Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Lumajang

Sempat Dianggap Tanaman Berbahaya, Kapulaga Nyatanya Bikin Petani di Desa Sucho Makmur

Cerita kapulaga bikin makmur petani di Dusun Sucho yang masuk kawasan Kecamatan Pasrujambe, Lumajang. Awalnya dihidari, disebut tanaman berbahaya.

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Hefty Suud
TribunJatim.com/Tony Hermawan
Yanto suami Lestari saat menunjukkan proses menjemur kapulaga sebelum diantar ke pengepul. 

Hasil itu baginya sangat menguntungkan. Dia yang sebelumnya menjadi petani kopi mengaku harga kapulaga jauh lebih baik.

Budidaya kapulaga juga dianggap lebih mudah, jika dibandingkan dengan perawatan tanaman lainnya. 

"Tanam kapulaga itu enggak rumit. Cukup ditanam di sela-sela pohon pisang atau kopi. Tidak usah disiram setiap hari, secukupnya saja," terangnya. 

Baca juga: Ibu di Surabaya Bikin Lulur Bedda Lotong Khas Bugis, Manfaatkan Rempah-rempah untuk Perawatan Kulit

Entah siapa orang pertama yang tahu keberhasilan Warti berbudidaya kapulaga. Secara cepat kabar baik itu tersebar di seluruh warga Dusun Sucho

Di sisi lain, hasil uji cobanya itu telah membuktikan bahwa kapulaga bukan tanaman parasit. Kapulaga yang sempat disebut-sebut bisa mematikan tanaman lain, otomatis terbantah. 

"Akhirnya banyak orang-orang itu percaya. Mereka minta bibit, sampai ada juga yang borong," katanya. 

Sekitar tahun 2001 menjadi awal rempah kapulaga menapak di Dusun Sucho. Warga perlahan mulai serentak mencoba menanam kapulaga.

Sampai akhirnya, mereka membuktikan kapulaga benar-benar menjadi komoditi unggulan. 

"Dari Rp 25 ribu, terus naik dua kali lipat. Ya sekitar Rp 50 ribu lah," ujar Wati sembari menata kapulaga yang baru panen untuk segera dijemur.

Manisnya harga kapulaga memang betul-betul membuat petani makmur. Hampir semua rumah-rumah warga di Desa Sucho bangunannya sudah layak huni.

Lantai-lantai rumah warga dipastikan semuanya berkeramik. Rata-rata setiap rumah mempunyai garasi dan terparkir sepeda motor dan mobil keluaran teranyar. Semua itu, tak bisa dipungkiri, berasal dari Kapulaga. 

Lestari (58) warga lain mengatakan, tanaman kapulaga membuat hidupnya berkecukupan. Dari 5 anaknya, 3 di antaranya berhasil disekolahkan hingga perguruan tinggi. Sedangkan 2 anaknya lain, kini sedang diajarkan meneruskan langkah Warti menggiatkan budidaya kapulaga

"Insya Allah kalau ditelateni kapulaga hasilnya lumayan," ucapnya.

*Kapulaga Datang dari Jauh*

Secara umum kapulaga di dunia ada 6 jenis. Rempah bediameter 1-3 cm ini konon datang pertama kali dari India. Di India, kapulaga banyak berwarna hijau. Sedangkan di negara lain seperti China, Afrika, Kamboja, termasuk Indonesia kapulaga lebih banyak berwarna hitam kecoklatan.  

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved