TribunJatim.com/Febrianto Ramadani
Salah satu penjaga stand Kebun Vista Agromedia, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya, sedang menunjukkan tanaman bibit porang, Senin (23/8/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Popularitas tanaman porang yang semula hanya dianggap sebagai tumbuhan liar, kini sedang hangat diperbincangkan dan tengah naik daun.

Pasalnya, Presiden RI Joko Widodo menyebut tanaman porang sebagai prospek makanan sehat masa depan yang menjanjikan.

Di Kota Surabaya, ada banyak penduduk yang menanamnya.

Meski di wilayah perkotaan mempunyai lahan yang sedikit. Beberapa bibit ditanam di polybag, sehingga tetap tumbuh subur.

Baca juga: Presiden Jokowi Minta Kementan Serius Kembangkan Porang, akan Jadi Makanan Sehat Masa Depan

Owner Kebun Vista Agromedia Surabaya, Hasan memaparkan, tanaman porang merupakan tanaman yang lebih cocok hidup di iklim tropis daerah tropis.

Tanaman tersebut dijadikan bahan baku makanan produk ekspor yang diminati oleh China, Jepang, dan Korea.

"Di sana dijadikan makanan Mie Shirataki. Selain bahan bakunya Porang, biasanya digunakan diet untuk pelangsing badan," ujarnya ketika ditemui di lokasi, Kecamatan Sambikerep, Kota Surabaya, Senin (23/8/2021).

Menurutnya, di Indonesia sudah banyak dibudidayakan, khususnya di Pulau Jawa. Sejak menekuni usaha hampir 2 tahun, Hasan menjualnya dalam 2 macam.

Yakni jenis Katak dan Umbi. Untuk jenis katak dijual Rp 300 ribu per kilogram. Jika sudah tumbuh harganya Rp 4.000 per batang untuk bibitnya.

"Kelebihan Porang itu tahan berbagai kondisi tanah, pegunungan, pesisir, dataran rendah itu bisa ditanami porang. Yang kedua tahan kekeringan ditanam ketika musim kemarau. Jadi tidak langsung mati. Begitu ada hujan tumbuh lagi," paparnya.

Sambungnya, "Maka wajar ditanam di hutan. tanaman ini  tahan terhadap cuaca. Porang kuat terhadap serangan hama ataupun kekurangan air." 

Baca juga: Petani Jawa Timur: Meski Alami Dinamika Harga, Porang Masih Tetap Menguntungkan

Masalah harga, Hasan mengungkapkan, lumayan stabil dan masih berkisar Rp 10 ribu hingga Rp 14 ribu per kilo. harga umbi.

Intinya, ada nilai ekonomis tinggi serta mempunyai prospek tinggi yang bisa dibutuhkan di berbagai daerah.

"Sementara sisi hilir mulai dibangun pemerintah. Presiden juga menekankan agar diolah dulu. Selama ini hanya bahan mentah. Orang asia di sana dijadikan sebagai bahan baku mie. Pak Jokowi meminta kalau diolah setengah jadi atau bahan jadi akan bernilai tambah," ucapnya.

Selama ini rata rata  bisa dipanen memasuki dua tahun atau dua musim.

Walaupun bisa dipanen satu musim, umumnya petani memilih memanen pada dua tahun supaya hasilnya lebih besar.

"Harapan petani adalah kesejahteraan. Petani butuh kepastian harga jual dan harga serapan pasarnya juga diperhatikan. Kalau perlu dibangunkan sebuah tempat untuk menerima dan mengolah hasil produksi Porang," bebernya.

Dijelaskannya Hasan, "Termasuk pangsa pasar ekspor meski sudah terbentuk, tinggal nilai tambahnya. Kalau kemudian petani kebingungan. Bisa dibuatkan semacam koperasi atau sebuah wadah untuk menampung hasil panen."

Berita tentang Surabaya

Berita tentang porang
 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved