Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Kediri

Awali Program Magang Merdeka, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar Jelaskan tentang Prodamas

Awali program Magang Merdeka, Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menjelaskan tentang Prodamas atau Progam Pemberdayaan Masyarakat.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar memulai Kick Off Magang Merdeka secara virtual melalui Zoom dari Command Center Balai Kota Kediri, Senin (30/8/2021). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Didik Mashudi

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar telah memulai Kick Off Magang Merdeka secara virtual melalui Zoom, bertempat di Command Center Balai Kota Kediri, Senin (30/8/2021).

Kegiatan ini diikuti 51 mahasiswa dari Kota Sabang hingga Merauke yang berhasil lolos. Total ada 7.302 mahasiswa yang telah mandaftar Magang Merdeka di Kota Kediri.

Mengawali Kick Off Magang Merdeka, Abdullah Abu Bakar menceritakan profilnya secara singkat. Diawali pada usia 22 tahun telah memiliki usaha sendiri.

Lalu pada usia 29 tahun menjadi Wakil Wali Kota Kediri dan pada tahun 2014 hingga 2024 menjadi Wali Kota Kediri.

Abdullah Abu Bakar yakin usaha dan doa ibu menempatkannya pada posisi saat ini.

"Adik-adik harus bisa lebih dari saya. Sebenarnya dulu tidak pernah terbesit masuk dunia politik. Ternyata ketika saya menjabat bisa memberikan program-program yang mengubah masyarakat," ungkapnya.

Di antaranya, mulai dari mengentaskan kemiskinan, mendorong warga yang tidak mampu untuk sekolah tinggi, hingga Progam Pemberdayaan Masyarakat atau Prodamas.

"Bisa menjadi seperti ini karena doa ibu. Jadi kepada orang tua mintalah doa yang terbaik,” ujarnya.

Abdullah Abu Bakar juga menjelaskan, Kota Kediri berhasil masuk dalam Top Ten kota yang menjadi Booming Cities di Indonesia tahun 2020.

Kota Kediri didesain menjadi kota yang produktif dan nyaman. Jadi siapapun yang datang ke Kota Kediri selalu ingat dengan kehangatan yang tercipta di Kota Kediri.

Baca juga: Kisah Inspiratif Kakek Dahana Mulat di Kediri Sembuh dari Covid-19

“Di Kota Kediri ada beberapa penambahan seperti public space (tempat umum). Di sana masyarakat bisa guyub, berbaur dan menjadi satu. Kota Kediri menjadi lebih hidup dan perekonomiannya jadi lebih bagus. Jadi kota ini lebih bergairah dan tidak monoton,” jelasnya.

Sementara untuk Progam Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) merupakan program dengan konsep pemberdayaan masyarakat.

Prodamas menjadi strategi membangun bersama antara pemerintah dan masyarakat.

"Bila banyak program pemerintah yang top down, Prodamas ini bottom up," ungkapnya.

Gagasan dari setiap RT dapat diwadahi dalam Prodamas melalui rembug warga. Pembangunan di Kota Kediri menjadi lebih cepat dengan Prodamas.

"Bila hanya dikerjakan oleh Dinas PU dan lainnya mungkin butuh waktu satu tahun ada 100 program. Kalau melalui Prodamas jumlah progamnya bisa sampai 1.500 program. Satu tahun setara dengan sepuluh tahun," jelasnya.

Saat ini Prodamas telah berjalan selama 7 tahun dengan baik. Dulu dana di Prodamas Rp 50 juta per RT per tahun untuk bidang infrastruktur, ekonomi, dan sosial.

Kemudian meningkat menjadi Prodamas Plus dengan dana Rp 100 juta per RT per tahun untuk infrastruktur, ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, dan kepemudaan.

“Di Prodamas sudah berjalan dengan baik, namun tidak menutup kemungkinan pemerintah punya ekspektasi lebih. Adik-adik di sini juga dituntut agar program ini semakin scale up dengan baik.  Saya berharap adik-adik sungguh-sungguh belajar tentang Prodamas ini seperti apa," jelasnya.

Diharapkan progam ini nantinya juga bisa diadopsi ke daerah lain. Karena program kolaborasi aturannya pun lebih detail dan jelas.

"Karakter kuat terhadap konsep perencanaan lalu dieksekusi bersama-sama,” ungkapnya.

Dalam Kick Off Magang Merdeka ini, Abdullah Abu Bakar juga menyapa lima perwakilan mahasiswa terpilih dari ujung timur hingga ujung barat.

Dimulai dari Rizky Umar Faruk Ely mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) asal Jayapura, Asrul Irfanullah mahasiswa Universitas Pattimura yang berasal dari Ambon, Early Ni'mah Hayati mahasiwi Universitas Negeri Malang yang berasal dari Kabupaten Kediri, Isnaini Nur Husna mahasiswi Universitas Diponegoro yang berasal dari Surakarta, dan Satria Liswanda mahasiswa Universitas Syiah Kuala dari Banda Aceh.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved