MotoGP
Saking Hebatnya, Rossi dan Marquez Kompak Menjuluki Rookie Ducati ini Seperti 'Binatang' dan 'Setan'
Pembalap debutan musim ini, Enea Bastianini mendapat julukan dari Marc Marquez dan Valentino Rossi karena manuver gilanya di MotoGP San Marino 2021.
TRIBUNJATIM.COM - Rookie Ducati, Enea Bastianini tampil impresif saat melakoni balapan di MotoGP San Marino 2021.
Mantan juara dunia Moto2 itu berhasil mendapatkan podium pertamanya di kelas premier setelah finis ketiga di MotoGP San Marino.
Rider 23 tahun itu pun mendapat julukan dari Marc Marquez dan Valentino Rossi karena manuver gilanya.
Mungkin sebagian penggemar balap motor masih asing dengan nama Enea Bastianini.
Enea Bastianini merupakan juara Moto2 2020 yang musim ini naik ke kelas utama MotoGP bersama Avintia Esponsorama Racing.
Baca juga: Juventus Terpuruk, Fans AC Milan Ledek Si Nyonya Tua: Kalian akan Balik ke Serie B
Pada seri MotoGP San Marino 2021 (19/9/2021), Enea Bastianini melakukan manuver gila yang membuat para pembalap lainnya terheran-heran.
Memulai balapan di Misano dari posisi ke-12, Bastianini sukses meraih podium ketiga.
Ia sukses mengasapi nama-nama besar seperti Joan Mir, Jack Miller, hingga Marc Marquez sekaligus untuk naik podium untuk pertama kali di musim perdananya.
Tak main-main, pembalap berusia 23 tahun itu bahkan mencetak rekor baru di Misano pada lap ke-17 dengan catatan waktu 1 menit 32,242 detik.
Pencapaian luar biasa di umur belia membuat Bastianini mendapat julukan 'binatang' hingga 'setan' oleh Marc Marquez dan Valentino Rossi.
Baca juga: Sosok Kunci di Balik Keberhasilan Bagnaia Kangkangi Marquez dan Quartararo, Bukan Rossi, Siapa?
Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez yang mengalami sendiri mustahilnya mengejar Enea Bastianini untuk meraih podium ketiga merasa cara membalapnya cukup gila.
"Dia (Enea Bastianini) memiliki balapan yang luar biasa (di GP San Marino), dia mengerem seperti binatang!" kata Marc Marquez usai balapan berakhir, dilansir dari Crash.
"Saya segera mengerti bahwa dia memiliki peluang besar hari ini karena saya bersaing bersamanya ketika kami mencoba mengejar Quartararo.
"Tetapi saya melihat bahwa dia melaju terlalu cepat untuk dikejar, saya seperti'jangan coba-coba menjangkau dia, buat balapanmu sendiri dan biarkan dia pergi'.
"Dia melakukan segalanya dengan benar, saya hanya bisa memberitahunya dengan baik," pungkasnya.