Berita Surabaya
UKWMS Gelar Wisuda Drive Thru, Kukuhkan 658 Wisudawan
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) kembali menggelar Upacara Wisuda Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021 secara drive thru, Sabtu (
Penulis: Zainal Arif | Editor: Ndaru Wijayanto
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Mohammad Zainal Arif
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) kembali menggelar Upacara Wisuda Semester Genap Tahun Akademik 2020/2021 secara drive thru, Sabtu (11/9/2021).
Bertempat di Lobby Auditorium UKWMS Kampus Pakuwon City dengan menerapkan protokol kesehatan, UKWMS mengukuhkan sebanyak 658 wisudawan.
Di antaranya ada Theresia Andika Putri Subhagia wisudawan dengan dua predikat, Akademik Terbaik dan Aktif Berprestasi dari Fakultas Keperawatan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS).
Predikat itu ia dapatkan setelah melakukan pemberian terapi okupasi dan terapi musik klasik pada lansia.
Pasalnya, ia mengetahui sebagian lansia sering kali mengalami kesepian, terutama yang tinggal sendiri atau berada di panti werdha.
"Terlebih kondisi pandemi yang memaksa keadaan untuk berada di rumah saja. Terapi Okupasi ini menjadi terapi yang dilakukan bagi orang dengan kondisi kesehatan tertentu agar mau beraktivitas," ujarnya.
Esa sapaan akrabnya memilih kegiatan membuat gelang supaya saat kegiatan, para lansia bisa turut bersosialisasi serta mendengarkan musik klasik.
"Saya menilai terapi Okupasi ini efektif untuk menurunkan rasa kesepian, serta meningkatkan semangat hidup pada lansia yang berada di panti werdha," ungkap Esa.
Selain berkuliah, Esa juga aktif mengembangkan soft skills-nya dengan mengikuti pertukaran pelajar ke Saint Louis College Bangkok, Thailand hingga menjuarai Lomba Paduan Suara Nasional di UGM bersama Paduan Suara Cantate Domino.
Selain Esa, ada wisudawan akademik terbaik dari Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik UKWMS, Yohanes Sanjaya.
Ia melakukan penelitian mengenai Distribusi Beban Telapak Kaki. Dimana Yohanes merancang sistem pemantauan distribusi beban telapak kaki berbasis Raspberry Pi.
Menurutnya, keabnormalan pembebanan telapak kaki pada posisi berdiri seperti tidak simetris dan distribusi tekanan yang tidak merata, dapat menyebabkan perubahan fisiologis ekstremitas bagian bawah.
"Hal itu memicu terjadinya cedera pada telapak kaki bahkan Ulkus Kaki Diabetik," ujar wisudawan Akademik Terbaik ini.
Dalam proses penelitiannya ia menggunakan dua buah sensor berbentuk sol sepatu.
