Pengakuan Mengejutkan Taufik Hidayat, Pernah Coba Disuap oleh Ofisial Malaysia, Diminta Lakukan Ini
Mencuatnya kasus bahwa Taufik Hidayat pernah coba disogok oknum ofisial Malaysia agar mengalah dari Lee Chong Wei menjadi tamparan keras bagi BAM.
TRIBUNJATIM.COM - Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat membuat pengakuan mengejutkan pernah coba disuap oleh ofisial Malaysia, agar sengaja mengalah saat melawan Lee Chong Wei.
Asosiasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM) seakan mendapat tamparan keras atas mencuatnya kasus bahwa Taufik Hidayat pernah coba disogok oknum ofisial Malaysia agar mengalah dari Lee Chong Wei.
Bagai petir di siang bolong, BAM jelas harus menahan malu setelah masa lalu kelam salah satu oknum ofisialnya yang mencoba menyuap tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat, terungkap.
Taufik Hidayat baru-baru ini membuat heboh lantaran pengakuannya tentang percobaan dipaksa mengalah dari Lee Chong Wei.
Kabar itu bermula dari wawancara Taufik Hidayat di akun Youtube TransTV, di mana peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu mengaku pernah ada oknum ofisial Malaysia yang mencoba menyogoknya pada kompetisi Asian Games 2006.
Percobaan yang kini dikenal sebagai match fixing itu ia terima dari ofisial Malaysia tatkala sampai di babak semifinal Asian Games 2006.
Baca juga: Jelang Liga 1 2021, Presiden Arema FC Ajak Aremania Dukung Tim Kebanggaan
Taufik yang dijadwalkan berhadapan dengan Lee Chong Wei, tunggal putra terbaik Malaysia, tiba-tiba didatangi oleh oknum tersebut.
Oknum ofisial Malaysia yang namanya dirahasiakan itu meminta Taufik untuk mengalah dari Lee Chong Wei.
Bahkan, ada tawaran Taufik bisa mendapatkan bonus dua kali lipat lebih besar dari bonus yang diberikan dari Indonesia jika jadi juara Asian Games.
Mendengar ucapan itu, harga diri Taufik tercabik-cabik. Ia murka dan menolak mentah-mentah karena hal tersebut ia anggap sama dengan menjual negara.
Puncaknya, pada laga semifinal yang saat itu berlangsung pada 8 Desember 2006, Taufik sukses menghabisi Lee Chong Wei dalam dua gim langsung, 21-16, 21-18.
Kemarahan Taufik atas percobaan penyuapan yang dilakukan terhadap dirinya ia salurkan dengan cara yang tepat.
Ia semakin tampil ganas di partai final dengan mengalahkan Lin Dan (China), juga dalam dua gim langsung dengan skor 21-15, 22-20. Kemenangan Taufik itu menjadi gelar juara Asian Games kedua setelah ia pernah meraihnya pada edisi 2002.
Apa yang coba dilakukan oknum ofisial Malaysia tersebut memang tergolong terlalu berani.
Padahal, kala itu Taufik sudah berstatus sebagai salah satu tunggal putra top dunia. Ia juga merupakan juara Olimpiade bertahan.