Berita Surabaya
SMM Sambut Siap Melaksanakan Rencana Pemerintah Izinkan PTM
Sekolah Murid Merdeka (SMM) menyambut baik rencana pemerintah untuk membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Samsul Arifin
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sri Handi Lestarie
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sekolah Murid Merdeka (SMM) menyambut baik rencana pemerintah untuk membuka Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Hal itu setelah pemerintah pusat memutuskan menurunkan level PPKM di Jawa Bali, yang mengizinkan PTM kembali digelar.
"Kami sambut dengan baik dan senang hati, karena guru dan staf kami telah vaksin seluruhnya," kata Laksmi Mayesti, Kepala SMM, Kamis (26/8/2021).
Saat ini SMM juga telah meluncurkan beberapa pusat aktivitas (Hub) di kota-kota besar sebagai bagian dari rencana SMM untuk membuka puluhan sentra di kota lainnya.
Sehingga para siswa bisa benar-benar merasakan pengalaman sistem belajar campuran atau blended learning. Dan dengan seluruh tenaga pengajarnya divaksin maka pihaknya siap menggelar PTM sesuai protokol kesehatan yang berlaku.
Baca juga: SMM Menginisiasi Blended Learning Sejak Sebelum Pandemi, Karena Menarik, Menyenangkan dan Bermakna
"Adapun saat ini SMM Hub telah hadir di delapan kota yakni Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Depok, Bekasi, Bogor, Semarang, Bandung, dan Surabaya," jelas Laksmi.
Sementara itu, di Jawa Tengah, tepatnya kota Kudus, SMM Hub juga telah hadir dan diresmikan pada Kamis (19/8/2021) lalu.
"Targetnya SMM Hub akan dibuka di 80 kota di Indonesia pada akhir tahun 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan yang sesuai standar," ungkap Laksmi.
SMM Hub hadir sebagai kelas luar jaringan (offline) untuk melengkapi pengalaman murid saat belajar dengan para guru dan teman-temannya.
"Yakni dengan memberikan ruang untuk belajar secara langsung bersama fasilitator pendamping dan teman sekolah," ucapnya.
Laksmi melanjutkan, kelas offline di SMM Hub dilengkapi bahan ajar dan alat peraga atau praktikum yang lengkap, sehingga para siswa mendapatkan pengalaman belajar tatap muka yang lebih optimal.
Sebagai lembaga pendidikan inovatif yang berfokus pada metode belajar blended learning, SMM memiliki tujuan untuk memajukan pendidikan Indonesia melalui sistem belajar campuran.
"Anak mempunyai kesempatan untuk mengeksplorasi belajar daring secara luas sesuai minatnya, tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kebutuhan dan keterampilan sosial lewat pertemuan luring dengan guru dan teman," bebernya.
SMM memilih untuk memadukan pembelajaran daring dan luring agar menjadi landasan sekolah di masa depan. Menurutnya perkembangan teknologi yang sangat pesat akan membuat anak semakin banyak berinteraksi dengan aktivitas online yang cukup beragam.
Namun di sisi lain, pertemuan tatap muka secara langsung dengan guru dan teman-temannya akan tetap menjadi kebutuhan pokok anak. "Untuk menyeimbangkan kebutuhan sosialnya dan kognitifnya," tandas Laksmi.